Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemprov Jabar dan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Kota Cimahi menduduki posisi teratas sebagai daerah otonom paling berhasil di Jawa Barat. Sedangkan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menduduki posisi terendah alias juru kunci.
Di Jawa Barat sekurangnya ada enam kabupaten/kota hasil pemekaran. Setelah Cimahi di posisi pertama dengan nilai 1.112, 50 poin, selanjutnya Kota Banjar di urutan kedua dengan nilai 1.091,25, ketiga Kota Tasikmalaya 1.051,25, keempat Kota Depok 1.028,75 dan kelima atau terakhir Kabupaten Bandung Barat (KBB dengan nilai 980 poin).
"Evaluasi ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6/2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2010 tentang Pedoman Evaluasi Daerah Otonom Baru Hasil Pemekaran," kata Kabag Humas Pemkot Cimahi Harjono di Cimahi, Rabu (24/11).
Harjono mengatakan, penilaian oleh IPDN dibawah komando Prof Dr Sadu Wasistono, dengan menggunakan 33 indikator meliputi empat faktor utama yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat, good governance, ketersediaan pelayanan publik dan peningkatan daya saing daerah.
Harjono mengusulkan, sebaiknya evaluasi yang dilakukan tidak hanya membandingkan antara pemerintah daerah hasil pemekaran saja. Namun juga perlu dibandingkan dengan kabupaten induk. Sebab, kata Harjono, bukan tidak mungkin daerah induk akan mengalami penurunan kualitas setelah dimekarkan.
"Kalau dibandingkan dengan kabupaten induk secara infrastruktur sudah pasti kabupaten induk bisa lebih lengkap. Tapi kalau indikator lainnya, belum tentu bahkan bisa jadi mengalami penurunan atau jalan ditempat," kata Harjono
0 comments:
Posting Komentar