Informasi Seputar Kota Cimahi

Tryout CPNS 2021

Pusat Pembelajaran CPNS Online 2021.

Prediksi Soal Soal CPNS 2021

Contoh contoh soal CPNS yang telah terbukti meluluskan di Kementerian dan Pemerintah Daerah

Siapkah Anda CPNS 2021

Langkah Cepat Menyiapkan Tes CPNS 2021

Rabu, 30 November 2011

Jamsostek Cimahi salurkan rp4 miliar untuk CSR


Di tahun 2011, PT Jamsostek Cabang Kota Cimahi, Jawa Barat telah menyalurkan dana Corporate Social Responbility (CSR) sebesar Rp 4 miliar.

"Dana CSR tersebut disalurkan lewat berbagai bentuk program seperti beasiswa pendidikan, sunatan massal dan kegiatan bakti sosial lainnya, kata Kepala Cabang Jamsostek Cabang Cimahi, Bambang Kenharto kepada wartawan di Cimahi," Senin.

"Meski begitu, kita targetkan dana CSR di tahun depan bisa lebih meningkat. Selain untuk CSR, pada 2012 Jamsostek pun akan meningkatkan kesejahteraan pesertanya," ujarnya.

Program peningkatan kesejahteraan pekerja berupa pemberian pinjaman ini diperuntukkan bagi tenaga kerja dengan upah Rp5 juta, maka akan mendapatkan pinjaman Rp20 juta. Sedangkan upah Rp5 juta sampai Rp10 juta, pinjamannya bisa mencapai Rp35 juta.

"Pada prinsipnya kami akan meningkatkan pemberian manfaat bagi peserta. Kami juga akan melakukan pelatihan keselamatan kerja bagi para tenaga kerja, pemberian peralatan keselamatan kerja pada perusahaan jasa konstruksi serta pemberian bantuan uang pemakaman untuk keluarga yang ditinggalkan meninggal dunia dari peserta yang aktif," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Bambang, hingga Oktober 2011, tercatat sebanyak 662 perusahaan aktif di Jamsostek Cimahi dan 336 perusahaan non aktif. Dengan jumlah tenaga kerja yang aktif mencapai 104.391 dan non aktif 211.924 tenag kerja. Sebanyak 68 perusahaan tercatat sebagai anggota baru dengan 24.526 tenaga kerjanya.

"Sedangkan untuk perusahaan jasa kontruksi hingga Oktober 2011 tercatat ada 117 perusahaan dengan 4.802 tenaga kerja. Untuk pembayaran jaminan kecelakaan kerja kita telah membayarkan 1.801 kasus dengan jumlah Rp4 milyar. Jaminan hari tua telah kita bayarkan untuk 10.968 orang dengan Rp60,5 milyar," ujarnya.

Tak hanya itu di 2012 pun, Jamsostek Cimahi menargetkan untuk meningkatkan kepesertaannya terutama dari kalangan pekerja sektor non formal.

Menurut Bambang, saat ini kepesertaan dari pekerja mandiri yang ada di Cimahi baru 1.000 orang sedangkan di Kabupaten Bandung Barat jumlahnya masih dibawah 100 orang. Padahal potensi peserta mandirinya terutama di Kabupaten Bandung jauh lebih besar bisa mencapai 3.000 orang.

"Para pekerja non formal itu seperti tukang ojek dan penambang batu kapur tradisional di Cipatat. Kerja mereka itu sangat beresiko tinggi sehingga harus dilindungi oleh sesuatu yang bisa menjamin mereka apabila terjadi sesuatu," ujarnya.
Share:

Rendah Minat Warga Cimahi Bertransmigrasi

Jumlah peminat transmigrasi di Kota Cimahi relatif masih kecil. Setiap tahunnya, jumlah keluarga yang diberangkatkan ke luar Pulau Jawa tidak lebih dari 10 kepala keluarga (KK). Padahal, transmigrasi merupakan salah satu solusi persoalan kepadatan penduduk di kota ini.

Arlen Prajasyah, Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertransos Kota Cimahi mengungkapkan, tahun ini ada 10 KK yang akan diberangkatkan ke Kabapaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada Desember nanti. Ke-10 KK berasal dari empat kelurahan, yakni Utama, Padasuka, Cibeber, dan Melong. Jumlah ini tiga KK lebih banyak dari jumlah transmigran tahun sebelumnya ke kabupaten yang sama.

“Mencari 10 KK itu susah sekali. Minat masyarakat bertransmigrasi memang masih rendah meskipun kepadatan penduduk di Kota Cimahi semakin menjadi masalah. Banyak orang masih berpandangan, taka pa-apa tinggal berdesak-desakan dan sulit mencari pekerjaan serta makan asal tetap berkumpul,” katanya, Selasa
Share:

Polri dan Pengusaha Bantu Mutu Pendidikan

Melihat kompleksnya masalah pendidikan termasuk infrastruktur sekolah, Polda Jabar bersama sejumlah perusahaan di masing-masing wilayah bergerak untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan. Tidak terkecuali di wilayah Cimahi dan Kab. Bandung Barat (KBB), sebanyak 64 sekolah menjadi target prioritas yang akan diberi bantuan.

Kapolres Cimahi AKBP Anwar menyampaikan, dalam program Polisi Peduli Pendidikan ini peram polisi (Polres Cimahi) hanya menjembatani perusahaan yang ada di wilayah hukum untuk memberikan bantuan kepada sejumlah sekolah. Bantuan diberikan langsung kepada sekolah bersangkutan maupun menunjuk kontraktor dalam pembangunan. Target 64 sekolah diharapkan dapat tercapai hingga akhir 2011.

"Melalui program ini, kami memediasi perusahaan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat Cimahi dan KBB yang berkaitan dengan pendidikan. Misalnya dalam bantuan perbaikan infrastruktur, beasiswa maupun bantuan yang lainnya. Mereka bisa menyisihkan bantuan melalui program corporate sosial responsibility (SCR) di perusahaannya masing-masing," kata Anwar usai mengundang para pengusaha di Cimahi dan KBB, di Gedung Pengabdian Polres Cimahi, Jln. Amir Machmud, Senin (28/11).

Ia menilai, sejauh ini respons dari perusahaan untuk memberikan dukungan dalam program Polisi Peduli Pendidikan cukup bagus. Karena dari 64 target sekolah yang perlu dibantu, 21 di antaranya sudah dibangun. "Setelah ini kami akan mendata dan menyurvei sekolah mana lagi yang memerlukan bantuan. Program bantuan ini sifatnya berkelanjutan, tidak hanya cukup sekali diberikan," tambahnya.

Dari 21 sekolah yang sudah mendapatkan bantuan, di antaranya SD Karang Mekar, SD Baros, dan SMPN 5 Cipageran. "Program ini sudah berjalan. Seperti di SMPN 5 Cimahi ada satu ruang kelas yang roboh dan sekarang sudah dibantu oleh PT Garuda Mas," ujarnya.

Ketua Apindo Kota Cimahi, Roy Sunarya mengatakan, selama ini banyak perusahaan yang berjalan sendiri-sendiri dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Seperti PT Ayutex yang menyediakan bangunan pabrik sebagai tempat belajar kejar paket untuk masyarakat sekitarnya.

"Selama ini banyak perusahaan yang telah menjalankan program CSR tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi bidang sosial lainnya seperti bantuan rumah untuk rumah jompo dan yatim piatu," kata Roy.

Ia berharap dengan dimediasi oleh Polri, setiap perusahaan semakin sadar dalam menggalakkan program CRS. "Yang sudah melakukan CRS bisa menambah lagi bantuannya, dan yang belum bergerak maka semakin tahu sehingga tergerak untuk memberikan bantuan. Sejauh ini kami mengupayakan dengan mengajak dan memberikan contoh untuk memancing kepedulian para pengusaha," terangnya.

Operasi zebra

Sementara itu, usai apel pagi jajaran Polres Cimahi menggelar Operasi Zebra 2011. Sasarannya yaitu penertiban di jalan raya, penggunaan lampu di siang hari, mengecek kelengkapan kendaraan bermotor, penggunaan knalpot sepeda motor serta kendaraan modifikasi yang melanggar aturan berkendaraan, termasuk operasi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Operasi Zebra berlangsung selama 14 hari dengan melibatkan 167 personel.
Share:

DAK Pemkot Cimahi Naik Rp 24,5 Miliar

Dana alokasi khusus (DAK) Kota Cimahi 2012 yang dikucurkan pemerintah pusat mengalami kenaikan fantastis dari Rp 1,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 26,4 miliar pada tahun 2012. Dengan demikian, kenaikan DAK mencapai Rp 24,5 miliar.

Kendati demikian, Pemerintah Kota Cimahi mengaku belum mengetahui secara detail alokasi dan peruntukan DAK pada tahun 2012 itu. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, H. Encep Saepuloh mengatakan, pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat, terkait alokasi dan peruntukan DAK tersebut.

"Kucuran DAK 2012 sebesar Rp 26,4 miliar merupakan pertimbangan pusat. Urusan DAK sifatnya spesifik sesuai dengan kebutuhan di daerah yang menyangkut pelayanan dasar, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi. Adapun besaran peruntukan di masing-masing pelayanan tersebut, kita masih menunggu juklak dan juknis. Saat ini baru keluar angkanya saja," kata Encep di sela-sela rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Cimahi, di Gedung DPRD Cimahi, Jln. Djulaeha Karmita, Senin (28/11).

Dikatakan Encep, juklak dan juknis yang sedang ditunggunya masih dalam pembahasan di masing-masing departemen. Ia memperkirakan, dalam satu atau dua minggu ke depan, juklak dan juknis tersebut sudah dikeluarkan pemerintah pusat.

"Tampaknya pemerintah pusat melihat ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan teknis, sehingga harus disuplai dari DAK," tambahnya.

