Informasi Seputar Kota Cimahi

Sabtu, 13 Agustus 2011

Karyawan Dipastikan Tetap Terima THR Gudang Matahari Terbakar

udang penyimpanan kapas dan sweter siap ekspor milik PT Matahari Sentosa Jaya No. 42, Jln. Joyodikromo Kp. Hujung RT 09/RW 07 Kel. Utama. Kec. Cimahi Selatan, pada Kamis (11/8) dini hari WIB habis diamuk si jago merah. Diperkirakan jumlah kerugian di atas Rp 1 miliar.

Dalam kejadian tersebut, titik api diperkirakan mulai muncul pukul 23.30 WIB. Sebelum memanggil petugas pemadam kebakaran, pegawai pabrik berusaha memadamkan api dengan menggunakan mobil damkar yang ada di pabrik serta water cannon.

Tetapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil karena amukan api semakin membesar. Upaya pemadaman dilakukan gabungan damkar dari KBB, Kota Bandung dan Kab. Bandung dengan total 20 unit mobil damkar. Masing-masing Kota Cimahi sebanyak 9 unit, Kab. Bandung (4 unit), Kota Bandung (2 unit), KBB (2 unit), Kahatex (2 unit), PT Matahari (1), dan 5 unit water cannon.

"Petugas damkar tiba di lokasi sekitar pukul 23.45 WIB tetapi api sulit dijinakkan dan terus membesar. Puncaknya sekitar pukul 12.15 WIB," kata komandan damkar, Aguswara.

Pukul 05.00 WIB kobaran api mulai mengecil dan mulai dijinakkan sekitar pukul 07.00 WIB. Hingga pukul 08.30 WIB petugas masih melakukan pemadaman karena dikhawatirkan masih tersisa bara api di beberapa titik. Semua material di dalam gudang merupakan bahan yang mudah terbakar yaitu kapas dan benang.

Selain melalap seisi gudang, bangunan seluas lebih dari 500 m2 nyaris tak bersisa dan tinggal puing-puing. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Karyawan gudang sebanyak 250 orang yang bekerja di lokasi yang bersebelahan berhasil menyelamatkan diri dan tidak ada yang terkurung di dalam.

Kepala Keamanan PT Matahari Sentosa Jaya, Dadang Kusmana menyampaikan, kebakaran pertama kali diketahui oleh karyawannya, Yuli. "Saya mendapatkan kabar kebakaran dari Yuli yang bertugas malam. Menurut laporan Yuli, titik api diduga akibat arus pendek listrik dari panel. Saat itu, Yuli sedang mengecek rutin semua ruangan termasuk gudang. Pada pukul 23.30 WIB, tampak titik api yang berkobar sangat cepat karena gudang berisi bahan-bahan mudah terbakar," jelasnya.

Tetap terima THR

Sementara itu, Kepala Bagian Personalia, Sudarsono menyebutkan jumlah karyawan yang bekerja di bagian gudang sebanyak 500 orang terbagi ke dalam sif pagi dan malam. "Karyawan yang sif malam dipulangkan begitu kejadian kebakaran, sedangkan yang masuk pagi tetap bekerja karena yang terbakar hanya gudang," kata Sudarsono.

Kendati perusahaan mengalami kerugian cukup besar, Sudarsono meyakinkan tidak akan memengaruhi pembayaran tunjangan hari raya (THR) pada 25 Agustus nanti. "Jumlah karyawan 4.000 orang. Dengan musibah ini karyawan tidak perlu khawatir, THR tetap dibagikan pada 25 Agustus," ungkapnya.

Ia pun menyakinkan, perusahan terbesar di Kota Cimahi ini pun tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). "Kami tegaskan, musibah ini tidak akan sampai membuat karyawan di-PHK," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja PT Matahari, Widodo (37) mewakili karyawan lainnya mengaku prihatin, apalagi musibah tersebut menjelang hari raya. "Beruntung musibah kebakaran tidak merembet ke bangunan lainnya, termasuk permukiman warga yang berdekatan dengan pabrik," ujarnya.

Sementara itu, Polres Cimahi baru memasang police line sekitar pukul 09.00 WIB. Kapolres Cimahi, AKBP Rudy Herianto Adi Nugroho melalui Kasat Reskrim, AKP Ahmad Zubair, menyampaikan, police line dipasang setelah tidak ada titik api di sekitar lokasi.

"Sampai saat ini tiga karyawan yang telah dimintai keterangan. Sedangkan penyebabnya masih dalam penyelidikan bersama Puslabfor Mabes Polri," kata Zubair.
Share:

0 comments: