Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium turun, tarif angkutan
umum di Kota Cimahi tak langsung turun, Kamis (1/1/2015). Pengemudi
angkot ogah menurunkan tarif karena biay kebutuhan hidup pun tak ikut
turun.
Pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan angkot yang melintasi
wilayah Kota Cimahi tetap memberlakukan tarif baru pascakenaikan harga
BBM bulan November 2014 lalu. Penumpang pun tak melayangkan protes akan
kondisi terse dan tetap membayar ongkos sesuai permintaan sopir.
Tarif yang berlaku saat ini diantaranya angkutan jurusan
Cimahi-Stasion Hall, Cimahi-Leuwi Panjang mencapai Rp 7.000 dari semula
Rp 5.000 untuk jarak jauh, sedangkan jarak dekat dari Rp 2.000 kini
menjadi Rp 3.000.
Penurunan harga BBM jenis premium atau RON 88 berlaku mulai 1 Januari
2015 pukul 00.00 WIB. Penurunan harga sebesar Rp 900/liter dari yang
sebelumnya Rp 8.500 menjadi Rp 7.600.
Untuk harga bbm jenis solar dari Rp 7.500/liter menjadi Rp
7.250/liter, atau turun sekitar Rp 250/liter. Sedangkan, harga pertamax
cukup stabil seharga Rp 10.000/liter.
Sopir angkot jurusan Cimahi-Leuwi Panjang Rahmat Saputra (45)
mengaku, sudah terlanjur membeli bensin pada Rabu (31/12/2014) sebelum
pemberlakuan tarif baru premium. "Jalan sekarang masih pakai bensin
harga lama, jadi ongkosnya yang lama," katanya.
Dirinya juga belum berani menurunkan tarif angkutan. "Bensin turun Rp
1.000, katanya tarif juga turun Rp 500, ya susah lah ngitung lagi.
Tetap saja bensin di jalan boros karena jalanan makin macet apalagi
musim liburan kayak sekarang," tuturnya.
Penurunan harga BBM bersubsidi disambut baik konsumen yang memiliki
kendaraan pribadi. Salah satu konsumen BBM jenis premium di SPBU
Cihanjuang Jln. Daeng Muhammad Ardiwinata Kota Cimahi, Ronni (40),
menyatakan senang saat pemerintah menurunkan harga BBM subsidi. "Lebih
baik turun lagi, masyarakat pasti mendukung," ujarnya
0 comments:
Posting Komentar