Informasi Seputar Kota Cimahi

Senin, 08 Agustus 2011

Penderita HIV Jalan Kaki Bandung-Jakarta

AYUNAN kaki Derajat Ginanjar K. (31) atau akrab disapa Ginan, sekarang sudah sampai Cisarua, Kab. Bogor. Fisik dan mental laki-laki yang akan berlaga di Kejuaraan Sepak Bola Homeless World Cup 2011 di Paris, Prancis ini masih bagus. Semangatnya untuk berjalan kaki dari Bandung ke Jakarta, tetap tinggi meski kakinya sudah mulai didera lecet.

"Fisik, mental, dan semangat cukup tinggi dan tak ada masalah, meski kakinya sedikit lecet-lecet," ujar Humas Rumah Cemara Karmala Wardhani, yang akrab disapa Bonang saat dihubungi semalam.

Kondisi ini menurut Bonang, akibat jalan yang berkerikil dan bahu jalan yang sempit. "Bahu jalan di Puncak yang kecil dan banyak kerikil, membuat kaki Ginan kurang nyaman dan menyebabkan lecet," katanya.

Meski mengalami lecet di kaki, Bonang yang mengawal Ginan bersama rekan-rekan lainnya mengatakan, perjalanan Bandung-Jakarta yang ditempuh Ginan dengan berjalan kaki akan tetap dilaksanakan. Hanya saja, dengan kondisi kaki Ginan kemungkinan perjalanan yang diprediksi akan selesai 3 hari, bisa molor satu hari.

"Waktu awal publish, Ginan akan berjalan selama 5 hari 4 malam. Namun kemudian diprediksikan enggak akan lama cuma 3 hari, tapi melihat kondisi saat ini kemungkinan targetnya balik ke awal," tutur Bonang.

Saat dihubungi sekitar pukul 19.40 WIB, Bonang mengatakan, Ginan sedang beristirahat di depan RS Cisarua, Bogor. "Ginan istirahat dulu hingga pukul 21.00 WIB dan melanjutkan perjalanan hingga pukul 23.00 WIB," katanya sambil menambahkan, tiap hari Ginan berjalan mulai pukul 09.00-23.00 WIB.

Bonang mengaku, bila waktu jalan kaki hingga istirahat yang ditempuh Ginan tak menentu. Bisa jadi, saat sudah mencapai 30 kilometer Ginan istirahat atau 20 kilometer dan bahkan 10 kilometer. "Enggak ditentukan, apakah setelah 30 kilometer atau 20 kilometer dia istirahat. Disesuaikan saja dengan kondisi Ginan," terangnya.

Ginan lanjut Bonang, menempuh perjalanan Bandung-Jakarta. Perjalanan ini telah diniatkannya karena tim sepak bola Rumah Cemara sudah mendapat sponsor, sehingga dapat mengikuti kejuaraan Homeless World Cup 2011 mewakili Indonesia.

"Tim sepka bola yang berlaga di Paris 8 orang, ditambah pelatih dan manajer. Dari 8 orang tersebut, 4 orang merupakan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dan 3 di antaranya berasal dari Rumah Cemara, satu lagi asal Jakarta. Sementara 4 orang lainnya juga orang Bandung, hanya saja mereka bukan dari ODHA," terangnya.

Kegiatan jalan kaki ini merupakan nazar Ginan karena bisa berlaga di Prancis. "Pada tahun 2010, tim sepak bola kita gagal berangkat karena tidak ada sponsor. Sekarang sudah ada sponsor sehingga bisa berangkat ke Prancis," ujarnya.

Selain kegirangan Ginan yang bisa berlaga di Prancis, kegiatan ini pun membuktikan bila ODHA mampu berprestasi dan menunjukkan kondisi fisik yang bagus. "Kami minta doa dari semua pihak, terutama warga Bandung," terangnya.

5 orang tiap tahun

Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cimahi mencatat, ada lima orang warga Kota Cimahi positif menderita AIDS setiap tahunnya. Peningkatakn pun terjadi di tahun 2011 ini, dari 137 orang penderita kini jumlahya bertambah menjadi 142 orang penderita.

"Setiap tahun, penderita HIV/AIDS di Kota Cimahi memang terus mengalami peningkatan. Bertambahnya penderita ini memiliki arti, jika pelayanan dan penyampaian informasi yang kita sampaikan pada masyarakat berhasil. Terbukti, kini warga mulai terbuka dalam menyampaikan informasi tentang adanya penderita AIDS di lingkungannya," ujar Pengelola Program KPA Kota Cimahi, Afizah.

Dari total 142 orang penderita penyakit yang belum ada obatnya itu, 86 di antaranya berjenis kelamin laki-laki, 40 orang perempuan, dan 10 orang dikategorikan waria. Penderita HIV/AIDS di Kota Cimahi ini, rata-rata masih berusia produktif antara 21-30 tahun.

"Kira-kira 58 persen penderita HIV/AIDS ini pengguna jarum suntik narkoba. Jadi kebanyakan mereka terinfeksi karena penggunaan jarum suntik di antara sesama pengguna narkoba," ungkapnya.

Menurut Afizah, minimnya sumber daya manusia (SDM) terlatih yang bisa memberikan penjelasan dan membantu dalam penanganan HIV/AIDS menjadi kendala yang dihadapi KPA Cimahi selama ini. Selain itu, anggaran dari APBD Kota Cimahi hanya mengalokasikan Rp 35 juta untuk dana operasional KPA.
Share:

0 comments: