Informasi Seputar Kota Cimahi

Tryout CPNS 2021

Pusat Pembelajaran CPNS Online 2021.

Prediksi Soal Soal CPNS 2021

Contoh contoh soal CPNS yang telah terbukti meluluskan di Kementerian dan Pemerintah Daerah

Siapkah Anda CPNS 2021

Langkah Cepat Menyiapkan Tes CPNS 2021

Senin, 29 November 2010

Walikota Cimahi Melepas Gerak Jalan PGRI


Walikota Cimahi Ir.HM. Itoc Tochija, MM beserta Ketua TP PKK Kota Cimahi Hj. Atty Suharti Tochija melepas peserta gerak jalan yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Cimahi, di komplek perkantoran Pemkot Cimahi, Sabtu (27/11).

Ribuan guru di Kota Cimahi mengikuti gerak jalan santai menempuh jarak 5 km, dengan mengambil start dan finish di komplek perkantoran Pemkot Cimahi. Acara ini diselenggarakan dalam rangka Hari Guru dan Hari PGRI Tingkat Kota Cimahi Tahun 2010.

Walikota menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang mempererat silturahmi dan juga saling bertukar informasi. Walikota berpesan agar para peserta selama diperjalanan senantiasa selalu menjaga ketertiban dan kebersihan.

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Kota Cimahi, para Asisten Daerah serta para Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Cimahi
Share:

Pemkot Cimahi Siapkan Alternatif Tempat Relokasi PKL

Untuk mengatasi relokasi bagi para pedagang kaki lima (PKL) di Kota Cimahi, Pemkot Cimahi akan memberikan alternatif tempat baru. Alternatif tempat tersebut di antaranya di Bandung Cimahi Junction (BCJ) yang hingga kini masih dalam tahap pembangunan. Meski demikian, Pemkot Cimahi akan terus mengupayakan penyelesaian pembangunan BCJ dapat selesai dalam waktu yang telah ditargetkan. Selain di BCJ, alternatif tempat lain untuk relokasi PKL yakni di Pasar Atas Baru dan Pasar Antri, Kota Cimahi.

Diakui Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija menuturkan, salah satu penyebab hingga saat ini belum terealisasikannya relokasi PKL di Kota Cimahi yakni keterlambatan penggunaan Pasar Atas Baru. Meski demikian, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk segera menyelesaikan penggunaan pasar tersebut. “Pembangunan Pasar Atas Baru hingga saat ini baru mencapai 80 persen,” tuturnya, Senin (29/11). Meski demikian, relokasi akan dilaksanakan setidaknya pada 2010 ini, tambah Itoc.

Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Industri Perdagangan dan Pariwisata pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan, dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi, Megawati. Dia mengatakan, Diskopindagtan Kota Cimahi tetap akan berupaya untuk melakukan relokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) pada akhir tahun 2010 secara bertahap. Meski hingga saat ini relokasi tersebut belum bisa terealisasi. "Meski tahun 2010 akan berakhir, kami akan terus berupaya bahwa relokasi akan dilakukan akhir tahun,” katanya.

Ia juga menjelaskan, Diskoperindagtan masih melakukan koordinasi dengan pengelola pasar. Alasannya, beberapa pasar yang akan dijadikan sasaran relokasi PKL, yaitu Pasar Antri dan Pasar Atas Baru (PAB). Namun, ia berharap, baik pihak pasar maupun PKL mendukung relokasi tersebut sehingga rencana Pemkot Cimahi untuk melakukan penataan PKL, bisa berjalan dengan baik.

Sebelumnya, Diskopindagtan berjanji akan lakukan relokasi kepada 900 Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi. Relokasi tersebut rencananya akan ditempatkan di sejumlah tempat yang menjadi alternatif yaitu di BCJ, Pasar Citeureup, Pasar Atas Baru (PAB), dan Pasar Antri Baru. Megawati berharap dengan adanya relokasi tersebut tidak akan menimbulkan munculnya PKL baru ditempat bekas PKL. "Kami akan mencoba bekerjasama dengan Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) agar lahan yang dulu digunakan oleh PKL dibangun taman kota," katanya.

Sebelumnya, Diskopindagtan berjanji akan lakukan relokasi kepada 900 Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cimahi. Relokasi tersebut rencananya akan ditempatkan di sejumlah tempat yang menjadi alternatif yaitu di BCJ, Pasar Citeureup, Pasar Atas Baru (PAB), dan Pasar Antri Baru. Megawati berharap dengan adanya relokasi tersebut tidak akan menimbulkan munculnya PKL baru ditempat bekas PKL. "Kami akan mencoba bekerjasama dengan Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) agar lahan yang dulu digunakan oleh PKL dibangun taman kota," katanya.
Share:

Pemkot Cimahi Siap Gelar Operasi Pasar

Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi siap melakukan operasi pasar guna mengawasi harga, terlebih sembilan bahan pokok (sembako) dan sayuran memasuki Natal dan tahun baru. Rencananya operasi tersebut akan dilaksanakan beberapa minggu sebelumnya.

Demikian diungkapkan Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija, saat ditemui usai menghadiri acara penanaman 500 bibit pohon trembesi di kampus Unjani, Minggu (28/11).

Dikatakannya, digelarnya operasi pasar tersebut guna mengawasi jalur distribusi sayuran serta sembako. "Sebagian besar sayuran yang ada di Kota Cimahi dipasok dari luar dearah. Sebab itu pemkot perlu melakukan operasi pasar jelang hari-hari besar agama ataupun tahun baru. Sudah barang tentu operasi pasar akan terus dilakukan setiap tahunnya," papar Itoc.

Lebih jauh ia menjelaskan, operasi tersebut akan digelar di semua pasar di Kota Cimahi, antara lain Pasar Antri Baru, Pasar Atas, serta Pasar Cimindi. Sebab itu, Dinas Koperasi Industri Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) akan terus melakukan pengecekan harga sebelum dilakukan operasi pasar. "Itu sudah tugas rutin kami, operasi pun akan kami lakukan secara terbuka," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Diskopindagtan Kota Cimahi, Eddi Nugroho mengatakan, pihaknya belum tahu kapan akan dilakukan operasi tersebut dan sejauh ini belum ada instruksi dari wali kota.

"Kami belum tahu kapan akan dilakukan, lagi pula jika kami beritahu dikhawatirkan akan terjadi perubahan harga yang tiba-tiba di pasaran, karena tahu kami akan gelar operasi tersebut. Makanya tunggu saja instruksinya," katanya.

Yang jelas, tambah Eddi, pihaknya akan tetap memperhatikan penjualan sembako dan sayuran jangan sampai harganya melonjak tinggi. "Karena bagaimana juga konsumen harus tetap dilindungi, jangan sampai pedagang memanfaatkan momen hari besar agama untuk menaikkan harga tanpa dasar, dan hanya semata-mata mencari keuntungan," tuturnya.

Terkait harga sembako di pasaran, sejauh ini beras yang mengalami kenaikan sekitar Rp 500-Rp 600/kg. Kendati demikian diakuinya kenaikan tersebut masih dianggap normal, dan belum menjadi lonjakan yang drastis.

Sedangkan untuk harga telur meski ada kenaikan, namun masih ada di kisaran Rp 200-Rp 300/kg. "Sejauh ini kenaikan yang ada masih normal dan belum terjadi kenaikan yang signifikan. Kenaikan menjelang Natal dan tahun baru pasti ada, namun kita lihat nanti untuk tahun ini seperti apa. Terlebih kemarin Iduladha, pasti masih ada beberapa harga yang masih naik dan tidak mengalami penurunan seperti telur," ungkapnya.
Share:

Polres Cimahi Tangkap Seorang Pelajar SMU

Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cimahi berhasil menangkap An (17), pelajar kelas 3 sekolah menengah umum negeri di Kota Cimahi yang menjadi tersangka kasus pencurian dengan kekerasan di rumah Nuryati Komariah Sukoco (62), Baros Komplek No. H.224 Kel. Baros, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi beberapa waktu lalu.

Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Rudy Heriyanto Adi Nugroho melalui Kasatreskrim Polres Cimahi Ajun Komisaris Ahmad Zubair mengatakan, dalam aksinya tersangka tidak hanya mengambil barang-barang milik korban. Namun, tersangka juga menusuk leher dan muka korban dengan sebuah pisau cutter. “Sampai saat ini korban masih dalam keadaan koma di RSHS dan belum bisa dimintai keterangan, karena lidahnya terpotong,” ujarnya di Mapolres Cimahi, Senin (29/11).

Menurut Zubair, tersangka sebenarnya sudah tiga kali melakukan pencurian di rumah korban. Akan tetapi, kedua aksi awal tersangka tidak sempat diketahui. “Dalam aksi ketiga, korban yang sedang ada di rumah terbangun saat tersangka masuk rumahnya,” ucapnya.

Saat korban terbangun, tambah Zubair, tersangka langsung mengambil pisau cutter dari tasnya dan loncat menduduki tubuh korban yang masih terbaring. Tersangka lalu menikamkan cutter ke bagian leher dan pipi korban. Korban mencoba melawan sehingga mereka terjatuh ke lantai. “Tersangka kemudian beberapa kali membenturkan kepala korban ke lantai hingga korban tak sadarkan diri,” tuturnya.

Sementara itu An mengaku dirinya terpaksa mencuri demi mendapatkan uang untuk membayar uang sekolah. An mengaku, dirinya sempat mengadukan kondisi ekonomi orangtuanya yang tidak mampu pada pihak sekolah. “Tapi karena saya bukan orang Cimahi, sekolah tidak bisa memberi keringatan,” kata An yang tinggal bersama ibunya di Desa Mekarsari, Kec. Ngamprah, KBB.

An mengaku, pencurian ia lakukan sampai tiga kali, karena pada aksi pertama dan kedua ia tidak ketahuan. Ia tidak menyangka di aksinya yang ketiga, korban ada di rumah dan terbangun saat ia masuk. “Saya panik dan takut dia teriak, jadi saya terpaksa menusuknya. Saya menyesal setelah itu,” ujarnya.

Dari tempat kejadian perkara, polisi menemukan barang bukti berupa sebilah pisau cutter dan dudukannya yang digunakan dalam aksi curas. Sementara dari tersangka, polisi juga menyita barang bukti barang curian dua unit komputer personal (CPU) dan satu alat kendali permainan video
.
Atas perbuatannya, An kini meringkuk di tahanan Polres Cimahi dan akan dijerat pasa 365 KUH Pidana tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan luka berat dengan ancaman hukuman minimal dua belas tahun penjara.
Share:

Jumat, 26 November 2010

Polres Cimahi Ringkus Tujuh Tersangka Pengguna Narkoba


Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Cimahi kembali meringkus tujuh tersangka pengguna narkoba golongan I jenis ganja. Ketujuh tersangka yang ditangkap di tempat terpisah tersebut adalah Ta (28), Rif (22), Ar (27), Wah (27), Iy (20), As (23), dan Her (48).

Menurut Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Rudy Heriyanto Adi Nugroho melalui Kasat Narkoba Polres Cimahi Ajun Komisaris I Nyoman Yudhana, dari para tersangka polisi berhasil menyita barang bukti berupa beberapa linting rokok ganja dan beberapa paket kecil ganja kering siap pakai. “Masing-masing didapati memiliki barang bukti paket ganja dan ganja linting dalam jumlah berbeda, ada yang satu paket dan ada yang sampai memiliki empat paket,” ujar Nyoman di Mapolres Cimahi, Rabu (24/11).

Sejauh ini, tambah Nyoman, ketujuh pelaku yang ditangkap bukan merupakan satu komplotan dan mereka ditangkap dalam waktu dan tempat yang berbeda. “Beberapa tersangka merupakan warga luar Kota Cimahi dan ada dua tersangka dalam kasus limpahan dari Polrestabes Bandung, tetapi semua melakukan penyalahgunaan di wilayah hukum Polres Cimahi,” katanya.

Nyoman menegaskan, hasil penyelidikan juga belum menunjukkan adanya indikasi mereka sebagai pengedar. “Hasil penyelidikan masih menyimpulkan bahwa mereka masih sebatas pengguna,” ucapnya.

Atas perbuatannya, tersangka akan dijerat pasal 111 Undang-undang No. 9 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal empat tahun dan maksimal dua belas tahun.
Share:

DPRD Cimahi Desak PDAM Tirta Raharja Diserahkan ke Cimahi


Desakan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mau menyerahkan PDAM Tirta Raharja kepada Kota Cimahi tak berhenti. Kali ini, DPRD Kota Cimahi turut mendesak Pemkab Bandung untuk menyerahkan salah satu aset yang seharusnya dimiliki Pemkot Cimahi tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi Zainul Arifin saat ditemui, Rabu (24/11), meminta Pemkab Bandung legowo untuk menyerahkan aset yang sudah seharusnya dimiliki Kota Cimahi pasca pemekaran Kota Cimahi dari Kabupaten Bandung tersebut.

Bahkan, Zainul pun, merasa sangat tidak setuju jika profit pada aset itu, masih dibagi juga dengan melibatkan Kabupaten Bandung. Sebab setelah mandiri dari Kabupaten Bandung, menurut Zainul, yang pantas memperoleh profit tersebut untuk saat ini yakni Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Alasannya,Kota Cimahi memiliki 90 persen pelanggan PDAM Tirta Raharja. Selain itu, lokasi kantor PDAM Tirtaraharja berada di wilayah Kota Cimahi. Sedangkan, KBB sebagai pemasok sumber air.

"Saya tidak setuju profit sharing dibagi kepada tiga wilayah dengan melibatkan Kabupaten Bandung," ujar Zainul. Ia juga mengatakan, jika semestinya, Pemkab Bandung bisa melupakan faktor historis dalam kepemilikan aset tersebut.

