Memasuki puasa hari ke-11, harga emas di Kota Cimahi mengalami kenaikan. Di beberapa toko emas yang ada di Jln. Gandawijaya, Kota Cimahi, emas dijual pada kisaran Rp 360 ribu hingga Rp 370 ribu. Hal tersebut berbeda dengan dua hari lalu yang harganya berkisar Rp 320 ribu.
Berdasarkan pemantauan "GM" di lapangan, terlihat sebagian besar toko emas masih minim pembeli. Diakui salah seorang karyawan toko, Siti (48), sejak harga emas mencapai angka di atas Rp 300 ribu, toko emas jadi sepi pembeli. Sepinya jual-beli emas ini diperkirakan karena belum turunnya tunjangan hari raya (THR) para pekerja di Cimahi.
"Pembelinya memang masih kurang. Itu bisa saja dampak dari kenaikan harga emas yang terjadi belakangan ini. Tapi biasanya memang pembeli mulai memburu emas ketika mereka telah dapat THR. Jadi bisa saja jumlah pembeli ini mulai meningkat ketika THR sudah turun," kata Siti, salah seorang karyawan Toko Mas Macan di Jln. Gandawijaya, Cimahi, Jumat (12/8).
Diperkirakan kenaikan harga bisa saja kembali terjadi mendekati Lebaran nanti. Meski demikian, Siti berharap harga emas ini tidak akan naik lagi. Alasannya agar masyarakat bisa kembali membeli perhiasan emas.
"Kemungkinan untuk naik lagi sih ada, tapi tidak tahu kapan atau berapa. Tapi kami sih berharap harganya tetap seperti hari ini (Jumat, red). Soalnya kalau harganya naik terus, mungkin pembeli juga akan berpikir ulang untuk membeli emas. Kecuali bagi mereka yang punya uang lebih, kenaikan harga bukan masalah," tutur Siti.
Hal serupa juga terjadi pada pedagang jual beli emas yang ada di pinggir jalan, di sepanjang Jln. Gandawijaya. Walaupun harga emas sedang naik, namun masyarakat yang menjual emas tetap saja tidak mengalami peningkatan. Diakuinya, dalam satu hari hanya ada satu atau dua orang saja yang menjual emasnya.
"Biasanya sih emas yang dijual yang umurnya cukup lama. Jadi, penjual biasanya lebih memilih untuk menjual emasnya pada saya ketimbang menjualnya di toko dia membeli. Sebab, kalau dijual pada saya maka harganya akan disesuaikan dengan harga emas saat ini," tutur Erpis (53).
Hingga saat ini, kata Erpis, belum ada warga yang menjual emasnya di bulan Ramadan. Tapi memang berdasarkan tahun sebelumnya, orang yang menjual emas tidak pernah mengalami peningkatan signifikan ketika menjelang Lebaran.
"Tahun lalu juga peningkatannya tidak terlalu besar, biasa-biasa saja," kata Erpis.
0 comments:
Posting Komentar