Informasi Seputar Kota Cimahi

Tryout CPNS 2021

Pusat Pembelajaran CPNS Online 2021.

Prediksi Soal Soal CPNS 2021

Contoh contoh soal CPNS yang telah terbukti meluluskan di Kementerian dan Pemerintah Daerah

Siapkah Anda CPNS 2021

Langkah Cepat Menyiapkan Tes CPNS 2021

Selasa, 21 Juni 2011

Wali Kota Cimahi Disambut Longser

Tarian Longser menyambut kedatangan Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija, yang didampingi istrinya, Wakil Wali Kota Eddy Rachmat, dan sejumlah kepala dinas, ketika hendak memasuki kantor DPRD Kota Cimahi pada Selasa (21/6/2011).

Pagi ini merupakan puncak peringatan hari jadi Kota Cimahi yang ke-10. Pada pagi ini, akan dilakukan sidang paripurna, antara kalangan eksekutif dan legislatif.

Pada penyambutan tersebut, masyarakat antusias melihat atraksi tari longser, yang letaknya dekat alun-alun Kota Cimahi
Share:

Wali Kota Resmikan The Edge Super Block

Apartemen The Edge Super Block di Jln. Baros No. 57 Cimahi melengkapi pesona Kota Cimahi sebagai mitra bagi ibu kota maupun daerah sekitarnya. Wali Kota Cimahi, H.M. Itoc Tochija, Minggu (19/6), meresmikan apartemen yang memiliki 560 hunian tersebut sekaligus launching Shopping Arcade The Edge Super Block.

Dalam kesempatan itu, diadakan serah terima sertifikat apartemen secara simbolis dari manajemen The Edge Super Block yang dilakukan oleh Edhiyanto Widaya, CEO The Edge Super Block kepada penghuni. Dari 580 hunian tersedia, tinggal menyisakan 100 unit tipe eksekutif/36 dengan dua kamar tidur. Sedangkan tipe studio (tipe 22) dan tipe house (tipe 72) sudah habis terjual.

"Saat ini hunian yang tersisa tinggal 100 unit. Hal ini menunjukkan minat investasi di The Edge cukup tinggi. Dari bangunan yang telah terjual itu, 100 unit di antaranya sudah ditempati," ujar Edhiyanto di sela-sela acara pembukaan.

Dikatakannya, tingginya minat pembeli karena The Edge Super Block memiliki beberapa keunggulan. Bahkan apartemen yang menjadi etalase kota Cimahi ini menjadi apartemen pertama di Indonesia yang telah memiliki fasilitas televisi interactif. Teknologi ini dapat memenuhi kebutuhan penghuni seperti TV lokal, TV berbayar, internet, movie on demand, dan music on demand. Tidak hanya itu, untuk memesan makanan atau memesan taksi dari luar lokasi The Edge dapat menggunakan fasilitas televisi interaktif.

"Kami juga memiliki lobi lift yang sangat luas dan memiliki 2 unit lift di masing-masing lobi. Selain itu untuk masuk kamar ada finger print sehingga tidak sembarang orang dapat masuk apartemen. Selain itu, fiber optic dan fasilitas internetnya sangat cepat dengan kecepatan 2MB/second," ungkapnya.

Edhiyanto menyakinkan, dengan kecanggihan dan kelengkapan fasilitas, pihaknya ingin menciptakan kehidupan yang beda dengan sensasi gaya hidup kota. Sehingga aktivitas dan interaksi sosial dapat terpenuhi seperti berenang, fitnes sampai pesta barbeku di pinggiran kolam bersama penghuni apartemen lainnya akan lebih menyenangkan.

Sementara itu menyinggung akses jalan menuju The Edge yang masih menggunakan jalur lama, yaitu Jln. Baros, Edhiyanto mengaku masih menunggu realisasi dari Pemkot Cimahi.

"Saat ini penghuni The Edge 60% merupakan warga Cimahi. Praktis untuk menuju apartemen melalui Tol Baros dan jalan yang ada sekarang kerap macet. Tetapi kami sudah berkoordinasi dengan pemkot untuk merealisasikan jalan yang langsung tembus dari Tol Baros. Tinggal menunggu realisasinya," ungkapnya.

Ia memahami jika akses jalan tersebut belum terealisasi hal ini terkait masalah pembebasan lahan dan anggaran.

Sementara itu Wali Kota Cimahi, H.M. Itoc Tochija mengatakan, keberadaan The Edge tidak lepas dari kawasan Baros sebagai serambi Kota Cimahi. Mengenai realisasi akses jalan yang hingga kini tertunda, kendalanya karena masih ada warga yang belum bisa menerima pembangunan tersebut. Padahal akses jalan dari tol merupakan masterplan sebelum The Edge terbangun sekitar tiga tahun lalu.

"Ke depan kami ingin menata kawasan Baros sebagai etalase Kota Cimahi. Karena pembangunan ini demi kepentingan masyarakat Kota Cimahi yang dapat menjadi lokomotif bagi pertumbuhan ekonomi di sekitarnya," ungkap Itoc
Share:

Kelulusan Siswa SD di Cimahi Capai 100%

Sebanyak 7.895 siswa SD di Kota Cimahi dinyatakan lulus 100%. Dalam pengumuman hasil ujian nasional (UN) kemarin, nilai tertinggi yaitu 28,85 diraih SDN Baros Mandiri VI. Kepastian kelulusan 100% disampaikan langsung Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cimahi, H. Ace Hermawan, Senin (20/6).

Pengumuman resmi mengenai kelulusan ini diumumkan pada pukul 13.00 WIB. Namun, pihak sekolah dan siswa sudah mengetahui hasil kelulusan dan nilai UN dari masing-masing sekolah sejak pukul 10.00 WIB.

Seperti pemantauan "GM" di SDN Baros Mandiri IV. "Saya sudah tahu hasil UN dan hasilnya biasa aja. Tidak terlalu bagus. Tapi saya ingin masuk SMP negeri, semoga saja diterima di SMP 9 Cimahi," ungkap Rahayu, salah seorang murid SDN Baros Mandiri IV.

Ace berharap dengan kelulusan 100% maka semua siswa yang lulus dapat melanjutkan ke SMP. Hal ini sesuai dengan program pemerintah yaitu Wajib Belajar 9 Tahun. "Pemerintah berharap semua siswa SD dapat melanjutkan ke SMP atau MTs sesuai dengan program pemerintah Wajib Belajar 9 Tahun," tegasnya.
Share:

Kota Cimahi Lahir dari Keinginan Mandiri

KEBERHASILAN Kota Cimahi setelah 10 tahun berdiri tidak lepas dari jejak sejarah yang digalang komponen masyarakat pada Agustus 1999. Mereka antara lain tokoh angkatan '45, tokoh pemuda, LSM, partai politik, perguruan tinggi, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKMD).

Salah satu cikal bakal berdirinya Kota Cimahi yang awalnya berbentuk kota administratif ini, yaitu pertemuan Forum Aspirasi Masyarakat Cimahi (FAMC) yang berlangsung di kantor Kec. Cimahi Tengah pada 31 Agustus 1999. Pertemuan yang dihadiri seluruh komponen masyarakat ini membawa motivasi menjadikan Cimahi sebagai kota, yang merupakan implementasi UU No. 22/ 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Salah satunya pasal 125 yang menyebutkan, kota administratif dapat ditingkatkan menjadi daerah otonom dan dapat dihapus jika tidak dapat ditingkatkan statusnya.

Tokoh pemuda, Ero Kusnadi menyampaikan, sebelum terbentuknya FAMC, perjuangan pemuda berawal dari momentum sarasehan dalam rangka HUT Proklamasi di kantor Kec. Cimahi Tengah pada 20 Agustus 1999. Sarasehan itu dilatarbelakangi terbitnya surat dari DPRD Kab. Bandung tentang persetujuan awal pemekaran Kab. Bandung.

"Sarasehan itu dihadiri 80 orang yang terdiri atas beberapa unsur masyarakat dan terbentuklah Tim 17 karena jumlah anggotanya 17 orang dan berangkat dari momentum HUT RI, 17 Agustus. Dengan diketuai H.O. Sayuti (Letkol Purn. TNI/tokoh angkatan '45) dan sekretarisnya saya sendiri (dari AMS, red)," ungkapnya.

Tim 17 kemudian mengundang 2 kecamatan lainnya, yaitu Cimahi Utara dan Cimahi Selatan pada pertemuan di kantor Kec. Cimahi Tengah, 31 Agustus 1999 dan terbentuklah FAMC yang selanjutnya terus menggalang perjuangan untuk menjadikan Cimahi sebagai daerah otonom.

Motivasi mandiri

Ero menyampaikan, beberapa sumber motivasi perjuangan FAMC antara lain pemberdayaan masyarakat dalam menentukan nasibnya sendiri dengan meningkatkan status kotif menjadi daerah otonom.

"Ada indentifikasi tentang kondisi sosial, ekonomi, politik, dan budaya di Cimahi yang memenuhi syarat bagi terbentuknya sebuah kota. Dengan dijadikan kota, maka akan memberikan manfaat lebih besar baik bagi masyarakat, baik dalam bentuk pelayanan pemerintah, kesejahteraan, kehidupan demokrasi, juga keadilan," ungkap Ero.

Disampaikannya, motivasi itu muncul dengan melihat banyak aspek. Secara geografis lokasi Cimahi stategis, berada pada jalur jalan utama yang menghubungkan Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi dengan kota di bagian barat seperti Bogor dan Jakarta. Selain itu berbatasan langsung dengan Kota Bandung dengan luas wilayah kurang lebih 40,37 km persegi dan jumlah penduduk pada tahun 1998 sebanyak 351.283 jiwa.

Aspek lainnya secara ekonomi melihat Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 1976 sebesar Rp 54.722.143 dan pada tahun 1999 Rp 19.711.113.037. Juga dukungan lembaga perekonomian lainnya seperti perindustrian, pasar, dan perbankan.

"Dari segi politik, pembentukan Cimahi menjadi kota sangat mendukung kehidupan politiknya yang heterogen, banyaknya ormas, LSM, dan organisasi politik lainnya. Dari sosial budaya pun demikian. Sarana dan prasarana pendidikan, perumahan, kesehatan, dan keagamaan semakin meningkat. Sedangkan dari pertahanan dan keamanan, Cimahi ini memiliki instalasi militer yang cukup lengkap disertai banyaknya pusat pendidikan militer/ TNI," papar Ero yang sekarang bertugas di seksi pengawasan pemerintahan di Inspektorat Kota Cimahi.

Hasil perjuangan FAMC ditindaklanjuti Sekretariat Bersama (Sekber) karena saat itu banyak ormas yang lahir. Sehingga Sekber yang diketuai Dan Soeganda (alm.) pun kemudian mempersatukan ormas demi satu tujuan membentuk Kota Cimahi.

"Langkah perjuangan terus bergulir dengan dilakukannya kaji dan penelitian oleh 5 perguruan tinggi yaitu Unjani, STPDN, UPI, Unpad, dan ITB. Sekber juga beberapa kali mengunjungi Departemen Dalam Negeri dan membuka wacana serta audiensi mengenai kelayakan Cimahi menjadi kota, bersama beberapa tokoh dan kalangan birokrat untuk memperkuat pembentukan Cimahi," ungkap Ero.

Perjuangan Sekber yang diawali oleh FAMC ini berbuah manis ketika Cimahi akhirnya resmi menjadi kota dan melantik Itoc Tochija sebagai pejabat sementara selama 2 tahun pada 18 Oktober 1999. Setelah 2 tahun berjalan, berlangsung pilkada pertama secara definitif.
Share:

Tarif Pajak Penerangan Jalan di Kota Cimahi Naik

Meski masih berada di bawah ambang maksimal yang ditetapkan undang-undang, pajak penerangan jalan di Kota Cimahi mengalami kenaikan dari 3 persen menjadi 5 persen. Tarif baru tersebut berdasarkan Peraturan Daerah No. 9/2011 tentang Pajak Daerah Kota Cimahi. Sementara dalam Undang-undang No. 28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, pajak penerangan jalan dibatasi sampai 10 persen.

Kepala Bidang Pengendalian Pendapatan (Dispenda) Kota Cimahi Budi Raharja mengatakan, kenaikan tarif tersebut berlaku untuk wajib pajak rumah tangga (non industri). “Untuk industri kecil dulu tarifnya 10 persen serta industri menengah dan besar 2,49 persen. Sekarang selain naik, tarif untuk industri disamakan menjadi 3 persen,” ujarnya saat ditemui Senin (20/6).

Dengan tarif seperti itu, tambah Budi, pajak penerangan jalan hingga saat ini masih menjadi sumber pendapatan terbesar dibandingkan dengan jenis pajak lain. Pada 2010 lalu, realisasi pajak penerangan Kota Cimahi mencapai Rp 15,84 miliar atau 109,83 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 14,42 miliar.

