Teknik Industri dan Pilihan Karier yang Menarik
Tidak dimungkiri, sampai saat ini masyarakat masih belum terlalu
memahami fungsi dari keberadaan teknik industri. Jika diadakan survei
mengenai "apa yang akan dikerjakan oleh sarjana dari jurusan Teknik
Industri, kemungkinan besar kita tidak akan mendapatkan deskripsi secara
lengkap atau pandangan yang diberikan kurang tepat atau tidak sesuai.
Ya,
anggapan bahwa teknik industri merupakan bidang yang "ambigu" dapat
ditanggapi secara positif, yaitu melalui elaborasi lebih baik tentang
teknik industri.
Industrial Engineering atau teknik industri adalah salah satu disiplin ilmu teknik yang termuda. Berbeda dengan displin ilmu teknik lainnya, seperti
Civil Engineering,
Electrical Engineering, atau
Mechanical Engineering,
yang sudah dikembangkan dan dipelajari untuk periode waktu yang sangat
lama, aktivitas dari teknik industri seringkali dijelaskan secara
keliru, walaupun saat ini sudah jauh lebih baik.
Mungkin sedikit mengejutkan jika kita mendengar penjelasan bahwa Teknik Industri:
• adalah "
efficiency experts"
• berorientasi pada sistem yang terintegrasi
• melakukan banyak aktifitas optimalisasi
• dapat bekerja dimana saja selama disitu terdapat sistem
• sebagai perantara antara
engineers dan
management.
• lebih mudah untuk bergerak ke
upper management
Klaim di atas memang benar adanya, walaupun gambarannya terlihat tidak terlalu kompleks atau "
engineering-like".
Selain itu, Sarjana Teknik Industri juga merupakan sarjana teknik yang berorientasi pada manusia (
people oriented).
Sarjana Teknik Industri diberi pengalaman belajar dan pelatihan
sedemikian rupa sehingga menjadi sarjana yang memiliki pilihan karier
yang lebih menarik dan beragam.
Berbeda dengan disiplin ilmu
teknik pada umumnya yang dikembangkan berdasarkan ilmu fisika, maka
disiplin ilmu teknik industri lebih banyak didasarkan pada ilmu
matematika. Oleh karena itu, sarjana teknik industri memiliki dasar yang
kuat dalam bidang "queen of science" atau istilah umumnya; matematika.
Karena, kebanyakan sistem merupakan hasil konstruksi dari sejumlah besar
atribut yang kompleks.
Namun, tidak perlu khawatir. Permasalahan di bidang
Industrial Engineering tidak muncul dengan sangat kompleks, namun lebih mengarah ke
challenges atau tantangan-tantangan yang menarik.
Dinamika tuntutan kebutuhan
Saat ini, salah
satu perguruan tinggi yang memiliki program studi ini adalah Binus
University yang dibentuk pada 1996. Kini, setelah 15 tahun berlalu,
teknik industri Binus University secara bertahap mulai tumbuh dan
berkembang mengikuti dinamika tuntutan kebutuhan industri, baik nasional
maupun global.
Lalu, apa yang membedakan Teknik Industri Binus
University dengan jurusan teknik industri di universitas lain di
Indonesia? Yang membedakan adalah Teknik Industri Binus University
sangat fokus pada sistem, seperti dilihat dari 3 bidang peminatan yang
ditawarkan, yaitu:
Supply Chain, Manufacturing Systems, dan
Service Systems Engineering. Artinya, lulusan Teknik Industri Binus University didesain untuk terserap secara lebih baik di berbagai bidang industri.
Hal
ini juga terbukti, melalui tingkat penyerapan dunia kerja yang melebihi
60 persen terhadap lulusan Teknik Industri Binus University pada saat
wisuda, dengan gaji di atas rata-rata
fresh graduates lainnya. Alumni Teknik Industri Binus University bekerja di berbagai macam industri, mulai dari
manufacturing sampai
industrial service.
Pada
industri manufaktur, sebagian besar lulusan bekerja di AHM, Orang Tua,
Honda, Daihatsu, Yamaha, Maersk, Cakratunggal Steel, Suzuki, Sosro,
United Tractors,Panarub Industry, Sharp Electronic, Sinarmas Pulp &
Paper,dan banyak perusahaan lainnya. Sementara pada
industrial service,
sebagian lulusan Teknik Industri Binus University bekerja di Citibank,
Price Waterhouse Coopers, Accenture, Altus Consulting, BCA, BRI, Panin
Bank, Commonwealth, Garuda Food, Kawan Lama Group, UOB, HM Sampoerna,
Bank Mandiri, RPX Logistics, Pharos, dan banyak perusahaan lainnya.
Selain
mengutamakan kualitas akademik, program Teknik Industri juga terus
mendorong para mahasiswanya untuk berprestasi dalam kancah nasional
maupun internasional. Baru-baru ini kelompok mahasiswa Teknik Industri
menjadi satu-satunya wakil dari Perguruan Tinggi di Indonesia yang lolos
ke Fresh International Competition 2013.
Selain itu, para
mahasiswa Teknik Industri juga aktif dalam beberapa kompetisi lainnya
seperti Challenge on Product Design and Ergonomic (CHRONICS), National
Statistics Competition for Engineering Student (NSCE), Gemastik,
Mechanical Fair, Industrial Engineering Competition (IECOM) dan Program
Kreativitas Mahasiswa – Artikel Ilmiah (PKM-AI).
Kini, sebagai
bagian dari masyarakat global, jurusan Teknik Industri Binus University
sadar akan penambahan pengetahuan untuk para mahasiswa dan
dosen-dosennya, melalui organisasi IIE sebagai wadah asosiasi
professional dari Teknik Industri. Usaha pengenalan dan pengalaman
berorganisasi bertaraf internasional dilakukan melalui partisipasi dalam
webinar (seminar melalui internet), serta
video conference dengan IIE Chapter di universitas di luar negeri. Lebih jauh lagi, mahasiswa memiliki kesempatan mengikuti
summer course yang dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi luar negeri, salah satunya adalah INHA University.