Daerah strategis

Sementara itu, Kepala Subbagian Anggaran Pemkot Cimahi, Ricard Nikolas menambahkan, salah satu pertimbangan pemerintah pusat terkait kucuran DAK adalah letak Kota Cimahi yang berada di antara kota dan kabupaten lainnya. Dengan posisinya itu, kata Richard, akses dan sarana di Kota Cimahi dimanfaatkan oleh warga daerah lain di sekitarnya.

"Alasan lokasi tersebut yang membuat Cimahi secara otomatis mendapatkan DAK yang cukup besar. Pada tahun 2010, Cimahi juga sempat mendapat kucuran DAK sebesar Rp 27 miliar," ungkapnya.

Menurut Richard, besar kecilnya DAK yang dikucurkan pemerintah pusat, tidak didasarkan pada luas wilayah, melainkan permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut. "Seperti di Cimahi, persentase peruntukan DAK akan lebih besar untuk bidang pendidikan dan kesehatan, karena bidang itu harus lebih ditingkatkan," ujar Nicolas.

Dalam menentukan besaran kucuran DAK ke setiap daerah daerah, Richad menyebutkan dasar pemerintah pusat adalah data umum dengan melihat kemampuan daerah, aturan terkait daerah otonomi khusus dan kriteria teknis lainnya.
Share:

Jembatan Bermotif Batik Juara KJI

Mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Kota Cimahi berhasil menjuarai Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) yang diselenggarakan di Universitas Indonesia (UI), 24-27 November lalu. Tiga trofi juara yang diraih mahasiswa Unjani adalah untuk kategori jembatan baja, jembatan terindah, dan metode konstruksi jembatan terealistis.

Kedatangan 8 mahasiswa jurusan teknik sipil dan 2 orang dosen tersebut langsung disambut Rektor Unjani, Mayjen TNI (Purn.) Heriyono, Drs, M.Psi. di Gedung Rektorat Unjani, Jln. Gatot Subroto Cimahi, Senin (28/11). Menurut Heriyono, prestasi yang diraih kali ini lebih baik dari tahun sebelumnya, ketika mereka hanya menempati peringkat ketiga di kompetisi antarperguruan tinggi se-Indonesia ini.

"Tentu saja, saya merasa senang dan bangga atas prestasi yang diraih. Pasalnya, untuk bisa menjadi juara, bukanlah hal yang mudah. Sebab, para mahasiswa kita harus bisa bersaing dengan 130 peserta lainnya," kata Heriyono.

Bagi Heriyono, prestasi yang didapatkan mahasiswanya merupakan kado terindah di awal Tahun Baru Hijriah. Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi tersebut, Rektor Unjani menjanjikan pemberian beasiswa untuk mahasiswanya itu. Ia berharap, kompetensi yang dimiliki mahasiswanya itu bisa diberdayakan oleh pemerintah.

"Kemampuan mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Sudah seharusnya mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Selain itu, besar harapan saya agar insinyur-insinyur yang berhasil membawa pulang juara ini bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa kita," katanya.

Kerja sama

Sementara itu, salah seorang anggota tim Unjani, Prima Sukmayuana mengatakan, keberhasilan mereka meraih tiga gelar juara bukannya tanpa kendala. Ia mengatakan, pada saat berkompetisi mereka harus bersaing dengan juara bertahan dari Politeknik Negeri Jakarta.

"Dalam pengerjaannya dibutuhkan team work yang solid. Tetapi bukanlah hal yang mudah untuk bisa menyatukan lima kepala. Itulah kendala yang kami hadapi. Namun, akhirnya hal itu bisa kami atasi," kata Prima.

Dijelaskan Prima, prestasi yang diraih berkat desain jembatan jalan raya baja yang mereka buat. Prima membeberkan, yang menjadi nilai plus dari desain jembatan buatan mereka adalah ornamen bermotifkan batik, serta lampu jalan yang dipasang dengan memakai solar cell. Tidak cuma itu, dalam desainnya mereka pun memperhatikan drainase dari jembatan.

"Hal itulah yang mengantarkan kami menjadi juara. Kami yakin desain tersebut bisa diterapkan untuk jembatan di Indonesia," ujar Prima.
Share:

Objek Wisata Curug Cimahi Masih Tetap Dibuka

Meskipun hujan kerap terjadi akhir-akhir ini, Wana Wisata Curug Cimahi, yang berada di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, masih dibuka untuk umum.

Menurut Kepala Resort Pemangkuan Hutan Perum Perhutani Cisarua Lembang Eem Sulaeman, demi memenuhi permintaan pengunjung wana wisata tetap dibuka, namun, diberlakukan jam buka-tutup secara khusus.

“Pengunjung masih meminta Curug Cimahi dibuka. Tetapi demi keselamatan, kita juga melihat kondisi alam, seperti intensitas hujan dan kabut,” ujarnya, Senin (28/11).

Pada awal tahun 2010, kawasan wisata Curug Cimahi sempat terkena longsor. Meskipun tidak menyebabkan korban jiwa, longsoran tanah setinggi 50 meter itu sempat menutupi jalan setapak sepanjang 20 meter, yang menyebabkan akses menuju curug tidak bisa dilalui.

Akibat longsoran tersebut, selama lebih dari setahun akses Curug Cimahi ditutup. Selama ditutup, kerugian yang diderita Perum Perhutani Unit III Jabar Banten selaku pengelola Curug Cimahi mencapai Rp 130 juta.

Berdasarkan kejadian itu, pengelola meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi para pengunjung. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Eem menjelaskan, petugas disiagakan di beberapa titik di kawasan wisata yang memiliki air terjun setinggi 85 meter tersebut.

Jika hujan mulai turun deras, maka pengunjung akan diminta untuk berteduh di lokasi yang aman dari tepian tebing. Ada pun beberapa tempat berteduh (shelter) dengan ukuran 4x4 meter telah disiapkan di tengah kawasan Objek Wisata Curug Cimahi.

“Kami juga selalu mengimbau kepada para pengunjung untuk selalu berhati-hati dan menjaga diri demi keselamatan masing-masing,” tuturnya, yang menyebutkan jumlah pengunjung setiap harinya mencapai puluhan dan meningkat di akhir pekan.

Selain itu, jam buka kawasan wisata tersebut diatur dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Objek wisata yang buka setiap hari itu akhir-akhir ini sering dilanda kabut tebal akibat hujan yang terus melanda kawasan Bandung Utara itu.
Share:

Peran Madrasah Masih Termarginalkan

Kehadiran sejumlah madrasah di Cimahi yang menawarkan pendidikan Islam, belum sepenuhnya diapresiasi oleh masyarakat dan pemerintah. Peran madrasah masih termarginalkan dan diaganggap sebagai pendidikan kelas dua. Bahkan oleh masyarakat Barat, madrasah kerap diidentikkan sebagai lembaga yang mengajarkan radikalisme.

"Kondisi objektif madrasah saat ini masih jauh dari yang diharapkan. Citranya tidak terlalu bagus dan dianggap sebagai lembaga pendidikan kelas dua, tradisional, dan hanya mengajarkan keagamaan," kata Euis Ratna Gumilang, pendidik sekaligus pembina sebuah madrasah di Cimahi, Senin (28/11).

Menurutnya, hal itu wajar karena madrasah kebanyakan dibangun oleh individu atau masyarakat muslim yang didasarkan pada kesadaran keberagamaan, serta melihat pentingnya ajaran agama bagi anak-anak generasi penerus, bukan oleh pemerintah.

Latar belakang peserta didik di madrasah pun pada umumnya dari keluarga yang kelas ekonominya menengah ke bawah. Bahkan banyak madrasah yang didirikan memang untuk menampung fakir miskin dan yatim piatu sebagai lembaga sosial kependidikan.

Dikatakan, status guru madrasah juga masih timpang. Guru tidak tetapnya jauh lebih banyak dari guru tetap (PNS). Selain itu, guru madrasah sendiri masih ada yang tidak berkualitas dan kurang memenuhi standar kompetensi serta performa yang dibutuhkan. "Ditambah lagi gajinya masih sangat kecil, di bawah upah minimum regional (UMR)," ungkapnya.

Karena itu, tambahnya, madrasah menghadapi persoalan yang cukup dilematis di bidang manajemen. Misalnya dalam bidang kelembagaan, kurikulum, perencanaan, dan kepemimpinan. Di bidang kelembagaan contohnya. Karena dikelola yayasan swasta, konsekuensinya pengelola madrasah memiliki kemandirian atau otonomi yang amat besar dalam pengelolaan (manajemen) beberapa komponen pendidikan.

"Sebagian masyarakat masih beranggapan, untuk pembelajaran di madrasah terkesan yang penting materi pelajaran sampai kepada peserta didik. Padahal tidak, karena kita sudah melakukan pembelajaran berorientasi pada pengembangan potensi siswa. Selain itu, pembelajaran telah terorganisasi dengan baik dari segi perencanaan, metodologi pembelajaran, dan evaluasi," paparnya.

Perencanaan penyelenggaraan pendidikan di madrasah, lanjutnya, mulai diorganisasi dengan baik dan tidak lagi terkesan tradisional, konvensional atau insidental. "Kita sudah mampu menetapkan perencanaan sesuai prinsip manajemen," ucapnya.

Ketertarikan terhadap madrasah untuk era sekarang ini, dikarenakan selain pengetahuan agama, madrasah juga menyajikan pengetahuan modern.
Share:

Cimahi Mendukung Pengembangan Tenaga Mikrohidro

Turbin penghasil energi untuk mengoperasikan mesin pengiris jahe dan pipa pengasapan merupakan bagian dari Sarana Percontohan dan Laboratorium Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang dibangun CV Cihanjuang Inti Teknik (CIT). Kestabilan arus air sebagai penggerak diperoleh dengan memanfaatkan saluran irigasi Leuwileuweung yang 3 meter lebih tinggi dari Sungai Cimahi. Selain turbin propeler berkekuatan 600 Watt, di laboratoriom ini juga terdapat turbin turbo propeler berkekuatan 1.500 Watt serta sebuah turbin jenis crossflow.

Ratusan kilogram jahe yang diolah dengan memanfaatkan PLTMH ini merupakan bahan pokok pembuatan berbagai jenis minuman tradisional kemasan yang diproduksi lini usaha CV CIT. Menggunakan merk dagang "Hanjuang", produk-produk lini usaha ini, seperti bandrek dan bajigur, telah menembus pasar-pasar modern dan merambah ke banyak pulau di Indonesia. "Lewat lini usaha ini, kami ingin memberi contoh pemanfaatan ideal PLTMH, yakni sebagai sumber kegiatan produktif. Penggunaan tenaga mikrohidro sebaiknya tidak hanya berkutat pada persoalan mendasar penerangan," kata Humas CV CIT, Sutarya.

Ironisnya, fungsi ideal itu belum banyak tergarap hingga hari ini. CV CIT sendiri setiap tahunnya rata-rata memproduksi 50 buah turbin dan hampir semuanya dikirim ke wilayah-wilayah terpencil yang belum terlayani listrik oleh PLN. Belum banyak turbin yang berputar di perkotaan. "Harus diakui, teknologi mikrohidro masih identik dengan pemenuhan kebutuhan dasar wilayah-wilayah tertinggal, terutama di luar Jawa," ucap Sutarya.

Selain beberapa bengkel pembuat turbin, per 22 November Kota Cimahi memiliki satu lagi fasilitas ke-mikrohidro-an yang bahkan bertarf internasional, yakni ASEAN Hydro Competence Centre (Hycom) di TEDC (Technical Education Development Centre), DI Jalan Pasantren. Memiliki laboratorium berisi empat model turbin yang didatangkan dari Swiss, Hycom terutama digunakan untuk melakukan pelatihan, mulai dari pengenalan dasar hingga teknik praktis pembuatan turbin. "Sasarannya mulai dari guru, dosen, hingga para pembuat kebijakan. Pemanfaatan potensi mikrohidro bukan melulu urusan teknologi. Ini juga soal cara berpikir," ucap Iman Permana, Ketua Pokja Pengembangan Energi Terbarukan TEDC.

Iman meyakini, meskipun relatif sulit, PLTMH tak hanya bisa diterapkan di wilayah pelosok, tapi juga di perkotaan padat seperti Kota Cimahi dan Kota Bandung. Belasan anak Sungai Citarum yang membelah kedua kota tersebut merupakan potensi yang besar. "Teknologi ini sekaligus bisa menjadi wahana edukasi warga bantaran sungai. Dengan imbalan energi yang digunakan untuk aktivitas produktif, mereka niscaya bakal lebih serius menjaga kebersihan dan kelestarian sungai," tuturnya.

Wali Kota Itoc Tochija sepenuhnya mendukung pengembangan potensi tenaga mikrohidro. Ia menilai pemanfaatan sumber energi terbarukan sudah sangat mendesak dilakukan. "Kehadiran Hycom semoga menjadikan Kota Cimahi sebagai pusat riset mikrohidro hingga level Asia Tenggara. Upaya pengembangan teknologi ini mesti disokong dengan sungguh-sungguh. Pemkot sepenuhnya mendukung," ujarnya.
Share:

Sambut Tahun Baru Hijriah Nuansa Islami Padati Jalanan

Ribuan umat muslim di Bandung Raya tumpah ruah memadati jalan-jalan menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1433 Hijriah. Mereka melakukan kirab dan berbagai atraksi lainnya bernuansa islami, Sabtu malam dan Minggu (26-27/11).

Di Kota Cimahi penyanyi dangdut yang juga anggota DPR RI, Gitalis Dwi Natarina atau akrab disapa Gita KDI, menghibur para siswa, orangtua, guru, dan masyarakat saat perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 H, di kampus MTs/MA Asih Putera, Jln. Cihanjuang, Cimahi Utara.

Sementara sekitar 10.000 orang warga Kota Cimahi mulai dari orang tua, sampai anak-anak melakukan "hijrah" menuju Masjid Agung Cimahi untuk memperingati Tahun Baru Islam 1433 Hijriah, Jln. Djulaeha Karmita. Tema yang diusung dalam perayaan kemarin, "Jadikan momentum tahun baru Islam sebagai sarana muhasabah diri mewujudkan hati yang ikhlas berbagi untuk keberhasilan pembangunan Kota Cimahi".

Para peserta pawai Muharam, berasal dari majelis taklim, kelompok pengajian, MI, MTs, dan MA yang berasal dari 15 kelurahan se-Kota Cimahi. Tidak hanya dilakukan dengan berjalan kaki, namun beberapa kelompok pengajian meramaikan pawai Muharam sambil membawakan alunan musik islam serta kendaraan hias mulai dari roda empat (mobil hias), delman hias, dan sepeda hias yang dikayuh anak-anak pengajian dari berbagai kelurahan.

Berdasarkan pantauan "GM", kegiatan pawai 1 Muharam berlangsung sejak pukul 07.00 WIB. Massa yang berasal dari berbagai penjuru dan tempat, sebelum memasuki halaman Masjid Agung, berkumpul di Jln. Pabrik Aci. Alhasil, ruas jalan tersebut seketika menjadi lautan manusia.

Setelah itu ribuan massa berjalan beriringan menuju halaman masjid untuk dimanjakan dengan berbagai hiburan dan doorprize menarik. Seperti penampilan grup nasyid khalifah dan duet duo akang (Asep Anom dan Hery). Pada pukul 10.00 WIB, dilanjutkan dengan acara puncak yaitu tausiah yang disampaikan Aa Hadi yang dipandu presenter yang juga istri Aa Hadi, Ceuceu Kirani. Salah satu isi yang disampaikan dalam ceramahnya yaitu semangat Hijriah yang harus ditandai dengan rasa syukur.

Sementara itu sepanjang acara muharaman tersebut, kendaraan harus merayap pelan sejak dari garis start kawasan Cimahi Mall, Pasar Antri, Ganda Wijaya, Alun-alun Cimahi hingga finis di Kampus MTs MA Multiteknik Cihanjuang.

Para pengendara harus mengalah untuk memberi jalan bagi sedikitnya 6.000 warga yang ikut abil bagian dalam kegiatan bertajuk "Kirab Muharam" tersebut. Apalagi di sekitar area finis, kemacetan lebih parah tak terelakan. Hal itu terjadi karena panitia menggelar pertunjukan hiburan mulai dari kesenian tradisional oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hingga penampilan Gita KDI yang membawakan 6 lagu.

Meski sempat dikeluhkan sejumlah pengemudi, namun panitia mengaku senang. Pasalnya, kondisi itu memang sengaja diciptakan untuk shock therapy bagi masyarakat demi mengingat adanya Tahun Baru Islam.

"Jujur saja kita senang Cimahi jadi macet. Biar masyarakat sadar bahwa hari itu ada peringatan besar 1 Muharam. Jangan hanya Tahun Baru Masehi saja yang macet, Tahun Baru Islam pun harus meriah tanpa mengurangi nilai ibadah dan sejarah," papar Ketua Panitia, Adang Kosasih di sela-sela kegiatan.

Sementara itu Wali Kota Cimahi, H.M. Itoc Tochija menyampaikan, kegiatan pawai Muharam ini merupakan ajang silatuhami warga Cimahi dalam memperingati Tahun Baru Islam. "Dengan semangat hijriah maka harus ada hijrah perubahan dan pengembangan diri untuk membangun Kota Cimahi. Semangat hijrah ini harus ditandai dengan berpikir inovasi di segala bidang, apalagi Kota Cimahi telah ditunjuk pemerintah pusat sebagai kota industri kreatif," ungkapnya.

Gita KDI

Dengan balutan busana muslim dan jilbab cokelatnya, Gita tampil memukau dengan membawakan lagu bernapaskan islami. Tidak hanya lagu islami, sesuai permintaan penonton, Gita pun tak sungkan membawakan lagu yang kini sedang menjadi hits, "Alamat Palsu" Ayu Ting Ting. Suara merdunya mampu menghidupkan suasana dan antusias sekitar 6.000 penonton.

Selain menghibur, Gita pun didaulat untuk mengumumkan pemenang doorprize berupa dua tiket umrah yang jatuh kepada Bpk. Rahman dan Ibu Popon, keduanya merupakan warga Cimahi.

Kegiatan peringatan 1 Muharam di MTs/MA Asih Putra merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun. Menurut Kepala Sekolah MA Asih Putera, Dra. Euis Ratna Gumilang, peringatan Tahun Baru Islam kali ini merupakan yang terakbar dibandingkan tahun sebelumnya. Ditandai dengan banyaknya peserta yang ikut serta dimulai dari kegiatan Kirab Muharam yang mengambil start di Cimahi Mall, donor darah, bazar serta acara hiburan dari anak-anak Asih Putra maupun bintang tamu, Gita KDI.

"Tidak hanya melibatkan keluarga besar Asih Putera, tetapi peringatan 1 Muharam ini juga diikuti oleh masyarakat umum. Terbukti, dua pemenang tiket umrah pun merupakan masyarakat umum. Alhamdillah acaranya berlangsung dengan meriah dan mendapat antusias dari masyarakat banyak," ungkap Euis.

Ia berharap, acara kirab Muharam 1433 H Asih Putera, menjadi oase yang mampu menyegarkan kembali kegairahan, semangat juang, dan kepercayaan diri umat Islam sebagai rahmatan lilalamin dalam menyongsong masa depan yang lebih gemilang.

Kesenian benjang

Kesenian tradisional benjang dari Panca Komara, Ujungberung Kota Bandung meramaikan kegiatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1433 H yang digagas Barisan Aliansi Masyarakat Bandung (BAMB) di Lapangan Pasar Rametuk, Bbk. Jati, Kel. Binong, Kec. Batununggal, Sabtu (26/11). Selain itu, digelar pula kesenian Sunda lain macam reog, kuda lumping, calung hingga tari-tarian tradisional.

