Rabu, 24 Agustus 2011
Sistem Drainase Harus Ditata Ulang
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cimahi menyatakan seluruh jaringan drainase di Kota Cimahi sudah tidak mampu lagi menampung volume air. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir saat musim hujan di Kota Cimahi.
Kepala DPU Kota Cimahi, Ison Suhud mengatakan, penataan jaringan drainase sangat mendesak dilakukan. Pasalnya, dilihat dari segi dimensi, ukuran drainase sangat kecil, tidak sebanding dengan volume air yang ada.
"Rata-rata ukuran drainase di Cimahi cuma 60 cm dan itu pun kondisinya dangkal. Untuk itu sangat perlu ditata ulang seluruh jaringannya. Apalagi drainase kini tidak cuma dipakai untuk menyalurkan air di jalanan saja, tapi juga air dari rumah tangga," ujar Ison kepada wartawan saat ditemui di Pemkot Cimahi, Selasa (23/8).
Menurut Ison, penataan ulang tidak hanya harus dilakukan pada drainase jalan, tapi juga drainase sanitasi untuk menampung limbah, baik industri maupun rumah tangga. "Sebenarnya drainase yang ada saat ini sudah kelebihan beban. Untuk itu diperlukan penataan drainase yang tersistem antara drainase jalan dan sanitasi," jelasnya.
Ison memaparkan, drainase yang ada saat ini sebenarnya hanya untuk menampung air hujan dari jalan. Tetapi sistem sanitasi yang buruk membuat beban drainase menjadi lebih berat. Ditambah lagi sekarang banyak warga yang mendirikan bangunan liar di atas drainase. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya banjir saat hujan turun.
Grand design
Terkait penataan ulang seluruh jaringan drainase baik jalan maupun sanitasi, diakui Ison, pihaknya sudah memiliki grand design-nya. Nantinya sistem yang akan digunakan adalah drainase jalan dan sanitasi tidak saling mengganggu, tapi tetap dalam satu jaringan dengan ukuran yang jauh lebih besar, baik lebar maupun kedalamannya. Sayangnya, Ison tidak bisa menyebutkan berapa dimensi yang akan dibangun serta rincian anggarannya.
Selain penataan ulang jaringan drainase jalan dan sanitasi, pihaknya juga telah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk turun tangan segera membenahi jaringan drainase yang menghubungkan Kota Cimahi dengan kota dan kabupaten lain yang berdekatan. Sebab, pembenahan drainase di Kota Cimahi yang terhubung dengan drainase kota/kabupaten lain, tidak akan berhasil tanpa disertai pembenahan jaringan drainase milik kota/kabupaten lain.
"Seperti yang terjadi di kawasan RW 02 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, yang dikenal sebagai langganan banjir. Kami sudah pernah melakukan penataan drainase yang terhubung dengan wilayah Kab. Bandung tersebut. Namun, penataan itu gagal karena terjadi penyempitan drainase di Kab. Bandung. Jadi, tetap saja kawasan itu selalu banjir baik saat hujan turun di daerah tersebut ataupun hujan terjadi di wilayah lain di Kota Cimahi," katanya.
Mengenai penataan drainase dan sanitasi, Ison berharap grand design yang sudah disiapkan itu bisa segera terwujud, sehingga bisa menanggulangi banjir di Cimahi.
0 comments:
Posting Komentar