"Kepemilikan PDAM Tirta Raharja oleh Kabupaten Bandung, didasari faktor sejarah, kalau dulu Kota Cimahi pernah menjadi bagian dari Kabupaten Bandung. Tapi sekarang, Kota Cimahi sudah bukan lagi bagian dari Kabupaten Bandung. Maka, seharusnya aset itu dimiliki dan diurus Cimahi, melalui penataan ulang. Sekarang, Pemkab Bandung, tak punya apa-apa lagi di PDAM," ujar Zainul.
Share:

Harga Beras Merangkak Naik Di Cimahi


Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Jawa Barat, merangkak naik lagi, Jumat (26/11). Sejak dua pekan silam, semua jenis beras rata-rata naik Rp500 hingga Rp1.000 setiap kilogram.

Pantauan pagi ini dilakukan di Pasar Antri Cimahi, Jawa Barat. Pedagang mengaku harga beras memang naik. Misalnya beras jenis Jembar kini dilepas Rp6.000 per kilogram. Sebelumnya Rp5.500 setiap kilo.

Begitu pula beras kelas medium. Harganya naik dari Rp6.500 menjadi Rp7.500 per kilogram. Sementara beras jenis super tadinya dijual seharga Rp7.500 hingga Rp7.800 per kilogram, kini Rp8.000 setiap kilo.

Opan, pedagang, mengaku belum mengetahui penyebab kenaikan harga beras. Bahkan diprediksi terus melonjak hingga awal 2011. Informasi yang beredar mengatakan itu dipicu cuaca ekstrem. Kondisi itu membuat padi gagal panen dan terserang hama.
Share:

Sulit Lakukan Pendataan Warga Cimahi yang Jadi TKI

Tidak adanya laporan dari masyarakat dan perusahaan jasa tenaga kerja indonesia (PJTKI) membuat Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial dan Tenaga Kerja (Disdukcapilsosnaker) Kota Cimahi kesulitan melakukan pendataan nama warga menjadi TKI di luar negeri.

Menurut Kepala Disdukcapilsosnaker Kota Cimahi Erik Yudha, di Kota Cimahi sendiri tidak ada PJTKI. Alhasil, warga Kota Cimahi yang ingin bekerja di luar negeri memang harus mendaftarkan diri ke PJTKI di luar Kota Cimahi.

Sementara, warga yang sudah diberangkatkan oleh PJTKI di luar Kota Cimahi tersebut seringkali tidak lapor. “Selain itu PJTKI nya sendiri tidak memberikan laporan pada kami terkait adanya warga Kota Cimahi yang mereka berangkatkan ke luar negeri,” kata Erik saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/11).

Erik berharap ke depan, PJTKI yang pernah dan akan menyalurkan warga Kota Cimahi ke luar negeri untuk bekerjasama dengan melaporkan data keberangkatan mereka. “Jadi kalau terjadi sesuatu, kami tidak bingun melacak keberadaan mereka,” ujarnya.

Sejauh ini, tambah Erik, pihaknya memang selalu kesulitan jika ada warganya menyampaikan pengaduan terkait anggota keluarga mereka yang menjadi TKI di luar negeri.

Belum lama ini, Disdukcapilsosnaker Kota Cimahi juga mendapat laporan dari aparat terkait di Kel. Baros yang menyebutkan bahwa ada salah seorang warganya yang berangkat menjadi TKI pada 2007 lalu. Namun, pihak keluarga sudah lama tidak mendapat kabar tentang kondisi TKI tersebut.

Erik mengaku tidak bisa menjawab dengan segera pengaduan tersebut karena pihaknya memang tidak memiliki data. “Kami tidak pernah mendapat laporan baik dari pihak keluarga maupun PJTKI yang menyalurkannya,” ucapnya.

Laporan sementara yang masuk, tegas Erik, belum sepenuhnya jelas. Laporan dari pihak kelurahan belum menyebutkan nama warga yang berangkat dan alamat keluarganya. “Kami akan lacak alamat keluarganya untuk mendapat keterangan lebih jelas,” katanya.

Setelah itu, Erik berjanji pihaknya akan melakukan upaya optimal untuk melacak keberadaan warganya yang menjadi TKI. “Kami akan lacak alamat PJTKI yang mengirimkannya. Sementara ini kami akan melacak ke setiap PJTKI yang ada di Kota Bandung dan Jakarta,” tuturnya.

Erik menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah dua kali mendapat laporan adanya warga Kota Cimahi yang menjadi TKI. Sebelumnya, Disdukcapilsosnaker juga pernah mendapat laporan serupa pada 2008 lalu.
Share:

Sekretaris Disdik Kota Cimahi Berharap Kualitas Guru Terus Meningkat


Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi menargetkan semua guru dan tenaga pendidik di lingkungannya sudah berstatus sarjana (S1) pada 2011 mendatang. Saat ini guru yang sudah S1 di Cimahi baru mencapai tujuh puluh persen.

Sekretaris Disdik Kota Cimahi Ace Hermawan yakin target tersebut bisa dicapai. Pasalnya dari sisa tiga puluh persen guru yang belum S1 adalah mereka yang menjelang pensiun dalam waktu dekat. “Sebagian yang belum S1 akan segera pensiun, hanya ada sebagian kecil guru muda yang saat ini tengah menempuh pendidikan S1,” katanya ketika ditemui di Gedung C komplek perkantoran pemkot Cimahi, Kamis (25/11).

Bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2010, Ace berharap kualitas guru di Kota Cimahi terus meningkat seiring tuntutan yang ada. “Terutama kami tekankan dalam hal kompetensi sesuai latar belakang pendidikan dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umum Disdik Kota Cimahi Mardi S. mengatakan, permasalahan guru yang masih dihadapi Kota Cimahi saat ini adalah tidak meratanya jumlah guru sesuai mata pelajaran yang ada. Di satu sisi, total keseluruhan guru di Kota Cimahi cukup berlebih. Namun, untuk beberapa mata pelajaran tertentu, masih kekurangan guru.

Mardi menambahkan, di tingkat sekolah dasar, Kota Cimahi masih kekurangan guru kelas. Di tingkat SMP dan SMA, Kota Cimahi juga masih kekurangan guru bimbingan dan konseling (BK) dan guru mata pelajaran sain.

Sementara di beberapa mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia dan pendidikan agama, jumlah guru justru surplus. “Ini yang masih perlu kami benahi ke depan,” ucap Mardi.

Kendati demikian, kata Mardi, secara keseluruhan lebih dari setengah guru di Kota Cimahi sudah bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. “Namun, kondisi ini tidak boleh membuat kami puas. Kami akan terus tingkatkan kualitas guru di Kota Cimahi,” ujarnya.

Seperti di daerah lain, peningkatan kualitas guru di Kota Cimahi juga tidak lepas dari proses sertifikasi yang terus dilakukan dari waktu ke waktu. Termasuk untuk guru swasta non PNS yang jumlahnya lebih dari lima ribu orang.

Mardi juga bersyukur, aturan kenaikan golongan bagi guru membuat budaya riset dan karya tulis tumbuh subur di kalangan guru dan tenaga pendidik di Kota Cimahi. “Dengan aturan yang ada, mau tidak mau mereka sudah mulai membudayakan menulis dan melakukan penelitian,” katanya
Share:

Kamis, 25 November 2010

Cimahi Daerah Otonom terbaik


Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemprov Jabar dan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Kota Cimahi menduduki posisi teratas sebagai daerah otonom paling berhasil di Jawa Barat. Sedangkan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menduduki posisi terendah alias juru kunci.