Pada malam harinya dilakukan pawai obor yang diikuti sekitar 3.000 santri dari 15 DKM se-Kota Bandung. Kirab obor tersebut mengelilingi sejumlah ruas jalan di Kota Bandung sejauh 7 kilometer.

Seni tradisional yang digelar sore hari disaksikan ribuan warga dengan penampilan kelompok benjang. Warga begitu antusias melihat atraksi yang diperlihatkan para seniman tersebut. Dengan menggunakan dua rajawali yang ditandu masing-masing oleh 6 orang, pertunjukan itu mendapat aplaus meriah. Begitupula dengan permaianan kuda lumping, warga benar-benar terhibur sekaligus mencekam. Tak sedikit dari mereka yang berada di sekitar area pertunjukan berlarian saat si kuda lumping "kesurupan".

Usai acara tersebut, pada malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB dilaksanakan pawai obor yang dimulai dari Masjid Asyifa menempuh jarak 7 kilometer. Peserta bergerak dari Kiaracondong menyusuri Gatot Subroto masuk ke Lingkar Selatan lalu menuju Buahbatu serta melewati Jln. Soekarno-Hatta dan kembali ke Pasar Rametuk pada pukul 24.00 WIB. Sambil membawa obor, para santri mengumandangkan selawat dan menyanyikan lagu-lagu islami.

Antusias warga terlihat saat pembagian obor dilakukan sebelum pawai dimulai. Anak-anak berebut meminta obor kepada panitia. Menurut Ketua BAMB, H. Bambang Setiadi, S.H., M.H., pawai obor digelar selain menyambut 1 Muharam 1433 Hijriah, sekaligus mengajak warga hijrah menuju kebaikan. Seperti peduli kepada sesama yang membutuhkan, serta memperbarui tatanan kehidupan.

"Kita juga ingin memperlihatkan bahwa Tahun Baru Islam juga bisa semarak tanpa harus hura-hura. Kesemarakan di sini lebih kepada kegiatan religi bukan pesta pora, terompetan atau bising dengan suara petasan," jelasnya.
Share:

Empat Wisata Hijau


Mungkin Anda bosan dengan pemandangan kota yang penuh dengan hiruk pikuk. Memanjakan mata dengan pemandangan hijau di Bandung bisa jadi pilihan tepat akhir pekan Anda.

Kota yang terkenal dengan julukan Kota Kembang ini memiliki banyak tempat wisata hijau. Berdasarkan bandungtourism.com, Selasa (29/11/2011), Kampung Daun, Taman Kupu-Kupu, The Ranch dan Kampung Gajah bisa jadi pilihan Anda.

1. Kampung Daun

Bertempat di Jalan Sersan Bajuri, Bandung, Kampung Daun menawarkan area makan dengan konsep alam. Kampung Daun terletak di titik tertinggi Kota Bandung. Rindangnya pepohonan dan deru derasnya air sungai yang mengalir di tengah restoran menjadi media relaksasi untuk Anda.

Tempatnya yang berada di bukit juga menjadi titik perhatian tersendiri. Begitu banyak saung dengan ketinggian dan pemandangan yang berbeda. Jika ingin menikmati kehijauan dan kicau burung, ada baiknya Anda datang pada siang hari. Jika Anda ingin dimanjakan dengan pemandangan lampu temaram yang romantis, Anda bisa mengunjunginya pada malam hari.

Menu dengan beragam jenis menjadi andalan utama tempat ini. Soal rasa jangan ditanya, menu mereka pas dengan udara Bandung yang sejuk.

2. Taman Kupu-Kupu

Ingin bermain dengan makhluk cantik kupu-kupu? Berkunjung ke taman ini bisa jadi pilihan yang tepat. Terletak di Jalan Raya Cihanjuang, Bandung, taman ini menawarkan tetumbuhan dengan hewan hidup, kupu-kupu.

Taman Kupu-Kupu memiliki tiket masuk yang seharga Rp 20.000 per orang. Tiket itu sudah termasuk souvenir berupa pin dan air mineral. Dalam taman ini terdapat 28 jenis kupu-kupu yang dibiarkan terbang bebas dan berkembang biak seperti di habitat aslinya. Anda akan terasa seperti masuk dalam dunia kupu-kupu karena banyaknya kupu-kupu yang hilir mudik.

3. The Ranch

Dengan Rp 5.000 Anda bisa menikmati bentang alam hijau lengkap dengan berbagai permainan lengkap. The Ranch, Lembang akan membawa Anda ke dunia koboi. Uang masuk di atas termasuk dengan segelas yoghurt atau susu sapi murni yang bisa diambil dengan menukarkan tiketnya.

Anda bisa menaiki kuda ala koboi dengan harga Rp 20.0000. Sebelum naik, Anda akan mendapati sederetan rompi dan topi koboi yang bisa Anda pilih untuk dipakai. Setelah itu Anda bisa menunggang kuda di hamparan kebun hijau yang asri.

Selain menunggang kuda, Anda juga bisa bermain di arena bermain. Arena ini diisi dengan berbagai permainan seru. Water Ball, panahan, gokart, sepeda dan tenda-tenda Indian bisa jadi pilihan permainan Anda. Harga permainan dipukul rata yaitu Rp 15.000 untuk satu kali permainan.

4. Kampung Gajah

Suasana berbeda dalam berlibur bisa Anda dapatkan disini. Kampung yang menyatukan sarana wisata, belanja dan kuliner sekaligus bertempat di Jalan Sersan Bajuri, Bandung.

Kampung ini tepat bagi para penggemar outdoor seperti outbond, buggy, skyrider, dan boogie kart. Pecinta kuliner juga akan dimanjakan di sini. Menu Eropa hingga Asia bisa Anda dapatkan di kampung ini.

Anak-anak juga akan puas bermain di sini karena banyak permainan yang disediakan untuk mereka. Ayunan, mini flying fox dan sepeda kecil bisa jadi pilihan permainan mereka.
Share:

Jumat, 18 November 2011

Cimahi Terima Penghargaan "Kota Sehat"


Kota Cimahi, Jawa Barat menerima penghargaan sebagai Kota Sehat. Terkait dengan penganugerahan itu, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija menilai, penghargaan itu adalah imbas dari pelaksanaan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terus mengalami peningkatan.

"Derajat kesehatan meningkat terus. tiap tahun kita mendapatkan penghargaan salah satunya di bidang kesehatan. Tahun 2009 kita mendapatkan Swastisaba Padapa untuk dua kategori, tahun ini kita dapatkan Swastisaba Wiwerda karena empat kategori yang kita ajukan dianggap terpenuhi," ujar Itoc, Selasa (15/11/2011).

Sebelumnya, sebanyak enam kabupaten/kota di Jawa Barat mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten/kota tersehat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tiga daerah yang mendapatkan penghargaan untuk kategori Swastisaba Wiwerda (pembinaan) adalah Kota Cimahi, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Sukabumi.

Sedangkan tiga daerah lainnya mendapatkan penghargaan Swastisaba Padapa (pemantapan) yakni Kabupaten Kuningan, Subang, Cianjur dan Kota Banjar. Penghargaan itu langsung diterima oleh bupati/wali kotanya masing-masing dari Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Auditorium Prof Dr GA Siwabessy Kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, pada Senin (14/11/2011) malam.

Tentang penghargaan ini, Kepala bidang Pelayanan Informasi dan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dr Fitriani Manan mengatakan, ada sembilan indikator sebuah kota layak mendapatkan kategori sebagai Kota Sehat. Tahun 2009 Cimahi mendapatkan dua tatanan untuk sarana dan prasana permukiman yang sehat dan ketahanan pangan serta gizi.

"Karena pemberian penghargaan ini dilakukan dua tahun sekali. Maka, pada 2011 kita mendapatkan empat tatanannya dengan kehidupan sosial yang sehat dan mandiri. Di 2013 kita akan meningkat ke Wistara dengan minimal kategori yang harus terpenuhinya lima tatanannya," ujarnya.

Menteri Kesehatan sempat menjelaskan, penghargaan Swastisaba diberikan kepada pemerintah kota/kabupaten yang telah memberikan banyak kontribusi dan komitmen besar terhadap tujuan pembangunan kesehatan.

"Penghargaan ini diharapkan bisa memberi motivasi bagi pemerintah kota/kabupaten maupun masyarakat, untuk membangun kepedulian di bidang kesehatan di masa mendatang. Sebab hal itu memberikan kontribusi cukup besar terhadap pembangunan kesehatan di Tanah Air," ujarnya.
Share:

Tim MTQ Kota Cimahi Bertekad Perbaiki Peringkat Tingkat Jabar

Tim Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kota Cimahi bertekad memperbaiki peringkat pada MTQ tingkat Jabar di Kab. Karawang, April mendatang. Sebagai upaya untuk itu, Pemkot Cimahi menggelar MTQ tingkat Kota Cimahi pada Selasa-Rabu (15-16/11).

Sebanyak 126 qari/qariah dari 15 kelurahan pun ikut bersaing memperebutkan nilai terbaik agar bisa mewakili Kota Cimahi di tingkat Jabar.

Wali Kota Cimahi H.M. Itoc Tochija menyebutkan, tahun lalu Cimhi hanya mampu berada di peringkat 18 dari 26 kota dan kabupaten yang ikut serta. "Semoga pada lomba MTQ tingkat Jabar yang akan berlangsung di Karawang ini, tim MTQ dari Cimahi dapat memperbaiki peringkat," harap Itoc.

Ia menilai, perkembangan MTQ di Kota Cimahi telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Tidak hanya dari segi kualitas, antusias para peserta pun cukup tinggi, terutama saat mengikuti pawai taaruf.

"Bila dilihat dari antusiasme para peserta, tentunya mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hari ini kita tidak hanya melihat peserta MTQ di panggung saja, tetapi juga pawai taaruf. Jelas kegiatan ini menunjukkan peningkatan dan perhatian masyaakat terhadap pelaksanaan MTQ di Kota Cimahi," ungkap Itoc.

