Ribuan umat muslim di Bandung Raya tumpah ruah memadati jalan-jalan menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1433 Hijriah. Mereka melakukan kirab dan berbagai atraksi lainnya bernuansa islami, Sabtu malam dan Minggu (26-27/11).
Di Kota Cimahi penyanyi dangdut yang juga anggota DPR RI, Gitalis Dwi Natarina atau akrab disapa Gita KDI, menghibur para siswa, orangtua, guru, dan masyarakat saat perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 H, di kampus MTs/MA Asih Putera, Jln. Cihanjuang, Cimahi Utara.
Sementara sekitar 10.000 orang warga Kota Cimahi mulai dari orang tua, sampai anak-anak melakukan "hijrah" menuju Masjid Agung Cimahi untuk memperingati Tahun Baru Islam 1433 Hijriah, Jln. Djulaeha Karmita. Tema yang diusung dalam perayaan kemarin, "Jadikan momentum tahun baru Islam sebagai sarana muhasabah diri mewujudkan hati yang ikhlas berbagi untuk keberhasilan pembangunan Kota Cimahi".
Para peserta pawai Muharam, berasal dari majelis taklim, kelompok pengajian, MI, MTs, dan MA yang berasal dari 15 kelurahan se-Kota Cimahi. Tidak hanya dilakukan dengan berjalan kaki, namun beberapa kelompok pengajian meramaikan pawai Muharam sambil membawakan alunan musik islam serta kendaraan hias mulai dari roda empat (mobil hias), delman hias, dan sepeda hias yang dikayuh anak-anak pengajian dari berbagai kelurahan.
Berdasarkan pantauan "GM", kegiatan pawai 1 Muharam berlangsung sejak pukul 07.00 WIB. Massa yang berasal dari berbagai penjuru dan tempat, sebelum memasuki halaman Masjid Agung, berkumpul di Jln. Pabrik Aci. Alhasil, ruas jalan tersebut seketika menjadi lautan manusia.
Setelah itu ribuan massa berjalan beriringan menuju halaman masjid untuk dimanjakan dengan berbagai hiburan dan doorprize menarik. Seperti penampilan grup nasyid khalifah dan duet duo akang (Asep Anom dan Hery). Pada pukul 10.00 WIB, dilanjutkan dengan acara puncak yaitu tausiah yang disampaikan Aa Hadi yang dipandu presenter yang juga istri Aa Hadi, Ceuceu Kirani. Salah satu isi yang disampaikan dalam ceramahnya yaitu semangat Hijriah yang harus ditandai dengan rasa syukur.
Sementara itu sepanjang acara muharaman tersebut, kendaraan harus merayap pelan sejak dari garis start kawasan Cimahi Mall, Pasar Antri, Ganda Wijaya, Alun-alun Cimahi hingga finis di Kampus MTs MA Multiteknik Cihanjuang.
Para pengendara harus mengalah untuk memberi jalan bagi sedikitnya 6.000 warga yang ikut abil bagian dalam kegiatan bertajuk "Kirab Muharam" tersebut. Apalagi di sekitar area finis, kemacetan lebih parah tak terelakan. Hal itu terjadi karena panitia menggelar pertunjukan hiburan mulai dari kesenian tradisional oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hingga penampilan Gita KDI yang membawakan 6 lagu.
Meski sempat dikeluhkan sejumlah pengemudi, namun panitia mengaku senang. Pasalnya, kondisi itu memang sengaja diciptakan untuk shock therapy bagi masyarakat demi mengingat adanya Tahun Baru Islam.
"Jujur saja kita senang Cimahi jadi macet. Biar masyarakat sadar bahwa hari itu ada peringatan besar 1 Muharam. Jangan hanya Tahun Baru Masehi saja yang macet, Tahun Baru Islam pun harus meriah tanpa mengurangi nilai ibadah dan sejarah," papar Ketua Panitia, Adang Kosasih di sela-sela kegiatan.
Sementara itu Wali Kota Cimahi, H.M. Itoc Tochija menyampaikan, kegiatan pawai Muharam ini merupakan ajang silatuhami warga Cimahi dalam memperingati Tahun Baru Islam. "Dengan semangat hijriah maka harus ada hijrah perubahan dan pengembangan diri untuk membangun Kota Cimahi. Semangat hijrah ini harus ditandai dengan berpikir inovasi di segala bidang, apalagi Kota Cimahi telah ditunjuk pemerintah pusat sebagai kota industri kreatif," ungkapnya.
Gita KDI
Dengan balutan busana muslim dan jilbab cokelatnya, Gita tampil memukau dengan membawakan lagu bernapaskan islami. Tidak hanya lagu islami, sesuai permintaan penonton, Gita pun tak sungkan membawakan lagu yang kini sedang menjadi hits, "Alamat Palsu" Ayu Ting Ting. Suara merdunya mampu menghidupkan suasana dan antusias sekitar 6.000 penonton.
Selain menghibur, Gita pun didaulat untuk mengumumkan pemenang doorprize berupa dua tiket umrah yang jatuh kepada Bpk. Rahman dan Ibu Popon, keduanya merupakan warga Cimahi.
Kegiatan peringatan 1 Muharam di MTs/MA Asih Putra merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun. Menurut Kepala Sekolah MA Asih Putera, Dra. Euis Ratna Gumilang, peringatan Tahun Baru Islam kali ini merupakan yang terakbar dibandingkan tahun sebelumnya. Ditandai dengan banyaknya peserta yang ikut serta dimulai dari kegiatan Kirab Muharam yang mengambil start di Cimahi Mall, donor darah, bazar serta acara hiburan dari anak-anak Asih Putra maupun bintang tamu, Gita KDI.
"Tidak hanya melibatkan keluarga besar Asih Putera, tetapi peringatan 1 Muharam ini juga diikuti oleh masyarakat umum. Terbukti, dua pemenang tiket umrah pun merupakan masyarakat umum. Alhamdillah acaranya berlangsung dengan meriah dan mendapat antusias dari masyarakat banyak," ungkap Euis.
Ia berharap, acara kirab Muharam 1433 H Asih Putera, menjadi oase yang mampu menyegarkan kembali kegairahan, semangat juang, dan kepercayaan diri umat Islam sebagai rahmatan lilalamin dalam menyongsong masa depan yang lebih gemilang.
Kesenian benjang
Kesenian tradisional benjang dari Panca Komara, Ujungberung Kota Bandung meramaikan kegiatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1433 H yang digagas Barisan Aliansi Masyarakat Bandung (BAMB) di Lapangan Pasar Rametuk, Bbk. Jati, Kel. Binong, Kec. Batununggal, Sabtu (26/11). Selain itu, digelar pula kesenian Sunda lain macam reog, kuda lumping, calung hingga tari-tarian tradisional.
Pada malam harinya dilakukan pawai obor yang diikuti sekitar 3.000 santri dari 15 DKM se-Kota Bandung. Kirab obor tersebut mengelilingi sejumlah ruas jalan di Kota Bandung sejauh 7 kilometer.
Seni tradisional yang digelar sore hari disaksikan ribuan warga dengan penampilan kelompok benjang. Warga begitu antusias melihat atraksi yang diperlihatkan para seniman tersebut. Dengan menggunakan dua rajawali yang ditandu masing-masing oleh 6 orang, pertunjukan itu mendapat aplaus meriah. Begitupula dengan permaianan kuda lumping, warga benar-benar terhibur sekaligus mencekam. Tak sedikit dari mereka yang berada di sekitar area pertunjukan berlarian saat si kuda lumping "kesurupan".
Usai acara tersebut, pada malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB dilaksanakan pawai obor yang dimulai dari Masjid Asyifa menempuh jarak 7 kilometer. Peserta bergerak dari Kiaracondong menyusuri Gatot Subroto masuk ke Lingkar Selatan lalu menuju Buahbatu serta melewati Jln. Soekarno-Hatta dan kembali ke Pasar Rametuk pada pukul 24.00 WIB. Sambil membawa obor, para santri mengumandangkan selawat dan menyanyikan lagu-lagu islami.
Antusias warga terlihat saat pembagian obor dilakukan sebelum pawai dimulai. Anak-anak berebut meminta obor kepada panitia. Menurut Ketua BAMB, H. Bambang Setiadi, S.H., M.H., pawai obor digelar selain menyambut 1 Muharam 1433 Hijriah, sekaligus mengajak warga hijrah menuju kebaikan. Seperti peduli kepada sesama yang membutuhkan, serta memperbarui tatanan kehidupan.
"Kita juga ingin memperlihatkan bahwa Tahun Baru Islam juga bisa semarak tanpa harus hura-hura. Kesemarakan di sini lebih kepada kegiatan religi bukan pesta pora, terompetan atau bising dengan suara petasan," jelasnya.