Angka kemiskinan di Kota Cimahi meningkat sekitar 20 persen pada 2012. Jumlah itu didapat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Cimahi Hendra WS mengatakan, saat ini pemerintah kota mencatat angka kemiskinan di wilayah setempat sebanyak 24.119 orang. Sedangkan pada 2011 sebanyak 20.000 orang. "Kami membuat solusi untuk memangkas jumlah ini," kata dia, Jumat (1/6).
Menurut dia, itu bisa dilakukan dengan pengembangan ekonomi lokal. Karena, meningkatnya angka kemiskinan itu disebabkan bertambahnya pengangguran dan rendahnya daya beli masyarakat.
Hendra mengatakan, wilayah yang menjadi kantong-kantong penyumbang
kemiskinan tertinggi berada di daerah perbatasan. Mayoritas diantaranya
berada di wilayah Selatan Kota Cimahi. Artinya, pemerintah kota
berkosentrasi untuk mengembangkan ekonomi lokal di wilayah tersebut.
L ebih lanjut, ia menyebutkan wilayah itu seperti Kelurahan
Cibeureum, Cipageran, serta Cibabat. Ada dua titik wilayah termiskin di
tiga wilayah tersebut. "Kisarannya 39 persen dari total penduduk Kota
Cimahi," ujar Hendra.
Ia menjelaskan, seharusnya Cimahi Selatan tidak menjadi wilayah
tertinggi angka kemiskinannya. Itu karena wilayah tersebut dikenal
sebagai kawasan industri. Seharusnya, kawasan industri bisa menekan
angka pengangguran.
Sektor manufaktur si wilayah itu pun memberikan kontribusi sebesar 59
persen terhadap perekonomian kota. Fakta dilapangan, lanjut Hendra,
justru mayoritas yang menjadi buruh di wilayah tersebut justru warga
luar Kota Cimahi.
Faktor lainnya, lanjut dia, berupa //mismatching// antara dunia
pendidikan dan kebutuhan lapangan pekerjaan. Selain itu, kecendrungan
pola kekumuhan yang menyebar ke daerah pinggiran ditambah fasilitas
publik terbaik justru ada di tengah kota.
0 comments:
Posting Komentar