Hingga akhir Mei 2011, pajak penerangan jalan juga sudah terealisasi hingga 42,8 persen. Sementara pajak lainnya seperti pajak hotel terealisasi 37,8 persen, pajak restoran 52,28 persen, pajak hiburan 53,87 persen, pajak reklame 68,91 persen, pajak parkir 80,97 persen, pajak air bawah tanah (ABT) 42,72 persen dan Bea Pemilikan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 34,78 persen.

Budi menegaskan, secara keseluruhan, pendapatan pajak Kota Cimahi per 31 Mei 2011 telah mencapai 44,17 persen. Jumlah tersebut ditambah pendapatan lain seperti retribusi dan kekayaan daerah yang dipisahkan sudah memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) sampai 44,04 persen. Sementara dana perimbangan sudah tercapai 47,76 persen dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 29,98 persen.

Sementara itu, menurut Kepala Dispenda Kota Cimahi Suryadi, sektor pajak tahun ini memang menjadi andalan utama dalam meningkatkan PAD Kota Cimahi. “Tahun lalu pajak menyumbang sekitar 37 persen dari total PAD Cimahi. Tahun ini akan digenjot lagi untuk mengimbangi kenaikan target PAD,” katanya.

Seperti diketahui, target PAD Kota Cimahi 2011 memang naik cukup tinggi dari Rp 78 miliar pada 2010 sampai Rp 105 miliar. Begitu juga target pendapatan pajak yang naik dari Rp 16,71 miliar pada 2010 menjadi sekitar Rp 36,5 miliar pada 2011.

Secara detail, Suryadi menyebutkan pajak hotel tahun ini ditargetkan Rp 51,9 juta, pajak restoran Rp 2 miliar, pajak air bawah tanah (ABT) Rp 3 miliar, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Rp 16 miliar, pajak penerangan jalan Rp 14,7 miliar, dan pajak parkir Rp 120 juta
Share:

Daftar Alamat SMP Bandung

Daftar Alamat SMP Bandung

Bagi anda yang kebetulan akan menyekolahkan putra dan putrinya ke SLTP, mungkin memerlukan alamat sekolah yang menjadi tujuan dari putra dan putri anda … semoga bermanfaat:


37. SMP NEGERI 37 BANDUNG Jl. Babakan Sari I Bandung Telp. 022 7101104

38. SMP NEGERI 38 BANDUNG Jl. Borobudur Cibaduyut Bandung Telp. 022 5408978

39. SMP NEGERI 39 BANDUNG Jl. Holis No. 439 Bandung Telp. 022 5406684

40. SMP NEGERI 40 BANDUNG Jl. Wastukencana 75A Bandung Telp. 022 4239058

41. SMP NEGERI 41 BANDUNG Jl. Arjuna No. 18 Bandung Telp. 022 6015864

42. SMP NEGERI 42 BANDUNG JL. Manjah Lega Margacinta Bandung Telp. 022 7565864

43. SMP NEGERI 43 BANDUNG JL. Kautamaan Istri No. 31 Bandung Telp. 022 4234863

44. SMP NEGERI 44 BANDUNG JL. Cimanuk No 1 Bandung Telp. 022 4205409

45. SMP NEGERI 45 BANDUNG Jl. Yogjakarta No. 1 Bandung Telp. 022 7277721

46. SMP NEGERI 46 BANDUNG JL. Cigagak Cibiru Bandung Telp. 022 7807214

47. SMP NEGERI 47 BANDUNG Jl. Budi Cilember Bandung Telp. 022 6652284

48. SMP NEGERI 48 BANDUNG Jl. Batu Raden VIII No. 19 Bandung Telp. 022 7560480

49. SMP NEGERI 49 BANDUNG Jl. Antapani No. 58 Bandung Telp. 022 7275285

50. SMP NEGERI 50 BANDUNG Jl. Pasijati No. 12 Ujungberung Bandung Telp. 022 7800874

51. SMP NEGERI 51 BANDUNG Jl. Derwati Rancasari Bandung Telp. 022 7563831

52. SMP NEGERI 52 BANDUNG Jl. Punclut Ciumbuleuit Telp. 08122036648

53. MTs Negeri 1 Bandung Jl. Trs Holis Cibolerang Bandung Telp. 081321845774

54. MTs Negeri 2 Bandung Jl. Antapani No. 78 Bandung Telp. 081320497456

Share: