Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi siap melakukan operasi pasar guna mengawasi harga, terlebih sembilan bahan pokok (sembako) dan sayuran memasuki Natal dan tahun baru. Rencananya operasi tersebut akan dilaksanakan beberapa minggu sebelumnya.
Demikian diungkapkan Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija, saat ditemui usai menghadiri acara penanaman 500 bibit pohon trembesi di kampus Unjani, Minggu (28/11).
Dikatakannya, digelarnya operasi pasar tersebut guna mengawasi jalur distribusi sayuran serta sembako. "Sebagian besar sayuran yang ada di Kota Cimahi dipasok dari luar dearah. Sebab itu pemkot perlu melakukan operasi pasar jelang hari-hari besar agama ataupun tahun baru. Sudah barang tentu operasi pasar akan terus dilakukan setiap tahunnya," papar Itoc.
Lebih jauh ia menjelaskan, operasi tersebut akan digelar di semua pasar di Kota Cimahi, antara lain Pasar Antri Baru, Pasar Atas, serta Pasar Cimindi. Sebab itu, Dinas Koperasi Industri Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) akan terus melakukan pengecekan harga sebelum dilakukan operasi pasar. "Itu sudah tugas rutin kami, operasi pun akan kami lakukan secara terbuka," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Diskopindagtan Kota Cimahi, Eddi Nugroho mengatakan, pihaknya belum tahu kapan akan dilakukan operasi tersebut dan sejauh ini belum ada instruksi dari wali kota.
"Kami belum tahu kapan akan dilakukan, lagi pula jika kami beritahu dikhawatirkan akan terjadi perubahan harga yang tiba-tiba di pasaran, karena tahu kami akan gelar operasi tersebut. Makanya tunggu saja instruksinya," katanya.
Yang jelas, tambah Eddi, pihaknya akan tetap memperhatikan penjualan sembako dan sayuran jangan sampai harganya melonjak tinggi. "Karena bagaimana juga konsumen harus tetap dilindungi, jangan sampai pedagang memanfaatkan momen hari besar agama untuk menaikkan harga tanpa dasar, dan hanya semata-mata mencari keuntungan," tuturnya.
Terkait harga sembako di pasaran, sejauh ini beras yang mengalami kenaikan sekitar Rp 500-Rp 600/kg. Kendati demikian diakuinya kenaikan tersebut masih dianggap normal, dan belum menjadi lonjakan yang drastis.
Sedangkan untuk harga telur meski ada kenaikan, namun masih ada di kisaran Rp 200-Rp 300/kg. "Sejauh ini kenaikan yang ada masih normal dan belum terjadi kenaikan yang signifikan. Kenaikan menjelang Natal dan tahun baru pasti ada, namun kita lihat nanti untuk tahun ini seperti apa. Terlebih kemarin Iduladha, pasti masih ada beberapa harga yang masih naik dan tidak mengalami penurunan seperti telur," ungkapnya.
0 comments:
Posting Komentar