Tingginya curah hujan dan intensitas angin kencang belakangan ini membuat Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan inventarisasi data yang sudah dilakukannya ada 5.775 pohon di sejumlah ruas jalan protokol Kota Cimahi yang rawan tumbang atau setidaknya patah dahannya.
Salah satu bentuk antisipasi yang dilakukan Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi adalah melakukan pemeliharaan dan pemotongan pohon secara rutin di beberapa jalan utama seperti Jln. Amir Machmud, Jln. Sriwijaya, dan Jln. Baros.
"Kami secara rutin melakukan pemotongan dahan pohon pada malam hari di sejumlah jalan protokol. Karena jika siang hari takutnya mengganggu lalu lintas. Jadwal pemeliharaan pohon dilakukan empat kali dalam seminggu. Pemeliharaan tidak hanya di musim hujan saja," ujar Kepala Seksi Pertamanan dan Pemakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, Zahra B.M. Assagaf di kantor Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Selasa (8/11).
Dikatakan Zahra, dengan pemangkasan secara rutin, risiko terjadinya dahan yang patah dan pohon tumbang semakin kecil. Selain pemeliharaan rutin di jalan protokol, pihaknya pun menerima permintaan dari RT dan RW, jika di daerahnya terdapat dahan pohon yang terancam patah dan tumbang.
"Untuk permintaan pemangkasan dahan pohon dapat kami penuhi dengan segera. Tetapi jika ada permintaan untuk penebangan pohon, maka harus melalui prosedur, salah satunya izin dari wali kota. Karena kami tidak bisa sembarangan melakukan penebangan pohon. Untuk pemeliharaan yang dapat dilakukan hanya penebangan dahannya saja," jelas Zahra.
Zahra menyebutkan, dari 5.775 pohon besar itu, dalam sehari rata-rata ada 2-3 pohon yang dipangkas. Pemangkasan pun hanya dilakukan untuk pohon yang sudah sangat rindang. Jenis pohon tersebut di antaranya mahoni, angsana dan beringin.
Zahra tidak memungkiri, dari populasi pohon yang ada di Cimahi, tidak sedikit yang berusia tua, seperti yang terdapat di Jln. Gatot Soebroto. Kendati berada di kompleks militer, katanya, pemangkasan pohon tetap dilakukan oleh petugas dari DKP.
Untuk pohon yang berusia tua, Zahra mengatakan, tanda-tanda potensi tumbang, salah satu ciri fisiknya adalah sudah mati. "Jika pohonnya sudah mati, kami bisa menebangnya dengan meninggalkan sebagian batangnya. Di batang yang tersisa itu digantung tanaman di dalam pot, sehingga akan tetap terlihat cantik dan menyegarkan lingkungannya. Tetapi, jika pohonnya masih hidup, tetap harus mengikuti prosedur pemotongan," ujarnya.
Mengenai ancaman pohon tumbang di musim penghujan ini, Zahra mengatakan, meski potensinya ada, sejauh ini belum ada kasus pohon tumbang di Cimahi. (B.109)**
0 comments:
Posting Komentar