Kamis, 28 Juli 2011
SPA Kurangi Biaya Pembuangan Sampah
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi tengah membangun stasiun peralihan antara (SPA) sampah di Jln. Sangkuriang, Kel. Citeureup, Kec. Cimahi Utara. Pembangunan SPA untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti sekaligus menekan biaya kompensasi jasa.
Kepala Bidang Kebersihan pada DKP Kota Cimahi, Dadang Kartiwa kepada "GM", Rabu (27/7) mengatakan, SPA dibangun di bekas lahan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sangkuriang ditambah dengan bangunan samping di Pasar Kuda. Untuk perluasaan SPA, dinas merobohkan salah satu bangunan di Pasar Kuda yang biasa dipakai berjualan onderdil. Sedangkan pembuangan sampah untuk sementara ditempatkan di depan Pasar Kuda.
Dadang mengatakan, untuk sementara Kota Cimahi baru bisa memiliki satu SPA yang merupakan bantuan dari Kementerian PU. "Kota Cimahi hanya menyediakan lahannya saja. Sedangkan pembangunan dan alat didanai Kementerian PU," katanya.
Dadang menyebutkan, pembangunan SPA dipastikan mampu menekan volume sampah sebelum dikirim ke TPA. Karena SPA ini nantinya dilengkapi alat compactor yang dapat memadatkan sampah dan disimpan dalam satu bak khusus, sehingga volume sampahnya mengecil sebanyak 1/3 dari volume asal.
"Jika sebelumnya sampah yang dikirim ke TPA sebanyak 6 ton, maka setelah SPA selesai menjadi tinggal 2 ton. Karena sampah yang dibuang ke TPA dalam kondisi sudah di-press dan sudah tidak ada kandungan air yang menyebabkan sampah tersebut menjadi lebih berat," jelas Dadang kepada "GM".
Dengan menekan volume sampah yang dibuang ke TPA, kompensasi jasa pembuangan sampah dari Kota Cimahi berkurang. Saat ini nilai kompensasi jasa yang harus dibayarkan sebesar Rp 35.000/ton.
"Setelah SPA ini selesai, paling tidak sampah dari SPA di Jln. Sangkuriang mampu menghemat dan mengefisienkan angkutan sampah. Karena volume sampah mampu ditekan 1/3-nya dibandingkan kiriman sampah sebelumnya dari TPS Sangkuriang," ujar Dadang seraya menambahkan, sampah Kota Cimahi yang dibuang ke TPA Sarimukti sebanyak 120 ton/ hari.
Dadang menyebutkan, saat ini di Kota Cimahi ada 36 TPS. "Kami berharap semua TPS di Cimahi menjadi SPA sehingga mampu meringankan kompensasi jasa pembuangan sampah," tambahnya.
Jika semua TPS berubah menjadi SPA sampah, diperkirakan volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti sekitar 80 ton/hari atau berkurang 1/3-nya dari 120 ton/hari. Berkurangnya volume sampah otomatis berpengaruh terhadap biaya jasa pembuangan sampah yang harus dibayarkan. Apabila sebelumnya mencapai Rp 4,2 juta/ hari atau Rp 126 juta/bulan, menjadi Rp 2,8 juta/hari atau Rp 84 juta/bulan.
0 comments:
Posting Komentar