Di Jawa Barat sekurangnya ada enam kabupaten/kota hasil pemekaran. Setelah Cimahi di posisi pertama dengan nilai 1.112, 50 poin, selanjutnya Kota Banjar di urutan kedua dengan nilai 1.091,25, ketiga Kota Tasikmalaya 1.051,25, keempat Kota Depok 1.028,75 dan kelima atau terakhir Kabupaten Bandung Barat (KBB dengan nilai 980 poin).

"Evaluasi ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6/2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2010 tentang Pedoman Evaluasi Daerah Otonom Baru Hasil Pemekaran," kata Kabag Humas Pemkot Cimahi Harjono di Cimahi, Rabu (24/11).

Harjono mengatakan, penilaian oleh IPDN dibawah komando Prof Dr Sadu Wasistono, dengan menggunakan 33 indikator meliputi empat faktor utama yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat, good governance, ketersediaan pelayanan publik dan peningkatan daya saing daerah.

Harjono mengusulkan, sebaiknya evaluasi yang dilakukan tidak hanya membandingkan antara pemerintah daerah hasil pemekaran saja. Namun juga perlu dibandingkan dengan kabupaten induk. Sebab, kata Harjono, bukan tidak mungkin daerah induk akan mengalami penurunan kualitas setelah dimekarkan.

"Kalau dibandingkan dengan kabupaten induk secara infrastruktur sudah pasti kabupaten induk bisa lebih lengkap. Tapi kalau indikator lainnya, belum tentu bahkan bisa jadi mengalami penurunan atau jalan ditempat," kata Harjono
Share:

Rincian Formasi CPNS di Jabar


Kebutuhan CPNS yang sudah disetujui KemenPAN :
1. Provinsi Jabar jumlah 275 (guru 50, Tenaga kesehatan 40, tenaga teknis 185).
2. Kab Bandung jumlah 223 (guru 100, kesehatan 67, teknis 56).
3. Kab Bekasi jumlah 237 (guru 107, kesehatan 71, teknis 59).
4. Kab Bogor jumlah 354 (guru 159, kesehatan 117, teknis 78).
5. Kab Ciamis jumlah 232 (guru 105, kesehatan 68, teknis 59).
6. Kab Cianjur jumlah 216 (guru 97, kesehatan 65, teknis 54).
8. Kab Garut jumlah 203 (guru 91, Tkes 61, teknis 51).
9. Kab Indramayu jumlah 221 (guru 100, Tkes 66, teknis 55).
10. Kab Karawang jumlah 227 (guru 102, Tkes 68, teknis 57).
11. Kab Kuningan jumlah 191 (guru 86, Tkes 57, teknis 48).
12. Kab Majalengka jumlah 200 (guru 90, Tkes 60, teknis 50).
13. Kab Subang jumlah 209 (guru 94, Tkes 63, teknis 52).
14. Kab Sukabumi jumlah 238 (guru 105, Tkes 72, Teknis 61).
15. Kota Bandung jumlah 207 (guru 66, Tkes 57, Teknis 84).
16. Kota Bekasi jumlah 203 (guru 91, Tkes 61, Teknis 51).
17. Kota Bogor jumlah 195 (guru 86, Tkes 59, Teknis 50).
18. Kota Depok jumlah 256 (guru 99, Tkes 66, teknis 91).
19. Kota Sukabumi jumlah 153 (guru 69, Tkes 46, teknis 38).
20. Kota Tasikmalaya jumlah 173 (guru 78, Tkes 52, teknis 43).
21. Kab Bandung Barat jumlah 179 (guru 76, Tkes 59, teknis 44).

Belum Disetujui
1. Kab Cirebon jumlah 208
2. Kab Tasikmalaya jumlah 200

Sumber : BKD Provinsi Jabar
Share:

Tes CPNS Jabar Terdiri dari Tiga Tahap


Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat, Achadiat Supratman mengatakan, khusus untuk tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Provinsi Jabar akan dilakukan tiga tahapan tes.

Pertama, berupa tes tertulis yang akan dilaksanakan pada 5 Desember 2010. Yang kedua, tes wawancara dan yang ketiga tes kesehatan.

"Tes kompetensi dasar atau tes tertulis meliputi tes kematangan, bakat skolastik, dan pengetahuan umum," ujarnya, Selasa (9/11) saat ditemui di kantor BKD Jalan Ternate.

Achadiat mengatakan, ketiga tahapan tes tersebut akan menentukan perankingan. "Ada wawancara dan tes kesehatan, yang ikut menentukan hasil," katanya.
Share:

Lebih 30 Titik Baru Rawan Banjir dan Longsor di Kota Cimahi

Sepanjang 2010, Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) Kota Cimahi menerima lebih dari tiga puluh usulan titik rawan banjir dan longsor baru. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala dalam penanganan titik-titik rawan tersebut.

Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan DPLK Kota Cimahi Ade Ruhiyat mengatakan, sejauh ini penanganan titik rawan longsor dan banjir di Kota Cimahi masih dilakukan bertahap dengan penetapan urutan prioritas. "Tidak bisa kami tanganai sekaligus, karena anggaran tidak mencukupi," ujarnya ketika ditemui, Rabu (24/11).

Menurut Ade, pada 2010 DPLK Kota Cimahi hanya mendapatkan dana Rp 400 juta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Cimahi dan sepuluh paket bantuan senilai Rp 1 Milyar dari pemprov Jabar. "Sementara, untuk satu titik saja dana yang diperlukan bisa ratusan juta," katanya.

Sementara itu, tambah Ade, usulan titik rawan banjir dan longsor terus masuk dari beberapa kelurahan sepanjang 2009 dan 2010. Padahal data terakhir pada 2008 sudah ada sekitar 26 titik rawan yang sudah dipetakan dan belum tertangani seluruhnya. "Yang lama belum selesai, usulan baru sudah ada lagi," ucapnya.

Kondisi ini diperkirakan akan semakin dipersulit dengan turunnya nilai Dana Alokasi Khusus (DAK) yang akan diterima Kota Cimahi dari pemerintah pusat pada 2011 mendatang. Seperti diberitakan sebelumnya, DAK Kota Cimahi turun drastis menjadi Rp 1,9 miliar pada 2011 mendatang. “Untuk sanitasi kalau tidak salah sekitar Rp 1,1 miliar,” ujar Ade.

Selain masalah anggaran, penanganan titik rawan banjir dan longsor di Kota Cimahi terkendala banyaknya lokasi yang terletak yang berbatasan dengan wilayah administratif lain seperti Kota Bandung, Kab. Bandung, dan KBB. “Seperti kawasan Cimindi dan Pasirkaliki yang berbatasan dengan Kota Bandung atau kawasan Melong yang berbatasan dengan Kota Bandung dan Kab. Bandung,” katanya.

Di kawasan Melong, kata Ade, pihaknya telah meminta bantuan dari pemprov dan pemerintah pusat. Namun, sejauh ini penanganan yang bisa dilakukan masih akan berbenturan. “Jika bisa menyelesaikan masalah banjir di Kota Cimahi, bisa menimbulkan banjir di kawasan Kab. Bandung. Jadi terpaksa dianalisa kembali untuk mencari solusi terbaik bagi kedua wilayah,” katanya.

Ade menuturkan, dengan segala kendala yang dihadapi, penyelesaian masalah banjir dan longsor di Kota Cimahi baru bisa dilakukan bertahap dengan urutan prioritas. “Kami sebenarnya memprioritaskan semua, tapi keterbatasan anggaran membuat urutannya harus disusun sedemikian rupa,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, DPLK Kota Cimahi mengutamakan penanganan di lokasi yang memiliki kemungkinan terganggunya fasilitas publik dan keamanan warga. “Kami utamakan titik yang saat terjadi banjir bisa mengganggu kenyamanan fasilitas publik seperti jalan umum atau daerah yang bila terjadi longsor akan menimbulkan kerusakan pada banyak rumah warga,” katanya menjelaskan.
Share:

Jumat, 19 November 2010

WARGA CIMAHI IKUT CPNS DI DAERAH LAIN


Karena Kota Cimahi tidak mendapatkan jatah untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), menyebabkan warganya mengikuti CPNS di daerah lain, itu terbukti dengan tingginya warga pembuat kartu kuning dan SKCK.

Warga pada umumnya telah mendapatkan informasi sejak dua bulan lalu jika Cimahi tidak mendapatkan kuota penerimaan PNS, kata Asep Saefudin warga pembuat kartu kuning saat ditemui wartawan, Rabu.
Meski Cimahi tidak mendapatkan jatah CPNS, dirinya mencoba mendaftar di daerah lain yang memiliki kuota CPNS dari pemerintah pusat termasuk CPNS di departemen dan kementerian.

"Awalnya kita berharap ada pembukaan CPNS sehingga aksesnya tidak terlalu sulit. Selama ada penerimaan CPNS di Cimahi saya hanya memfokuskan di Cimahi saja. Tapi, nasib belum memihak pada saya meski sudah empat kali ikut tapi tidak pernah mendapatkan manisnya menjadi seorang abdi rakyat (PNS)," katanya.

Warga lainnya, Dadang mengatakan hal yang sama, dirinya sejak remaja memiliki cita-cita untuk menjadi PNS yang nantinya dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. "Sejak keluar kuliah ingin menjadi PNS, bahkan waktu masih umur masih muda. Tapi, belum keterima juga, maka sebelum ada kata terlambat sekarang mencoba lagi. Selagi usia masih muda, meskipun banyangan masih gelap apa dapat atau tidak, yang penting kami berusaha terlebih dahulu," paparnya.

Seperti diketahui, Pemkot Cimahi tidak mendapatkan kuota CPNS dari pemerintah pusat. Dengan demikian, Pemkot Cimahi tidak akan menggelar penerimaan CPNS. Hal tersebut karena Cimahi dinilai memiliki kelebihan sumber daya manusia (SDM) secara kuantitatif sebanyak 300 orang dari total PNS yang mencapai 6.000 orang. Pada tahun lalu, Cimahi mendapat kuota CPNS sebanyak 162 orang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi Encep Saepulloh mengatakan, jika pihaknya telah melakukan analisis jabatan terhadap enam ribu PNS di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi. Hasilnya menunjukkan bahwa secara kuantitas jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi kelebihan 300 orang. Akan tetapi, secara kualitatif atau kebutuhan pegawai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian khusus, sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masih kekurangan.

Salah satu SKPD yang kelebihan pegawai saat ini adalah Dinas Perhubungan karena semua pegawai yang biasa bertugas di jalan kini ditarik ke kantor, sesuai dengan perubahan undang-undang. Sementara SKPD yang masih kekurangan pegawai adalah Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial, dan Tenaga Kerja.

"Dengan demikian, kita akan mendata ulang PNS dengan latar belakang pendidikan dan keahlian masing-masing, lalu kita akan tarik PNS dari SKPD yang kelebihan dan menempatkannya di SKPD yang membutuhkan. Untuk menyesuaikan kompetensi, kita ada lakukan diklat," pungkasnya.
Share:

Kantor Pos Cimahi Buka Loket Khusus Pendaftar CPNS


Kantor Pos Cimahi menyiapkan satuan tugas khusus untuk melayani pengiriman surat lamaran calon pegawai negeri sipil. Satgas yang beranggotakan lima puluh orang tersebut diambil dari petugas pos yang ada ditambah tenaga kerja kontrak yang biasanya bertugas di lapangan.

Menurut Kepala Kantor Pos Cimahi, Azhari Roza, pihaknya memang sengaja membuka loket khusus bagi para pendaftar CPNS yang akan mengirimkan surat lamaran mereka. "Untuk mengantisipasi waktu yang pendek, meski Minggu, loket khusus CPNS tetap buka," katanya ketika ditemui Senin (15/11).

Azhari mengatakan loket khusus CPNS dibuka di dua lokasi, Cimahi dan Padalarang. Loket ini dibuka sejak 12 November 2010 sampai 19 November 2010 mulai pukul 07.00 - 19.30 WIB. "Sejauh ini lonjakan konsumen untuk pengiriman CPNS mulai terlihat sejak Senin (15/11)," ucapnya.
Share:

Selasa, 16 November 2010

Situ Ciburuy


….katanya ikan disana susah dipancing. Seperti dalam penggalan lagu Bubuy Bulan berikut ini:
Situ Ciburuy laukna hese dipancing
Nyeredet hate ningali herang caina
Duh itu saha nu ngalangkung unggal enjing
nyeredet hate ningali sorot socana
Yang artinya ya itu tadi. Situ Ciburuy ikannya susah dipancing. Hati berdesir melihat jernih air disana. Lirik seterusnya silahkan dicari sendiri artinya. Nah Situ Ciburuy ini, setelah saya lihat sih tidak jernih-jernih amat. Dan banyak tukang mancing yang mencoba memancing ikan di tepinya. Kelihatan dari tangkai pancingnya. Ya nyari ikan lah, kalo nyari belut kan namanya ngurek. Pasti orang-orang yang memancing itu sangat gigih. Udah tahu susah masih dipancing juga.



Situ Ciburuy terletak di sebelah sanaan dikit dari pintu keluar tol Padalarang. Tempatnya sepi. Tidak banyak tampak orang berkunjung kesana, kecuali pasangan yang pacaran, orang yang suka engga puguh-puguh ingin menyendiri dan kurang kerjaan seperti saya, dan beberapa anak-anak muda yang berpiknik di atas perahu. Membawa bekal makanan dan tertawa-tawa girang. Tukang perahu dan perahunya tidak banyak, hanya ada beberapa. Perahunya cantik. Bercat warna-warni menyolok dan memakai dayung. Jumlahnya kurang dari jumlah jari tangan saya.

Di tengah Situ Ciburuy ada pulau kecil dengan restauran makanan Sunda disana. Naik perahu dayung Rp 15.000 bolak-balik. Kalau mau pulang dari pulau itu, silahkan teriak-teriak atau bersuit memanggil perahu yang tadi mengantar. Ini harga tanpa nawar ya. Soalnya saya paling malas tawar menawar sebenarnya. Bertentangan banget dengan pekerjaan saya sehari-hari yaitu tukang negosiasi. Kalau di restauran ini jangan pesan yang aneh-aneh. Karena dari daftar menu, kebanyakan malah tidak ada. Pesanan makanan lama sekali. Tapi ikan bakarnya enak, ikan asin jambalnya mantap. Dan sambal dadakannya pedasnya bukan main. Lalapan segar juga ada. Kalau kurang bisa metik sendiri daun Pohpohan yang tumbuh liar di pinggiran danau.
Dari kejauhan tampak tebing Citatah yang sering dijadikan latihan panjat oleh orang-orang yang suka memanjat selain pohon. Perkampungan di seberang sana, dan bukit-bukit di sekeliling. Angin bertiup agak kencang, sehingga udara terasa segar dan dingin. Situ ini sih airnya kelihatan tenang sekali, nyaris tak berombak. Lega rasanya masih ada Situ yang tersisa di Bandung ini, dan masih berair pula! Tidak seperti Situ Aksan yang tinggal nama doang dan Situ Umar yang jadi sebesar kolam ikan (huh, masih kesal saja kalau ingat nasib Situ Aksan dan Situ Umar). Semoga Situ Ciburuy yang tercatat dalam lagu ini tidak mengalami nasib seperti Situ yang lain yang dijarah eh dikeringkan untuk keserakahan manusia.



by Mira Marsellia

Share:

Pelajar Cimahi Kampanyekan Antinarkoba


Sedikitnya tujuh ratus pelajar dan mahasiswa di Kota Cimahi mengampanyekan antinarkoba dan pergaulan bebas yang digelar Dewan Perwakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Cimahi, Minggu (7/11). Mereka yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan perwakilan dari setiap sekolah, mulai dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi di Kota Cimahi. Para peserta kegiatan dilepas oleh Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija di halaman kompleks Pemkot Cimahi menuju kawasan Bandung Cimahi Junction (BCJ) di Jalan Amir Machmud, Cibeureum, Kota Cimahi.

Ketua DPD KNPI Kota Cimahi, Iwan Darmawan didampingi ketua pelaksana kegiatan, Iqbal Maukar saat ditemui mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan wujud komitmen DPD KNPI Kota Cimahi dalam memerangi dan menyosialisasikan bahaya narkotik kepada pelajar. Diketahui, sebagian besar sasaran pemakai narkotik masih tercatat sebagai pelajar aktif.

Iqbal menambahkan, kegiatan yang dikemas dengan mengusung tema “Stop Drugs and Keep Virginity” tersebut tidak sebatas memberikan pemahaman mengenai bahaya narkotik saja, melainkan pula dijelaskan mengenai dampak yang akan diderita karena pergaulan bebas. “Saat ini selain bahaya narkoba yang mengancam masa depan generasi muda, ada juga yang perlu diperhatikan yakni pergaulan bebas,” ujar Iqbal.

Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Narkotik Kota (BNK) Cimahi sekaligus Wakil Wali Kota Cimahi, H. Eddy Rachmat, S.Sos., mengatakan, BNK Cimahi terus melakukan sosialisasi mengenai dampak penyalahgunaan narkotik kepada para pelajar. Sehingga diharapkan para pelajar di Kota Cimahi dapat menghindari penyalahgunaan penggunaan narkotik. Diakui Eddy, upaya yang dilakukan BNK Cimahi tersebut tidak akan berjalan secara optimal apabila tidak didukung oleh peningkatan peran serta orang tua dalam membimbing putra-putrinya. “Pembinaan sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang,” ujarnya. Dia menambahkan, saat ini pemerintah dan masyarakat sudah membentuk tiga kelompok penanggulangan bahaya narkotik yang melibatkan tokoh masyarakat, ulama, lembaga swadaya masyarakat, KNPI, dan organisasi kepemudaan.

Perwakilan Badan Narkotik Provinsi (BNP) Jawa Barat, dr. Panca Bagja mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BNP Jawa Barat, pengguna narkotik di Jawa Barat pada 2008-2009 sebanyak 800 ribu orang, sedangkan 70 persen dari jumlah pengguna narkotik tersebut terserang HIV AIDS. Hingga saat ini, kata Panca, kemungkinan jumlah pengguna narkotik di Jawa Barat cenderung naik. Peningkatan jumlah pengguna narkotik tersebut berdasarkan data-data dari BNK dan kepolisian, cenderung mengalami peningkatan. “Oleh sebab itu, BNP dan BNK terus melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotik ke setiap lembaga-lembaga pendidikan dan instansi,” ucapnya. Diakui Panca, langkah pencegahan penyalahgunaan narkotik dengan cara sosialisasi dianggap cukup efektif untuk mengurangi jumlah pengguna narkotik.

Berdasarkan data kepolisian Polres Cimahi, saat ini jumlah pengguna dan pengedar narkotik mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen hingga 1,9 persen dalam satu tahun. Jumlah peningkatan tersebut merupakan data pengedar dan pengguna narkotik jenis ganja yang telah diamankan Polres Cimahi. Peningkatan tersebut sebanyak 45 persen merupakan usia sekolah, 39 persen merupakan usia produktif, dan 16 persen pengguna narkotik di atas usia 40 tahun.
Share:

Pemkot Cimahi Adakan Khitanan Massal

Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional Tahun 2010, Pemerintah Kota Cimahi mengadakan acara khitanan massal. Sebanyak 62 anak dari seluruh kelurahan di Kota Cimahi mengikuti sunatan missal, di aula gedung B Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jum’at (12/11). Khitanan massal itu terutama ditujukan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Pemkot Cimahi Adakan Khitanan MassalSejumlah bingkisan menarik mampu menghibur para pengantin sunat. Seperti pakaian sunat mulai dari sandal, sarung, baju koko hingga kopiah. Juga satu nampan tumpeng hias, roti buaya, kue tart, aneka snack, dan angpau Rp 50 ribu yang melengkapi sukacita di hari bahagia mereka.

Biaya khitanan massal yang melibatkan para tenaga medis ini ditanggung oleh Pemerintah Kota Cimahi. Anak-anak yang mengikuti khitanan secara massal ini merupakan rekomendasi dari pemerintahan setempat masing-masing.

Hadir dalam acara ini, Walikota Cimahi Ir.H.M. Itoc Tochija, MM, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kota Cimahi, Sekretaris Daerah Kota Cimahi, para asisten, para kepala SOPD serta para camat dan lurah
Share:

Siswa SD dan SMP Peroleh Bantuan PNPM 2010

Sebanyak 83 siswa SD dan 25 siswa SMP di Kel. Karangmekar, Kota Cimahi, menerima bantuan perlengkapan sekolah dari dana PNPM tahun 2010. Bantuan tersebut langsung diberikan di gedung serbaguna kelurahan setempat, Senin (15/11).

"Ini salah satu bantuan sosial yang disalurkan," ujar Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kel. Karangmekar, Syarif Hidayat.

Ia mengatakan, di bidang sosial, bantuan juga dilaksanakan berupa pemberian biaya bimbingan belajar kepada siswa kelas IX, dengan jumlah 31 siswa. Tujuannya untuk memacu prestasi hingga menghadapi ujian negara. Sedangkan bantuan lainnya yang diberikan, yaitu bagi kader posbindu/posyandu kepada 72 orang warga.

Selain itu, bantuan dengan total Rp 175 juta dari biaya APBN dan APBD pada tahap kedua ini dipergunakan juga untuk pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mekar Bersih, Kel. Karangmekar berupa rabat beton di RW 03, pembuatan biopori di 43 titik, dan 3 unit roda sampah dengan lokasi di RW 01, 03, dan RW 07.

Bantuan tersebut juga digunakan untuk pembenahan jalan setapak sepanjang 4.588 meter, kirmir sepanjang 55 meter, drainase 1.014 meter, pembangunan tujuh unit sarana air bersih, enam unit MCK dan air bersih, rehabilitasi sembilan unit rumah warga, pembuatan satu titik sumur resapan, satu unit tempat pengolahan sampah dan satu unit kantor posyandu.

Belum lagi kegiatan sosial yakni berupa pemberian beasiswa kepada 107 siswa, pemberian makanan tambahan bagi 47 anak, pelatihan 115 kader posyandu, pelatihan perbengkelan kepada 10 orang warga, pelatihan komposting skala rumah tangga bagi 70 orang warga, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di 21 RW, pelatihan komputer bagi 10 orang warga, serta pemberian bantuan sarana bagi delapan unit pos PAUD.

Sementara itu, Koordinator BKM Paguyuban Warga Amanah Sejahtera Kel. Padasuka, Djayadi Rachmat menuturkan, pembangunan infrastruktur lainnya yaitu berupa rehabilitasi dua unit rumah, penyediaan dua unit MCK, satu unit sarana air bersih, pembangunan drainase sepanjang 300 meter, jalan setapak 517 meter.
Share:

1% Hewan Kurban Ditemukan Berpenyakit

Sedikitnya 1-2% hewan kurban yang dijual di Kota Cimahi berpenyakit. Selain ORF seperti penyakit dakangan/bengoren, penyakit lain yang ditemukan pada hewan kurban yaitu timpani (kembung/ cacingan) dan penyakit mata.

Hal tersebut diakui Kepala Bidang Pertanian Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, dan Pertanian (Diskopintagtan), drh. Suyoto kepada wartawan di Puskeswan Kota Cimahi, Jln. Baros, Senin (15/11). "Selama ini Cimahi sudah bebas dari ORF, tetapi penyakit ini nyatanya masih ditemukan saat pemeriksaan hewan kurban. Rupanya, hewan tersebut bukan asli dari Cimahi, tetapi memang didatangkan dari daerah lain," katanya.

Ia menyampaikan, tiga penyakit tersebut jika secepatnya ditangani maka hewan kurban akan kembali sehat dan dapat dikonsumsi. "Kami menemukan tiga penyakit itu di sejumlah tempat penjualan hewan kurban pada saat pemeriksaan kesehatan sejak H-10. Ketika ditemukan harus langsung dipisahkan dengan hewan lainnya yang sehat, karena penyakit tersebut menular. Tetapi dapat sembuh jika tertangani dengan pengobatan yang intensif," katanya.

Suyoto menyampaikan, saat ini jumlah sapi yang telah diperiksa antemortem sebanyak 411 ekor. Mengalami penurunan sebanyak 63 ekor dibandingkan tahun lalu yaitu 474 ekor. Sedangkan domba yang telah diperiksa sebanyak 4.349 ekor dan mengalami peningkatan sebesar 105 ekor dibandingkan tahun lalu yaitu 4.244 ekor.

"Total sapi dan domba yang telah diperiksa sebanyak 4.760 ekor. Masih ada 0,1% yang belum diperiksa. Karena pemeriksaan tidak hanya berlangsung sebelum kurban, tetapi juga pada pelaksanaan pemotongan hewan kurban," katanya.

Suyoto menyebutkan, tahun lalu, sapi dan domba yang dipotong sebanyak 4.713 ekor. "Tahun ini belum tahu jumlah hewan yang akan dipotong. Karena, hewan kurban yang dijual itu belum tentu laku semuanya. Tapi jika melihat populasi, jumlahnya meningkat sekitar 3.000-an dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini populasi domba/kambing sebanyak 13.250 ekor, sedangkan sapi 565 ekor," katanya.

Kendati populasinya meningkat, namun sejumlah pedagang mengeluhkan sepinya pembeli. Seperti yang dilontarkan Nendi (27). Menurutnya, tingginya harga jual sapi membuat permintaan menjadi menurun.

"Belum begitu ramai. Biasanya sehari menjelang Iduladha sudah banyak yang beli. Kalau sekarang banyaknya baru yang nawar-nawar," ujar Nendi.
Share:

Kantor Pos Dipadati Pelamar CPNS

MENJADI pegawai negeri sipil (PNS) boleh jadi menjadi impian bagi banyak orang. Terbukti dalam setiap pembukaan CPNS daerah, ribuan peminat berlomba-lomba mengirimkan surat lamaran dengan berbagai persyaratannya melalui pos.

Dengan begitu, tidak heran setiap kantor pos di daerah sejak Senin (15/11) mulai dipadati pelamar CPNS. Seperti yang "GM" temui di Kantor Pos Cimahi, Jln. Gatot Subroto. Kendati Pemkab Cimahi tidak membuka lowongan CPNS, namun minat masyarakatnya begitu besar bekerja sebagai pelayan publik. Sehingga, lamaran CPNS pun ditujukan di sejumlah lowongan di Kab. Bandung Barat maupun di daerah lainnya.

Seperti yang dilakukan Nurani (26), warga Kel. Padasuka, Kec. Cimahi Tengah. Baginya, mengikuti tes CPNS merupakan yang kesekian kalinya. Sebelumnya, dengan ijazah D3 ia mencoba pertaruhannya untuk masuk menjadi tenaga administrasi logistik di Cimahi. Namun pada 2008 ia tidak lolos. Kemudian setelah melanjutkan sekolah ke S1, perempuan berjilbab ini mencoba mengisi 4 tempat untuk guru matematika di SMP, Kab. Bandung Barat.

"Saya juga melamar ke Depag Ciamis dan tesnya pada 24 November nanti. Ya, semoga saja tes yang kesekian kalinya ini membuahkan hasil. Saya bisa diterima menjadi CPNS, berharap ada keajaiban," kata Nurani penuh harap.

Berbeda dengan Nurani, pelamar lainnya, Firmansyah (21), warga Jln. H. Gofur, Kab. Bandung Barat, tidak begitu berharap bakal lolos. "Kalau lolos alhamdulillah, tapi sekalipun gagal pada tes ini saya memang sudah merencanakan kuliah lagi. Jadi, tidak masalah, tes CPNS nantinya untuk nambah-nambah pengalaman saja," kata Firmansyah yang baru lulus dari Akper Dustira ini.

Pengiriman via pos yang merupakan salah satu syarat lamaran, membuat PT Pos Cabang Cimahi membuka loket tambahan untuk membantu pelayanan. Kepala Kantor PT Pos Cimahi, Azhari Roza menyampaikan, membeludaknya jumlah pengirim dirasakan sejak kemarin. "Pelayanan pengiriman surat lamaran CPNSD sudah buka sejak Jumat lalu. Tapi jumlah pengirim mulai membeludak pada hari ini. Mungkin kemarin mereka masih mempersiapkan perlengkapan dan syarat lainnya yang dilampirkan dalam surat lamaran," kata Azhari saat ditemui di ruang kerjanya.

Untuk memperlancar pelayanan, Kantor Pos Cabang Cimahi menyiagakan 3 loket tambahan, khusus pengiriman surat lamaran CPNS. Sehingga, pelamar CPNS tidak perlu mengantre dengan publik yang memiliki kepentingan lain. (cucu sumiati/"GM")**
Share:

Dinkes Periksa 500 Warga Kel. Melong

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi segera memeriksa kesehatan 500 warga Kel. Melong, Kec. Cimahi Selatan, terkait penyebaran penyakit filariasis (kaki gajah).

Pemeriksaan terhadap 500 warga tersebut, rencananya akan dilakukan awal 2011. Pemeriksaan perlu dilakukan, mengingat kawasan tersebut berbatasan langsung dengan Kab. Bandung yang rawan penyebaran penyakit filariasis.

"Dalam mewujudkan upaya pencegahan penyakit tersebut, Dinkes Kota Cimahi akan meminta bantuan kepada pemerintah pusat dan provinsi," ungkap Kepala Bidang Pengendalian, Pemberantasan Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kota Cimahi, dr. Fitriani Manan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/11).

Ia mengatakan, dilibatkannya pemerintah pusat dan provinsi dalam penanganan tersebut, karena anggaran yang dibutuhkan untuk pemeriksaan 500 orang warga dari sampel darah jari (SDJ) itu, sebagai pemetaan pemerintah pusat.

Dijelaskannya, dana yang dibutuhkan lumayan besar kalau untuk ukuran Dinkes Kota Cimahi, yakni Rp 20 juta untuk sekali pengambilan sampel darah jari. "Belum lagi, para petugas yang akan dilibatkan setidaknya harus diberi uang lembur. Terlebih, pengambilan darah untuk filariasis hanya bisa dilakukan pada malam hari," tutur Fitri.

Adapun alasan pemilihan waktu malam hari, lanjutnya, karena biasanya virus penyakit kaki gajah tersebut beredar di dalam darah pada malam hari. Sementara pada siang hari tidak akan terlihat.

Filariasis atau yang lebih dikenal dengan penyakit kaki gajah adalah sejenis penyakit infeksi yang bersifat menahun. Penyebabnya cacing filaria, yang kemudian ditularkan semua jenis nyamuk. Penyakit tersebut dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantung buah zakar, payudara, dan kelamin wanita.

Ia menegaskan, Kota Cimahi bukan daerah endemi filariasis. Kendati demikian, di Cimahi sampai saat ini telah ditemukan dua orang warga yang dinyatakan suspect filariasis. Keduanya warga Kel. Cibabat dan Leuwigajah.

Karena Cimahi bukan daerah endemi filariasis, tambah Fitri, pihaknya tidak mempersiapkan program khusus untuk melakukan terapi.

"Beberapa waktu lalu kita pun pernah melakukan pemeriksaan darah jari kepada warga yang berbatasan dengan wilayah Kec. Margaasih, Kab. Bandung. Hasilnya ditemukan terdapat satu orang warga yang suspect," paparnya
Share:

Hari ini Muhammadiyah Gelar Salat Iduladha

Hari ini jemaah Muhammadiyah di seluruh Indonesia akan melaksanakan salat Iduladha, termasuk jemaahnya di Kota Cimahi. Selasa (16/11) ini mereka akan menggelar salat di halaman SMP/SMA Muhammadiyah, Jln. Amir Machmud.

Ketua pelaksana salat Iduladha Muhammadiyah Kota Cimahi, Nana Gerhana mengatakan, salat Iduladha yang dijadwalkan mulai pukul 06.00 WIB akan dipimpin iman dan khatib H. Zaenal Muttaqin. "Kami melaksanakan salat Iduladha Selasa (hari ini, red), sehari lebih cepat dari waktu yang telah dijadwalkan pemerintah, Rabu (besok, red). Karena kami merujuk pada pelaksanaan wukuf di Arafah yang berlangsung hari ini (Senin kemarin, red). Sehingga pimpinan Muhammadiyah menginstruksikan agar pelaksanaan salat berlangsung Selasa," papar Nana saat ditemui di SMP/SMA Muhammadiyah, Senin (15/11).

Dijelaskannya, halaman SMP/SMA Muhammadiyah menjadi tempat pelaksanaan salat karena pihaknya tidak mendapat izin untuk menggunakan tempat lain yang lebih strategis. "Awalnya kami akan menggunakan Lapangan Rajawali. Tapi karena rumputnya baru maka belum bisa dipakai. Begitu pula dengan lapangan RSUD Cibabat dan Lapangan Futsal Cibabat, tidak memberikan izin. Akhirnya kami menggunakan halaman sekolah dan ruang kelas yang dapat menampung sekitar 500 jemaah," kata Nana yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Cimahi ini.

Sebagai persiapan, kemarin pihak sekolah sudah mulai membersihkan lantai dan halaman yang akan digunakan salat. Nana menambahkan, meskipun pelaksanaan salat sehari lebih cepat, namun pemotongan hewan kurban dilakukan serentak, Rabu (17/11).

Ia menyampaikan, perbedaan pelaksanaan salat Iduladha dalam lima tahun ini terjadi dua kali. Terakhir tahun 2008, Muhammadiyah melakukan salat lebih awal dibandingkan pemerintah. "Dua tahun lalu berlangsung di Lapangan Rajawali dan jumlah jemaahnya melebihi perkiraan," tambahnya.

Nana meyakinkan, perbedaan pelaksanaan salat antara Muhammadiyah dengan kebanyakan, bukan untuk saling menyalahkan. Hal ini tergantung keyakinan, apakah merujuk pada wukuf di Arafah atau berdasarkan kalender pemerintah.

"Sekarang perbedaan masalah keyakinan ini cukup diterima masyarakat. Sehingga tidak ada kekhawatiran akan ada penyerangan dari pihak yang berbeda keyakinan itu. Kondisi ini berbeda dengan bebarapa tahun lalu, ketika masyarakat lebih sensitif dengan perbedaan. Misalnya ketika kami memasang spanduk pengumuman salat Iduladha, saat itu banyak yang hilang. Kini spanduk pengumuman pelaksanaan salat tetap terpajang di beberapa titik," paparnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polres Cimahi, Kompol Ruhanda menyatakan, pihaknya akan menerjunkan 475 personel dalam pengamanan Hari Raya Iduladha. Tidak hanya selama pelaksanaan salat, personel juga ditempatkan di sejumlah tempat pemotongan hewan kurban. Termasuk pengamanan saat salat Iduladha hari ini.
Share: