Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi segera memeriksa kesehatan 500 warga Kel. Melong, Kec. Cimahi Selatan, terkait penyebaran penyakit filariasis (kaki gajah).
Pemeriksaan terhadap 500 warga tersebut, rencananya akan dilakukan awal 2011. Pemeriksaan perlu dilakukan, mengingat kawasan tersebut berbatasan langsung dengan Kab. Bandung yang rawan penyebaran penyakit filariasis.
"Dalam mewujudkan upaya pencegahan penyakit tersebut, Dinkes Kota Cimahi akan meminta bantuan kepada pemerintah pusat dan provinsi," ungkap Kepala Bidang Pengendalian, Pemberantasan Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kota Cimahi, dr. Fitriani Manan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/11).
Ia mengatakan, dilibatkannya pemerintah pusat dan provinsi dalam penanganan tersebut, karena anggaran yang dibutuhkan untuk pemeriksaan 500 orang warga dari sampel darah jari (SDJ) itu, sebagai pemetaan pemerintah pusat.
Dijelaskannya, dana yang dibutuhkan lumayan besar kalau untuk ukuran Dinkes Kota Cimahi, yakni Rp 20 juta untuk sekali pengambilan sampel darah jari. "Belum lagi, para petugas yang akan dilibatkan setidaknya harus diberi uang lembur. Terlebih, pengambilan darah untuk filariasis hanya bisa dilakukan pada malam hari," tutur Fitri.
Adapun alasan pemilihan waktu malam hari, lanjutnya, karena biasanya virus penyakit kaki gajah tersebut beredar di dalam darah pada malam hari. Sementara pada siang hari tidak akan terlihat.
Filariasis atau yang lebih dikenal dengan penyakit kaki gajah adalah sejenis penyakit infeksi yang bersifat menahun. Penyebabnya cacing filaria, yang kemudian ditularkan semua jenis nyamuk. Penyakit tersebut dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantung buah zakar, payudara, dan kelamin wanita.
Ia menegaskan, Kota Cimahi bukan daerah endemi filariasis. Kendati demikian, di Cimahi sampai saat ini telah ditemukan dua orang warga yang dinyatakan suspect filariasis. Keduanya warga Kel. Cibabat dan Leuwigajah.
Karena Cimahi bukan daerah endemi filariasis, tambah Fitri, pihaknya tidak mempersiapkan program khusus untuk melakukan terapi.
"Beberapa waktu lalu kita pun pernah melakukan pemeriksaan darah jari kepada warga yang berbatasan dengan wilayah Kec. Margaasih, Kab. Bandung. Hasilnya ditemukan terdapat satu orang warga yang suspect," paparnya
0 comments:
Posting Komentar