Ia meyakinkan selain mencetak qari/qariah terbaik, MTQ juga merangsang masyarakat untuk mencintai Alquran, gemar membaca Alquran, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Juga menjadikan Alquran sebagai pedoman dalam kehidupan sosial umat Islam di Kota Cimahi.

Sementara itu, 126 peserta MTQ merupakan utusan/kafilah kecamatan se-Kota Cimahi. Masing-masing kecamatan mengirim 42 kafilah. Adapun cabang yang dimusabaqahkan, murattal (tartil Quran), tahfidz atau hafalan Guran, qiraah sab'ah golongan dewasa pria dan wanita, tafsir Quran, fahmil Quran (cerdas cermat), syahril Quran (puitisasi dan tablig), khattil Quran (kaligrafi), dan menulis makalah Alquran.
Share:

Ada Harapan Besaran UMK Cimahi Bisa Naik


Perjuangan buruh se-Kota Cimahi untuk mengubah rekomendasi upah minimun Kota (UMK) Cimahi 2012 berbuah manis. Paling tidak, harapan bakal naiknya nilai UMK tersebut muncul dalam pertemuan tripartit yang dihadiri Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija di sebuah kafe di Kota Bandung, Rabu (16/11).

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Cimahi, Edi Suherdi kepada "GM" mengatakan, ada tiga poin penting yang menjadi kesepakatan dalam pertemuan itu. Poin pertama, Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit akan melayangkan surat kepada Gubernur Jawa Barat dan dewan pengupahan provinsi agar mengevaluasi rekokmendasi UMK Kota Cimahi. Selanjutnya, rekomendasi UMK itu dikembalikan kepada Wali Kota Cimahi untuk dievaluasi ulang.

Kesepakatan kedua, selama masa evaluasi oleh dewan pengupahan, tidak boleh ada aksi apapun dari buruh, sehingga tercipta iklim yang kondusif di Kota Cimahi. Ketiga, Dewan Pengupahan Kota Cimahi, paling lambat mengevaluasi ulang UMK pada Jumat (18/11).

Dengan begitu, pada Senin (21/11) hasil evaluasi tersebut sudah bisa diserahkan kembali Wali Kota Cimahi kepada Gubernur Jabar. "Gubernur memang akan menetapkan UMK pada Jumat (18/11). Tapi, bagi kami tidak masalah kalau penyerahan rekomendasi UMK Cimahi terlambat," kata Edi.

Tentang adanya prosedur dan mekanisme survei dalam penetapan UMK, Edi meyakinkan hal itu bisa dilakukan sehari. "Survei sebenarnya bisa beres dalam sehari dan prosesnya mudah. Tidak mesti dilakukan dalam waktu sebulan atau lebih. Sehingga memungkinkan jika rekomendasi UMK yang baru dapat diserahkan pada Senin," ujarnya.

Edi mengaku lega dengan hasil kesepakatan ini. Dikatakannya, paling tidak ada harapan bagi buruh untuk mendapatkan UMK yang lebih besar dari rekomendasi UMK sebelumnya yaitu Rp 1.209.442. Seperti halnya Edi, Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Cimahi, Dadan Sudiana pun mengucap syukur atas mencuatnya harapan kenaikan UMK.

Ditemui di Cipageran, Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija mengaku masih menunggu undangan dari Gubernur Jawa Barat terkait penetapan UMK di kawasan Bandung Raya. "Saat ini, Kab. Bandung sudah melayangkan surat kepada Gubernur dan meminta beraudiensi bersama kota dan kabupaten lainnya se-Bandung Raya. Nah, Cimahi ikut saja, dan menunggu undangan dari gubernur," katanya.
Share:

Warga Kampung Tegalkawung Kota Cimahi Temukan Lubang

Lubang menganga sedalam 18-20 meter di RT 2 RW 8 Kampung Tegalkawung, Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi, dikhawatirkan mengancam keselamatan 50-an kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan tersebut.

Pasalnya lubang diketahui sebagai bekas galian pasir yang marak dibuat pada akhir 1950-an dan diperkirakan memiliki banyak cabang layaknya goa. Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) belum berani turun ke dalam untuk memastikan kondisi lubang karena keterbatasan peralatan, terutama masker oksigen. Ditakutkan ada gas metan yang membahayakan.

Lubang pertama kali diketahui warga ketika hujan deras mengguyur Kota Cimahi, Senin (16/11) siang. Lubang sampah yang ada di samping rumah Atik Sartika (41) ambles. Keluarga Atik sendiri memilih mengungsi ke tenda yang disiapkan Pemkot Cimahi jika turun hujan karena takut lorong lubang tersebut melintas di bawah rumahnya dan membuat ambles. "Semalam-malaman kami tidak bisa tidur. (Kami) Takut," kata Ibu dua anak tersebut, Rabu (16/11).

Koordinator Tagana wilayah Cipageran Agus Setiadi mengungkapkan, anggota Tagana siap turun dan memastikan kondisi sebenarnya lubang tersebut. Masalahnya, peralatan yang dimiliki Tagana belum memadai, terutama masker oksigen.

"Ditakutkan di bawah sana ada gas metan yang bisa membahayakan keselamatan. Jika peralatan lengkap, kami siap turun," ucapnya.

Wali Kota Itoc Tochija dalam kunjungannya ke lokasi amblesan di Kampung Tegalkawung mendukung upaya Tagana. Perlengkapan akan segera disiapkan. "Tidak mustahil bukan hanya satu rumah yang terancam oleh temuan lubang ini, tapi beberapa rumah. Ini yang akan kami pastikan terlebih dahulu," tuturnya.
Share:

Bersihkan Drainase dan Bantu Pengguna Jalan

HUJAN deras yang belakangan mengguyur Kota Cimahi menyebabkan banjir di mana-mana. Drainase yang tidak bisa menampung air karena banyaknya sampah menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Cimahi tergenang air. Bahkan menyebabkan banjir yang cukup besar.

Hal yang sama juga terjadi di RW 02 Melong, Kel. Melong, Kec. Cimahi Selatan. Hujan deras menyebabkan ruas jalan berubah menjadi aliran sungai. Untuk memperlancar arus lalu lintas yang macet karena banjir, sejumlah warga, tak terkecuali anak-anak, turun ke jalan membantu para pengguna jalan melewati wilayah tersebut.

Ketua RW 02, Arifin mengatakan, karena banjir kerap terjadi di wilayahnya, warga berinisiatif membantu pengguna jalan saat banjir, atau pun membersihkan saluran air. "Karena sudah sering terjadi, maka warga pun sukarela membersihkan saluran air atau bahkan membantu para pemakai jalan, terutama yang membawa kendaraan," kata Arifin.
Share:

Dewan Menilai Wajar Revisi Anggaran Pemilukada

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi menganggap berubah-ubahnya nilai anggaran yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi sah-sah saja, mengingat masih belum ada penetapan terkait anggaran tersebut. Sebelumnya KPU Cimahi menganggarkan pelaksanaan Pemilukada 2012 Kota Cimahi sekitar Rp 20 miliar, namun jumlah ini membengkak menjadi Rp 27 miliar. Belakangan jumlah tersebut kembali dirasionalisasi menjadi Rp 22 miliar.

Anggota Komisi I DPRD Kota Cimahi, Alfian mengatakan, nilai anggaran tersebut sah-sah saja diubah oleh KPU. Bahkan ia yakin nilai terakhir yang disebutkan bisa saja kembali berubah, mengingat nilai ajuan anggaran masih akan dibahas bersama DPRD.

"Jumlah terakhir itu juga masih belum pasti. Mungkin berubah atau bertambah. Ini karena ajuan tersebut masih harus melewati beberapa tahapan, salah satunya masih harus dibahas oleh DPRD. Jadi selama masih belum ditetapkan, belum ada yang pasti berapa sebenarnya jumlah anggaran untuk Pemilukada 2012 Cimahi nanti," katanya kepada "GM", Kamis (17/11).

Alfian membeberkan anggaran yang diajukan KPU sebelumnya yang nilainya mencapai Rp 27 miliar tersebut dengan asumsi ada gugatan serta pengambilan suara dua putaran. Ia menilai hal itu cukup bagus sebagai antisipasi pelaksanaan pemilukada nanti. Namun Alfian juga mengatakan, penghitungan ajuan anggaran harus sesuai dengan fakta yang ada di Cimahi, yang hanya memiliki 3 kecamatan dan 15 kelurahan.

"Pengajuan anggaran tetap harus sesuai dengan fakta yang ada di Cimahi. Jangan sampai 3 kecamatan, tapi dimasukkan empat kecamatan. Semuanya harus riil sesuai fakta. Tidak apa-apa jika anggaran besar karena asumsinya pemilukada dua putaran atau ada gugatan, karena itu mungkin saja terjadi. Mengingat karakteristik masyarakat Cimahi yang bisa dibilang cukup kompleks," katanya.

Sementara itu, Sekda Pemkot Cimahi Encep Saepulloh mengaku pihaknya sudah mengetahui perubahan ajuan nilai anggaran KPU yang menjadi Rp 22 miliar. Dikatakan, jumlah tersebut memang belum pasti karena pihaknya masih harus melakukan eksistensi. Selain itu, anggaran tersebut juga masih harus melalui pembahasan anggaran di DPRD.

"Jumlahnya masih bisa berubah karena kami masih harus melakukan eksistensi dan masih harus melalui pembahasan di DRPD Kota Cimahi juga. Jadi jumlah tersebut memang memungkinkan untuk kembali berubah," katanya.
Share:

20 Pelaku Kriminalitas Diringkus

Dalam dua pekan terakhir, Polres Cimahi meringkus 20 orang tersangka tindak kriminal, mulai dari pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas) hingga pengedar narkoba.

Ke-20 tersangka ditangkap di berbagai lokasi di Cimahi dan Kab. Bandung Barat. Mereka tidak hanya diciduk anggota Reskrim Polres Cimahi tetapi juga Unit Reskrim Polsek di wilayah hukum Cimahi.

Dalam penangkapan para tersangka, polisi turut mengamankan beberapa barang bukti, antara lain 10 unit sepeda motor, beberapa kunci astag, dua golok, minicompo, dan televisi.

Kapolres Cimahi AKBP Anwar menyampaikan, pengungkapan para tersangka pelaku kejahatan ini tidak lepas dari informasi yang diberikan masyarakat. Seperti pada kasus curanmor yang hingga kini masih marak terjadi.

"Kasus curanmor merupakan yang tertinggi di wilayah hukum Polres Cimahi. Sehingga dalam menekan curanmor di masyarakat, kami berupaya mengerahkan segala kekuatan untuk membekuk para pelakunya. Pada kasus curanmor ini tidak hanya dilakukan ketika pemiliknya sedang tidak ada, tapi pelaku mengambil motor dengan disertai kekerasan," kata Anwar kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Jln. Amir Machmud, Kamis (17/11).

Anwar meyakinkan, selain menangkap para pelaku curanmor, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap para penadah sepeda motor hasil curian.

Kurang waspada

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Agah Sonjaya mengatakan, tingginya kasus curanmor di Cimahi disebabkan mudahnya masyarakat memiliki motor. Selain itu, tingkat kewaspadaan masyarakat dalam menjaga sepeda motornya masih kurang.

"Tingginya kasus curanmor terjadi akibat keteledoran pemilik. Misalnya memarkir motor sembarangan dan tanpa menggunakan kunci ganda. Itu akan mudah mengundang pelaku kejahatan untuk mengambilnya. Untuk itu, dalam menekan kasus curanmor, diperlukan kewaspadaan dari warga untuk mengamankan barangnya masing-masing," terang Agah.

Berbeda dengan kasus pencurian biasa, pada kasus curanmor Agah menilai, pengungkapan pelaku lebih sulit karena barang bukti hasil pencurian (sepeda motor, red) cepat berpindah tangan. Ia mengatakan, barang hasil curian dijual ke sejumlah daerah seperti Cianjur Selatan dengan kisaran harga Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. "Untuk itu, diperlukan kerja sama dengan masyarakat dalam menekan angka curanmor ini," tambahnya.

Para pelaku curat dan curanmor ini terancam hukuman 5 tahun penjara karena melanggar KUHPidana pasal 363. Sedangkan pelaku curas diganjar dengan pasal 365 KUHpidana dengan ancaman hukuman penjara antara 7-12 tahun penjara.
Share:

Cimahi Belum Miliki Pengawas dan Penyidik Lingkungan Hidup

Memiliki lebih dari 400 pabrik yang sebagian di antaranya memproduksi limbah cair dan padat, Kota Cimahi hingga saat ini belum memiliki pejabat pengawas dan peyidik lingkungan hidup. Padahal, keberadaan petugas khusus ini penting untuk menindak secara cepat dan tepat pelanggaran-pelanggaran lingkungan yang dilakukan industri.

Berdasarkan riset Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cimahi pada 2011, dari 80 pabrik penghasil limbah, lebih dari 90 persen di antaranya belum melakukan pengelolaan sesuai aturan baku.

“Amat disayangkan Kota Cimahi belum memiliki satupun PPLHD (Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah) dan PPNS LH (Penyidik PNS Lingkungan Hidup). Pasalnya, para petugas inilah yang mampu turun langsung ke lapangan, melakukan penelitian dan penindakan. Hal ini penting untuk memastikan pelaku industri tidak berkontribusi merusak lingkungan,” ujar Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Prima Mayaningtyas, di sela-sela “Sosialisasi Peraturan Daerah Bidang Lingkungan Hidup”, di Alam Wisata Cimahi, Kamis (17/11).

Berdasarkan data di KLH Kota Cimahi, sebenarnya ada dua pejabat yang telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PPLHD. Namun hingga sekarang belum ada pengangkatan. Untuk melakukan fungsi pengawasan dan penyidikan bidang lingkungan hidup, termasuk inspeksi mendadak ke pabrik atau peninjauan sungai tercemar, Pemkot Cimahi selalu meminta bantuan personel kepada Pemprov Jabar.
Share:

Cimahi Tunggu Balasan Gubernur Soal Kaji Ulang UMK

Pemerintah Kota Cimahi menunggu balasan surat dari Gubernur Jabar terkait permintaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit agar dilakukan pengkajian ulang rekomendasi UMK Kota Cimahi 2012. Penentuan besaran UMK baru akan dilakukan di Dewan Pengupahan, bisa berupa survei harga lagi dari awal atau diputuskan secara musyawarah untuk memperpendek waktu pembahasan.

“Surat sudah kami layangkan. Kalau Gubernur bilang lihat lagi, ya akan saya serahkan lagi ke Dewan Pengupahan. Mekanismenya seperti itu. Jangan sampai Wali Kota menentukan sendiri. Nanti arogan. Harus ada prosedurnya,” kata Wali Kota Itoc Tochija seusai menutup “Sosialisasi Perda Bidang Lingkungan Hidup”, di Alam Wisata Cimahi, Kamis (17/11).

Menurut Itoc, pembahasan besaran UMK baru di DP Kota Cimahi bisa dilakukan dengan dua model. Survei harga bisa dilakukan sekali lagi dengan konsekuensi memakan waktu lebih lama, hingga tiga bulan, atau keputusan penentuan besaran UMK dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama di DP.

Itoc menambahkan, batas akhir Jumat (18/11) bukan keharusan. Karena memang ada kondisi khusus, proses penentuan UMK bisa memakan waktu lebih lama dari batas yang ditetapkan Pemprov tersebut.

Ditemui di lokasi yang sama, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Cimahi Roy Sunarya menolak menanggapi permintaan wawancara yang diajukan wartawan. “Nanti, nanti, nanti ya,” katanya seraya berjalan menghindar.
Share:

Kamis, 10 November 2011

UMK Cimahi Setara KHL

Upah minimum kota (UMK) Cimahi hampir bisa dipastikan besarannya sama dengan kebutuhan hidup layak (KHL) yang sudah ditetapkan sebelumnya yaitu Rp 1.209.442. Namun, dalam proses penetapannya masih ada tarik ulur lantaran serikat pekerja menginginkan UMK lebih besar dari KHL, yaitu Rp 1.307.584, sedangkan pengusaha hanya menyanggupi kenaikan Rp 2.000 dari UMK tahun sebelumnya yaitu Rp 1.172.485 menjadi Rp 1.174.485.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Kota Cimahi, Efi Achmad Hanafiah meyakinkan, penetapan KHL ini telah disepakati seluruh serikat pekerja. "Perhitungan KHL merupakan alat paling sah dalam menentukan UMK. Jadi, sangat wajar jika besaran UMK sama dengan KHL. Besaran UMK akan kami keluarkan setelah ditandatangani wali kota dan gubernur," terangnya.

Dikatakan Efi, setelah dilaporkan kepada Wali Kota Cimahi, penetapan UMK akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena pada 18 November harus sudah ditandatangani Gubernur Jawa Barat.

Kendati besaran UMK hampir dipastikan seratus persen dari KHL, Serikat Kerja Nasional (SPN) Kota Cimahi tetap menolaknya. Mereka tetap menginginkan agar UMK lebih besar dari KHL. Namun, Efi memastikan, penolakan SPN tidak menjadi persoalan dalam penetapan UMK yang akan dilaporkan kepada Wali Kota Cimahi.

"Semua forum yang hadir dalam sidang pleno telah menyetujuinya. Memang, SPN tetap menolak jika UMK besarannya sama dengan KHL. Tetapi penolakan tersebut tidak menjadi masalah. Apalagi dalam perhitungan KHL kemarin, SPN memang tidak ikut dalam survei. Kita menilai keinginan SPN itu sah-sah saja. Namun, besaran UMK dikembalikan lagi kepada pengusahanya," papar Efi.

Efi menilai, besaran UMK sama dengan KHL merupakan yang paling realistis. Sebab, pihaknya tidak mau sampai ada janji menetapkan UMK lebih besar dari KHL, tetapi pada kenyataannya tidak bisa dipenuhi pengusaha.

Efi menyakinkan, KHL yang telah ditetapkan, dikeluarkan berdasarkan perhitungan dan survei di lapangan. Disnakertransos bersama dewan pengupahan kota telah melakukan survei sebanyak dua kali, terakhir pada 18 Oktober lalu. Salah satu titik survei adalah Pasar Antri Baru dan Pasar Cimindi untuk melihat kisaran harga sembako.

Minimal sama

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Cimahi, Pepet Saepul Karim berharap besaran UMK Cimahi setidaknya sama dengan angka KHL yang sudah ditetapkan yaitu sebesar Rp 1.209.442.

"Angka KHL telah ditetapkan melalui survei. Angka tersebut merupakan kebutuhan riil dari para pekerja. Awalnya, sempat terjadi tarik ulur antara Apindo dengan pekerja. Apindo hanya sanggup menaikkan dari UMK lama sebesar Rp 2.000, sedangkan para pekerja meminta Apindo menyanggupi UMK sebesar Rp 1.307.584, lebih besar dari KHL. Angka tersebut didasari perhitungan KHL 100% ditambah laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dan kemungkinan terjadinya inflasi 2,5 persen," papar Pepet saat dihubungi "GM", Kamis (3/11).

Ia mengatakan, dengan besaran UMK Rp 1.307.584 tersebut, paling tidak angka itu mampu meng-cover kemungkinan terjadinya penarikan subsidi gas pada Februari 2012 dan kenaikan tarif dasar listrik. "Pada sidang kemarin, Apindo tidak menyetujuinya dan sempat terjadi tarik-menarik. Tapi, setelah adanya lobi dari pemkot, Apindo akhirnya menyanggupi bahwa UMK diupayakan sama dengan KHL," katanya.

Kepala Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, Maman Suratman menyampaikan, sebelum penggodokan KHL, salah satu indikator yang mengalami tarik-menarik dalam survei, yaitu masalah perumahan. Tahun ini, perhitungan biaya sewa rumah dihitung berdasarkan harga kamar kos. Sedangkan tahun sebelumnya, menggunakan perhitungan sewa rusunawa yang nilainya lebih kecil dibandingkan sewa kamar kos.

Perbedaan perhitungan KHL lainnya yaitu dari penggunaan bahan bakar. Jika tahun lalu masih menggunakan perhitungan minyak tanah, pada 2012 sudah dihitung dengan menggunakan konversi gas.
Share:

Monyet Curug Cimahi Kekurangan Betina

Monyet Curug Cimahi Kekurangan Betina

Curug Cimahi
Jumlah populasi monyet berekor panjang yang menjadi salah satu daya tarik utama di Wanawisata Curug Cimahi, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat mulai mengalami penurunan. Jumlah rasio jantan dengan betina yang kini hanya 23 : 1, membuat monyet-monyet setempat kurang mampu bereproduksi.

Salah seorang petugas Wanawisata Curug Cimahi, Kosasih, Minggu (6/11) menyebutkan, saat ini jumlah monyet jantan berjumlah 96 ekor (termasuk anak-anak monyet), sedangkan betinanya hanya empat ekor. Sedangkan monyet-monyet tua (umur 25 tahun) sudah mati beberapa bulan lalu, saat Wanawisata Curug Cimahi sedang ditutup bagi pengunjung untuk memperbaiki sejumlah fasilitas setempat.

"Jadinya, para monyet jantan tampaknya harus berebut betina saat sedang birahi. Keturunan monyet baru pun kini lebih sedikit dibandingkan beberapa tahun lalu," katanya.

Namun Kosasih mengatakan kurang mengetahui, apakah dengan kondisi kekurangan betina tersebut, membuat para monyet jantan di Curug Cimahi menjadi monyet homoseks atau tidak. Yang pasti, tingkah laku para monyet di lokasi ini menjadi salah satu tarik utama bagi para wisatawan, karena secara umum sudah cukup jinak dan selalu menanti kedatangan manusia.
Share:

8 Mempelai Menikah di Tanggal Cantik 11-11-11

TIDAK hanya kalangan selebritas yang memilih tanggal cantik 11 November 2011 atau 11-11-11 sebagai hari pernikahannya. Masyarakat biasa pun tidak ketinggalan memilih tanggal tersebut sebagai hari untuk berikrar dan berijab kabul dalam pernikahannya.

Setidaknya, gambaran antusiasme warga memilih tanggal 11-11-11 untuk hari pernikahan itu tergambar dari daftar nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cimahi Tengah. Hingga Senin (7/11), tercatat sebanyak 8 pasangan yang mendaftar untuk menikah pada hari Jumat tanggal 11 November 2011 ini.

"Sampai hari ini (kemarin, red), tercatat ada 8 pasangan yang mendaftar menikah di tanggal 11, bulan 11, tahun 2011. Mungkin karena tanggalnya bagus dan mudah diingat, banyak pasangan yang ingin melangsungkan pernikahannya di hari itu," kata Staf Pelaksana KUA Kec. Cimahi Tengah, Saiful Yunus di ruang kerjanya, Senin (7/11).

Meskipun cukup banyak pasangan yang menikah pada tanggal 11 November 2011, Saiful memastikan, hal itu tidak akan menjadi masalah. Sebab KUA Cimahi Tengah memiliki 3 orang penghulu dan 3 pembantu pegawai pencatat nikah (P3N).

"Sebisa mungkin kami mengatur jadwal pelaksanaan akad nikah. Dengan begitu, pelaksanaan akad nikah di satu tempat harus betul-betul memperhitungkan waktu si penghulu. Jangan sampai molor dari jadwal yang telah disepakati. Jadi pemilik hajat harus berkomitmen dengan waktu yang telah disepakati dengan penghulu," tutur Saiful yang juga mantan penghulu.

Selain 8 pasangan yang akan menikah pada tanggal 11-11-11, Saiful menginformasikan, tercatat 37 pasangan yang sudah mendaftar menikah dalam sepekan terakhir. "Pendaftaran nikah dari tanggal 31 Oktober sampai hari ini (kemarin, red) tercatat ada 37 pasangan dan 8 pasangan diantaranya menikah pada tanggal 11 November. Tingginya pendaftaran nikah tidak hanya di kantor KUA Cimahi Tengah tetapi juga Cimahi Selatan dan Cimahi Tengah. Apalagi banyak yang meyakini pada bulan haji ini merupakan waktu yang bagus untuk melangsungkan pernikahan," terangnya.
Share:

Ribuan Buruh Cimahi Long March Tolak UMK 2012

Ribuan buruh Kota Cimahi melakukan long march dari pabriknya masing-masing menuju Kantor Pemkot Cimahi, Jumat (4/11/2011). Mereka akan berunjuk rasa menolak kenaikan upah yang dinilai tidak laik.

Untuk mengumpulkan massa, buruh melakukan sweeping ke pabrik-pabrik yang berada di Jalan Cimindi dan Jalan Leuwi Gajah. Mereka menggedor gerbang pabrik untuk mengajak buruh lainnya untuk ikut serta dalam aksi solidaritas ini.

Sementara itu, sebagian massa saat ini ada yang sudah berkumpul di sekitaran Gerbang Tol Baros menunggu rombongan massa lainnya.

Para buruh berjalan berbaris dengan batas tali sambil membawa spanduk di bagian depan. Sebuah kendaraan bak terbuka yang dijadikan panggung orasi pun berada di depan barisan.

'Tolak Kenaikan Upah Minimum Kota Cimahi yang tidak layak, yang hanya 37.OOO' begitu isi spanduk berukuran 3 meter X 0,5 meter itu.

Dituturkan Rahmat Ganjar Sekjen SPN, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas kenaikan UMK Cimahi yang jauh dari harapan mereka. Ia mengatakan, UMK Cimahi saat ini adalah yang terkecil jika dibandingkan dengan Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Sumedang.

"Ini aksi kekecewaan kami kecewa pada Pemkot Cimahi yang menetapkan UMK tak sesuai yang kami harapkan," ujar Ganjar saat ditemui di sela aksi di Jalan Amir Mahmud.

Ia mengatakan, pada rapat pleno Dewan Pengupahan 2 November kemarin, telah disetujui UMK Cimahi sebesar Rp 1.209.442 atau naik Rp 37 ribu dari upah sebelumnya yaitu Rp 1.1.172.

"Padahal kami inginnya 100 persen KHL ditambah inflasi, yaitu sekitar Rp 1.251.778. Jumlah itupun didapat setelah inflasi dibagi dua," katanya.

Namun dalam rapat pleno, jumlah tersebut tak disepakati. Pihak pekerja pun walkout dalam rapat pleno terakhir itu. "Karena kami berat menerima itu," tuturnya.

Aksi ini dilakukan oleh ribuan buruh atau pekerja yang tergabung dalam SPN, SPMI dan Kasbi. Tuntutan mereka, Pemkot Cimahi mengkaji ulang putusan penetapan UMK Cimahi.
Share:

Sudah Jatuh, Tertimpa Motor

Seorang pria bernama Maryono (56), gagal "beraksi" melewati papan yang dibuat menjadi jembatan kecil di atas galian drainase seluas 1 x 1,5 meter dengan menggunakan sepeda motor di depan Puskesmas Cimahi Tengah, Jln. Djulaeha Karmita Cimahi, Senin (7/11) pagi. Sebelum menyeberang, Maryono terpelanting ke dalam galian dan yang lebih sial lagi, ia tertimpa motor tunggangannya.

Beruntung meski sudah jatuh tertimpa motor, Maryono tidak mengalami luka serius. Ia hanya mengalami luka memar di kaki kanannya. "Rencananya, saya mau kontrol kesehatan ke puskesmas.

Tapi mungkin karena jembatannya terlalu kecil dan tidak bisa mengendalikan motor, saya terjatuh dan punggung saya sempat tertimpa motor.

Tapi untung tidak apa-apa," kata warga Perumahan Nata Endah itu kepada wartawan di tempat kejadian.

Peristiwa tersebut sempat mengagetkan warga yang ada di sekitar lokasi. Beberapa warga, termasuk pekerja galian drainase pun langsung memberikan bantuan.

Pipa PDAM bocor

Di tempat yang sama, akibat terhantam cangkul penggali gorong-gorong, pipa PDAM Tirta Raharja yang melintasi Jln. Djulaeha Karmita bocor. Akibatnya, air bersih yang sedianya didistribusikan kepada 500 kepala keluarga (KK) di daerah tersebut menyembur dari pipa 3 inci tersebut.

Beberapa saat kemudian, petugas dari PDAM Tirta Raharja tiba. Koordinator Lapangan PDAM Tirta Raharja, Beni David mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga terkait kebocoran tersebut dan langsung memperbaikinya.

Beni mengatakan, bocornya pipa PDAM akibat galian drainase yang merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkot Cimahi tersebut adalah untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya, pipa PDAM di dekat Pasar Atas Cimahi pun bocor karena pengerjaan drainase tersebut.

"Untuk pengerjaan drainase ini, tidak ada koordinasi yang dilakukan DPU dengan PDAM Tirta Raharja. Sangat disayangkan memang. Padahal jika ada koordinasi mungkin peristiwa ini tidak perlu terjadi, karena kami bisa informasikan di mana saja pipa PDAM berada," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPU Kota Cimahi, Achmad Nuryana meminta maaf jika akibat pekerjaan penggalian drainase di sejumlah tempat masyarakat menjadi tidak nyaman atau bahkan sampai mencelakakan. Terkait bocornya pipa PDAM, Achmad mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

"Untuk PDAM, sebelumnya kita sudah melakukan koordinasi, jika pipa PDAM itu terlihat. Namun yang bocor seperti ini mungkin karena letaknya dalam dan kita tidak tahu. Tapi sebelum melakukan pekerjaan ini kami sudah melayangkan surat ke berbagai pihak antara lain PLN, Telkom, dan PDAM. Pihak PDAM pun sudah memakluminya," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan drainase di sekitar 25 titik di wilayah Kota Cimahi.
Share:

DKP Waspadai Pohon Tumbang

Tingginya curah hujan dan intensitas angin kencang belakangan ini membuat Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan inventarisasi data yang sudah dilakukannya ada 5.775 pohon di sejumlah ruas jalan protokol Kota Cimahi yang rawan tumbang atau setidaknya patah dahannya.

Salah satu bentuk antisipasi yang dilakukan Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi adalah melakukan pemeliharaan dan pemotongan pohon secara rutin di beberapa jalan utama seperti Jln. Amir Machmud, Jln. Sriwijaya, dan Jln. Baros.

"Kami secara rutin melakukan pemotongan dahan pohon pada malam hari di sejumlah jalan protokol. Karena jika siang hari takutnya mengganggu lalu lintas. Jadwal pemeliharaan pohon dilakukan empat kali dalam seminggu. Pemeliharaan tidak hanya di musim hujan saja," ujar Kepala Seksi Pertamanan dan Pemakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, Zahra B.M. Assagaf di kantor Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Selasa (8/11).

Dikatakan Zahra, dengan pemangkasan secara rutin, risiko terjadinya dahan yang patah dan pohon tumbang semakin kecil. Selain pemeliharaan rutin di jalan protokol, pihaknya pun menerima permintaan dari RT dan RW, jika di daerahnya terdapat dahan pohon yang terancam patah dan tumbang.

"Untuk permintaan pemangkasan dahan pohon dapat kami penuhi dengan segera. Tetapi jika ada permintaan untuk penebangan pohon, maka harus melalui prosedur, salah satunya izin dari wali kota. Karena kami tidak bisa sembarangan melakukan penebangan pohon. Untuk pemeliharaan yang dapat dilakukan hanya penebangan dahannya saja," jelas Zahra.

Zahra menyebutkan, dari 5.775 pohon besar itu, dalam sehari rata-rata ada 2-3 pohon yang dipangkas. Pemangkasan pun hanya dilakukan untuk pohon yang sudah sangat rindang. Jenis pohon tersebut di antaranya mahoni, angsana dan beringin.

Zahra tidak memungkiri, dari populasi pohon yang ada di Cimahi, tidak sedikit yang berusia tua, seperti yang terdapat di Jln. Gatot Soebroto. Kendati berada di kompleks militer, katanya, pemangkasan pohon tetap dilakukan oleh petugas dari DKP.

Untuk pohon yang berusia tua, Zahra mengatakan, tanda-tanda potensi tumbang, salah satu ciri fisiknya adalah sudah mati. "Jika pohonnya sudah mati, kami bisa menebangnya dengan meninggalkan sebagian batangnya. Di batang yang tersisa itu digantung tanaman di dalam pot, sehingga akan tetap terlihat cantik dan menyegarkan lingkungannya. Tetapi, jika pohonnya masih hidup, tetap harus mengikuti prosedur pemotongan," ujarnya.

Mengenai ancaman pohon tumbang di musim penghujan ini, Zahra mengatakan, meski potensinya ada, sejauh ini belum ada kasus pohon tumbang di Cimahi. (B.109)**
Share:

Terjadi 400 Kasus DBD di Cimahi per Oktober 2011

Per Oktober tahun ini, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cimahi yang dilaporkan sebanyak 400 kasus dengan dua di antaranya meninggal dunia, jauh menurun dari jumlah kasus tahun lalu yang mencapai 1.807 kasus dengan 9 di antaranya meninggal. Meski demikian, Pemkot dan warga diimbau sejak sekarang mewaspadai siklus lima tahunan serangan DBD pada awal 2012 mendatang.

Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cimahi Rina Kuswidiati, ditemui Rabu (9/11), mengungkapkan, puncak serangan DBD di Kota Cimahi terjadi pada 2007 lalu dengan jumlah kasus terlapor mencapai 2.374 kasus. Ketika itu, ditetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa). Kasus terbanyak terjadi pada Januari 2007, yakni 191 kasus dengan satu orang meninggal dunia.

“Ada siklus lima tahunan DBD yang harus diwaspadai semua pihak. Artinya, pada awal 2012 nantilah dimulai siklus itu. Karena itu, sejak sekarang, kita tidak boleh terlena dengan fakta menurunnya jumlah kasus DBD pda tahun ini. Justru biasanya ketika kasus sedikit seperti beberapa bulan terakhir, ada peluang bakal terjadi lonjakan di
kemudian hari,” kata Rina.

Menurut Rina, penurunan jumlah kasus DBD pada tahun ini lebih banyak disebabkan oleh perubahan iklim. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kecenderungan menurunnya jumlah kasus hampir di semua daerah di Indonesia. “Meski demikian, peran warga juga besar. Kebiasaan membasmi sarang nyamuk secara rutin terbukti efektif,” ujarnya. (A-165/das)***
Share:

Massa Jebol Pagar Kantor Pemkot Cimahi

Setelah negosiasi dengan pihak Pemkot tidak membuahkan hasil, para buruh yang melakukan aksi di Kantor Pemkot Cimahi kemudian menggelar aksi duduk di depan pintu gerbang Kantor Pemkot Cimahi, Selasa (8/11).

Meski hujan lebat mengguyur, ratusan buruh tetap memilih bertahan di kantor Pemko Cimahi dan terus meneriakkan yel-yel naikkan UMK. Namun saat hari beranjak sore, buruh berusaha merangsek masuk ke dalam kantor pemkot, puluhan buruh di antaranya berusaha menjebol pintu gerbang kantor Pemkot. Usaha ini sempat mendapat perlawanan dan penjagaan dari aparat Satpol PP yang terus bersiaga di depan gerbang itu.

Tidak lama kemudian, sekitar pukul 16.10, massa yang berusaha menjebol pagar bertambah banyak. Akhirnya pintu gerbang pun berhasil dijebol. "Pada saat pintu gerbang jebol itulah, beberapa buruh dan aparat Satpol PP "buk bek", namun hanya sebentar karena masing-masing pihak mampu menahan diri," ungkap Ketua DPC SPN, Dadan.

Hingga menjelang magrib, puluhan buruh terlihat masih bertahan di Kantor Pemkot Cimahi. Dadan menegaskan, pihaknya akan terus bertahan di Kantor Pemkot Cimahi. (set)
Share:

Ribuan Buruh Cimahi Kembali Unjuk Rasa

Ribuan buruh Kota Cimahi kembali berunjuk rasa mendesak Wali Kota Itoc Tochija menaikkan besaran Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2012 yang direkomendasikan ke Gubernur, yakni sebesar Rp 1.209.442, atau 100 persen dari Kebutuhan Hidup Layak (KHL), Selasa (8/11). Pemkot tidak berani menjanjikan apapun karena rekomendasi tersebut telah disampaikan ke Gubernur dan tidak diketahui apakah masih dimungkinkan penggantian angka.

Datang menggunakan ratusan sepeda motor, buruh berorasi di depan gerbang Pemkot Kota Cimahi dan menolak pulang sebelum ada jaminan kenaikan besaran UMK 2012. Gerbang yang diblokade tersebut merupakan akses satu-satunya bagi kendaraan menuju dan keluar kompleks pemkot. Unjuk rasa itu merupakan yang kedua kalinya setelah pada Jumat (4/11) lalu mereka mengepung kompleks pemkot setelah berjalan kaki
sejauh 3 kilometer dari kawasan industri Cibaligo.

“Kami menuntut kehendak baik Pemkot Cimahi, terutama wali kota. Jangan jadikan besaran KHL sebagai patokan mati penetapan UMK. Beberapa daerah lain bisa menetapkan UMK lebih dari 100 persen KHL. Itu tergantung kehendak baik Pemkot-nya,” kata Rosyad, salah seorang perwakilan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Cimahi, saat diterima beraudiensi oleh Wakil Wali Kota Eddy Rachmat.

Rosyad membandingkan apa yang terjadi di Kota Cimahi dengan daerah lain di Bandung Raya. Di Kabupaten Bandung danKabupaten Sumedang, besaran rekomendasi UMK 2010 diusulkan lebih dari 100 persen dari KHL. “UMK Kota Cimahi yang biasanya ada di peringkat kedua di bawah Kota Bandung, kini akan ada di posisi paling bawah. Bagaimana hal ini bisa diterima?” tuturnya.

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Cimahi Dadan Sudiana menambahkan, karena tidak ada jawaban memuaskan dari pemkot, buruh tidak akan menghentikan unjuk rasa. “Kami akan menginap di sini sampai wali kota berani melakukan perubahan, sama seperti di daerah tetangga,” ujarnya.

Eddy mengungkapkan, dirinya tidak bisa menjanjikan sesuatu kepada para buruh terkait tuntutan kenaikan rekomendasi besaran UMK 2012. Pasalnya, rekomendasi telah disampaikan ke gubernur sebesar 100 persen KHL, yakni Rp 1.209.422. “Kami akan kaji lagi kemungkinan revisi itu. Yang pasti, semua masukan hasil pertemuan ini akan disampaikan ke wali kota. Beliau yang nantinya memutuskan,” katanya.

Ketua Dewan Pengupahan Kota Cimahi yang juga Asisten Pemerintahan Suryadi kembali menyodorkan keyakinannya bahwa semua tahapan penetapan KHL dan juga UMK sudah dilakukan sesuai prosedur. “Angka yang sekarang direkomendasikan ini tidak muncul tiba-tiba. Semua ditetapkan melalui tahapan yang juga melibatkan perwakilan buruh,” ucapnya. (A-165/A-89)***
Share: