Pilwalkot Bandung diikuti delapan pasangan bakal calon, baik dari partai politik maupun independen atau perseorangan.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Padjdjaran (Unpad), Deddy Mulyana, menilai, dari segi jumlah pasangan yang akan berlaga di Pilwalkot Kota Bandung terlalu banyak.
Meski jumlahnya banyak, namun kekuatan popularitasnya relatif merata dan tak ada yang paling menonjol.
"Tidak ada pasangan yang mungkin menjadi media darling, agak susah. Ini otomatis akan membuat masyarakat bingung," kata Deddy di Bandung, Rabu (20/3/2013).
Tips untuk memilih Pemimpin Bandung 1
PILKADA BANDUNG 23 Juni 2013 |
"Ini langkah untuk mengubah mindset orang. Selama ini kan masyarakat terobsesi bahwa calon pejabat yang populer dan memiliki gelar tinggi, tapi kenyataannya kan tidak," katanya.
"Meski mereka diragukan, ini bisa menimbulkan efek hallo kalau dalam komunikasi politik. Misalnya Roy Suryo. Awalnya diragukan untuk memimpin Kementerian Olahraga, tapi toh bisa satukan PSSI, meski saya enggak tahu nantinya berhasil atau tidak," bebernya.
Dekan Fikom Unpad itu juga menyarankan agar masyarakat bisa memilih pasangan yang tepat untuk memimpin Kota Kembang. Pemilih diminta jangan silau dengan program dan visi misi yang ditawarkan.
"Harus jeli siapa yang memiliki track record yang paling bagus, karena itu kan masa lalu dan tidak bisa dibohongi atau dimanipulasi," terangnya.
Visi misi dan program, lanjutnya, tidak merefleksikan pengalaman kandidat sebenarnya. "Tetapi track record bersifat transparan. Contoh kita lihat Foke yang kalah oleh Jokowi, itu karena track record juga," tuturnya.
0 comments:
Posting Komentar