embangunan infrastruktur dan penambahan sarana prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat ditargetkan selesai Oktober 2012 atau bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Wali kota Cimahi, H. M. Itoc. Tochija. Pembangunan yang memakan dana Rp 80 miliar tersebut merupakan program multiyears.
Dana sebesar Rp 80 miliar antara lain berasal dari APBN sebesar 70% atau Rp 56 miliar, APBD provinsi Rp 16 miliar atau 20% dan 10% atau Rp 8 miliar adalah dana pendampingan dari APBD Kota Cimahi.
Direktur RSUD Cimahi, Endang Kusumah Wardani menyampaikan, saat ini pihaknya baru melakukan tahapan menunjuk konsultan perencanaan. "Proses tersebut telah dilakukan oleh pihak Pusat Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (P3JB) Kota Cimahi. Pihak rumah sakit hanya melaksanakan dan mengawasi pembangunan fisik dan saat ini belum pada tahap itu," kata Endang saat ditemui di ruang kerjanya, RSUD Cibabat, Jln. Amir Machmud, Senin (26/9).
Melalui program multiyears, nantinya RSUD Cibabat akan memiliki gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang saat ini masih dalam berbentuk rangka. Serta perluasan gedung C serta ruang poliklinik dan Intensive Care Unit (ICU).
"Melalui program tersebut kami ingin meningkatkan dan melengkapi pelayanan RSUD Cibabat. Ruang ICU akan diperbesar, serta akan dibangun ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit), karena saat ini RSUD Cibabat memang belum punya. Serta penambahan ruang anak di gedung C dan dokter spesialis. Perluasan lainnya yaitu ruang poli dan ruang perawatan bagi ibu melahirkan. Sehingga pasien yang berobat di Cibabat nantinya semuanya dapat dilayani dan ditangani di sini tanpa dirujuk ke RSHS," katanya.
Penambahan fasilitas rumah sakit adalah kebutuhan yang mutlak, seiring membludaknya jumlah pasien di setiap poli maupun pasien yang melahirkan. Setiap harinya rata-rata ruang persalinan di isi sekitar 20 pasien. Sedangkan kapasitas ruang persalinan hanya 11 orang.
"Kami berharap dengan adanya program ini, pelayanan di RSUD Cibabat dapat lebih baik lagi. Jumlah pasien tidak terlampau berdesak-desakan seperti saat ini karena nantinya akan ada perluasan tempat sesuai dengan banyaknya pasien yang berobat. Dengan begitu pasien akan mendapatkan kepuasan tempat, waktu, serta pelayanan yang maksimal," ungkapnya.
Baru Rp 5 miliar
Mengenai penyerapan dana, dari total Rp 80 miliar, Endang menyebutkan yang telah terpakai Rp 5 miliar. Salah satunya untuk program promosi berupa alat running text senilai Rp 49 juta. "Semua bantuan yang masuk baik dari kota, provinsi dan APBN semuanya masuk melalui kas daerah," tambahnya.
Sementara itu Kasubag anggaran Pemkot Cimahi, Ricard Nikolas menyampaikan, dari total bantuan senilai Rp 80 miliar, yang telah ditransfer ke kas daerah Rp 5 miliar yang berasal dari bantuan provinsi.
"Kami masih menunggu bantuan sisa dari provinsi yaitu Rp 5 miliar di 2011 dan Rp 6 miliar lagi yang akan diberikan pada 2012. Sedangkan Rp 56 miliar dari APBN akan dicairkan secara bertahap setelah melihat landasan dan progres tahapan pembangunan yang telah dilakukan di RSUD Cibabat. Dalam waktu dekat kami akan berkonsultasi dengan Kemenkes. Lalu anggaran Rp 56 miliar tersebut diusulkan ke Bapenas yang akan dicairkan pada 2012. Begitu juga dengan dana pendampingan dari kota Cimahi Rp 8 miliar, masuk pada APBD 2012," jelasnya.
Ricard menyampaikan, proyek pembangunan fisik baru bisa dikerjakan pada minggu pertama Januari 2012 dan selesai pada November-Desember 2012. "Akhir masa jabatan wali kota pada Oktober tapi pelaksanaan pembangunan masih dalam tahun anggaran yang sama jadi tetap dibenarkan," tambah Ricard.
0 comments:
Posting Komentar