Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie menyentil
partai yang mengeluarkan ultimatum akan memecat kader jika mencalonkan
diri sebagai presiden dari partai lain.
"Itu merugikan karena partai akan kehilangan kadernya yang potensial.
Ada satu budaya Indonesia yang bisa diterapkan yakni mengalah untuk
menang. Jadi, kalau ada senior yang akan maju, beri kesempatan kepada
senior," ujar BJ Habibie saat menjadi pembicara dalam peringatan satu
tahun acara "Managing The Nation With Tanri Abeng" di Jakarta, Selasa
malam.
Tanpa menyebutkan siapa yang dimaksud, Habibie mengatakan sebagai kader senior hendaknya tidak usah keluar dari partai.
"Anda tetap dicalonkan dari partai anda. Kalau bisa rongrong orang
itu untuk keluar dari partai yang anda dirikan, asalkan ada dasar hukum
yang membolehkan," tambah dia.
Ke depannya, Habibie berharap agar presiden tidak lagi hanya boleh
dicalonkan dari partai politik tetapi juga dari orang-orang yang tidak
mempunyai partai politik.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar
Jusuf Kalla, menyatakan siap dipecat dari Partai Golkar jika ada partai
politik yang mengusungnya sebagai calon presiden.
Hal itu terkait dengan salah satu keputusan Rapat Pimpinan Nasional
(Rapimnas) Partai Golkar di Bogor, pada 28-30 Juni 2012, jika ada kader
Partai Golkar yang diusung sebagai calon presiden atau calon wakil
presiden dari partai lain, akan diberhentikan.
Pada Rapimnas Partai Golkar itu juga memutuskan, mengusung secara
resmi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon
presiden dari partai tersebut.
Beberapa partai mulai memberi lampu hijau pada Jusuf Kalla untuk maju
sebagai calon presiden 2014, salah satunya adalah Partai NasDem.
0 comments:
Posting Komentar