Alat Peraga Kampanye di Cimahi Ditertibkan
Penertiban Alat Peraga Kampanye |
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Cimahi dan Pemkot Cimahi,
Kamis (21/2), akan melaksanakan penertiban alat peraga kampanye Pilgub
Jabar di sekitaran Kota Cimahi.
Penertiban ini ditujukan karena selama tiga hari mulai Kamis (21/2/2013) sampai Sabtu (23/2/2013) sudah memasuki masa tenang.
"Besok kita akan apel bersama dulu jam 08.00 di Pemkot. Setelah itu
bersama tim gabungan kita akan mulai menertibkan alat peraga kampanye
yang masih terpasang di sekitaran Kota Cimahi," kata Rinto Sitanggang,
Sekretaris Panwaslu Kota Cimahi, Rabu (20/2/2013).
Ia menambahkan, penertiban ini akan terus dilakukan selama masa
tenang Pilgub Jabar. Selain dari tim gabungan, Panwaslu juga sudah
mengedarkan surat imbauan kepada setiap pasangan calon untuk menertibkan
alat peraga yang masih terpasang.
"Penertiban ini diharapkan bisa menjadikan masa tenang Pilgub ini
benar-benar tenang. Panwaslu juga mengimbau kepada para tim sukses
pasangan calon untuk bisa menertibkan reklame yang terpasang. Kita juga
dapat info kalau pasangan nomor urut dua katanya akan menertibkan alat
peraga malam ini," ujarnya.
Survei TNS: Masyarakat Jabar Kecewa Pemerintahan Aher-Dede
Trans Nasional Survey (TNS) melakukan survei jelang pencoblosan calon
gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat 24 Februari mendatang.
Hasilnya, mayoritas masyarakat Jawa Barat tak puas dengan duet
kepemimpinan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf.
Gubernur Jawa barat |
Populasi survei ini
adalah seluruh warganegara Indonesia yang tinggal di Propinsi Jawa
Barat yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang
sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei
dilakukan. Survey diadakan pada tanggal 5-15 Feb 2013.
Dalam
survei ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 6000 sample, tetapi yang
berhasil dianalisa hanya 5947 sample. Pemilihan sample dilakukan
dengan metode multistage random sampling. Sampel berasal dari 302
Kecamatan dan 3000 kelurahan/desa yang terdistribusi secara
proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka
dengan mengisi quisioner oleh pewawancara yang telah dilatih. Dengan
jumlah sample sebanyak 6000 maka toleransi kesalahan (margin of error)
sebesar +/- 2.5% pada tingkat kepercayaan 98 persen.
Quality
control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 42 %
dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden
terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan
berarti.
“Sebagian besar warga Jawa Barat merasa kondisi ekonomi
rumah tangganya dalam lima tahun tidak ada perubahan selama dipimpin
oleh Ahmad Heryawan-Dede Yusup 65,3%. Yang mengatakan keadaan ekonomi
buruk dan Keadaan ekonomi tetap selama kepemimpinan Ahmad Heryawan-Dede
Yusup 18,9% dan yang mengatakan lebih baik dan jauh lebih baik hanya
15,8 %,” ujar Kepala Bidang Survey dan Pengolahan data TNS,Sutisna
dalam rilisnya, Rabu (20/2/2013).
Dijelaskan, sebagian besar
warga Jawa Barat merasa kinerja Pemerintah daerah Jawa Barat dalam
lima tahun terakhir selama dipimpin oleh Ahmad Heryawan-Dede Yusuf,
60,5 % menyatakan ketidak Puasan terhadap Kinerja Pemda Jawa Barat
yang Buruk.
Yang mengatakan Puas dengan kinerja Pemda Jawa Barat
hanya 29,0% dan yang merasa sangat tidak puas dengan kinerja Pemda Jawa
Barat 13,2%.
Ketidakpuasan warga Jawa Barat terhadap kinerja
Pemda selama dipimipin oleh Ahmad Heryawan-Dede Yusuf terhadap 8
permaslaahan yang ditampilkan dalam survey yaitu Banjir, Sungai Kotor,
banyak sampah, pungli, macet, fasilitas jalan, fasilitas kesehatan,
fasilitas pendidikan, Fasilitas Transportasi Umum jika dirata ratakan
hampir 75 % Warga Jawa Barat merasa tidak puas.
Namun, dari
beberapa indicator pertanyaan survey yang dijadikan pertanyaan kepada
warga Jawa Barat, didapati bahwa pada pemilihan Gubernur dan wakil
Gubernur Jawa Barat akan terjadi berponstensi menang dan bersaing ketat
antara pasangan Rieke –Teten yang memiliki elektabilitas 27,8% dan
Pasangan Dede -Lex Lesmana 31,6%.
“Menurunnya elektabilitas
Aher-Dedy dikarenakan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat Jawa
barat terhadap kinerja kepemimpinan Ahmad Heryawan selama memimpin Jawa
Barat serta tertangkapnya petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
oleh KPK dalam kasus suap impor daging sapi, dimana PKS adalah partai
yang mencalonkan Aher-Deddy Mizwar,” kata Sutisna.
0 comments:
Posting Komentar