Informasi Seputar Kota Cimahi

Selasa, 16 November 2010

Pelajar Cimahi Kampanyekan Antinarkoba


Sedikitnya tujuh ratus pelajar dan mahasiswa di Kota Cimahi mengampanyekan antinarkoba dan pergaulan bebas yang digelar Dewan Perwakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Cimahi, Minggu (7/11). Mereka yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan perwakilan dari setiap sekolah, mulai dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi di Kota Cimahi. Para peserta kegiatan dilepas oleh Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija di halaman kompleks Pemkot Cimahi menuju kawasan Bandung Cimahi Junction (BCJ) di Jalan Amir Machmud, Cibeureum, Kota Cimahi.

Ketua DPD KNPI Kota Cimahi, Iwan Darmawan didampingi ketua pelaksana kegiatan, Iqbal Maukar saat ditemui mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan wujud komitmen DPD KNPI Kota Cimahi dalam memerangi dan menyosialisasikan bahaya narkotik kepada pelajar. Diketahui, sebagian besar sasaran pemakai narkotik masih tercatat sebagai pelajar aktif.

Iqbal menambahkan, kegiatan yang dikemas dengan mengusung tema “Stop Drugs and Keep Virginity” tersebut tidak sebatas memberikan pemahaman mengenai bahaya narkotik saja, melainkan pula dijelaskan mengenai dampak yang akan diderita karena pergaulan bebas. “Saat ini selain bahaya narkoba yang mengancam masa depan generasi muda, ada juga yang perlu diperhatikan yakni pergaulan bebas,” ujar Iqbal.

Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Narkotik Kota (BNK) Cimahi sekaligus Wakil Wali Kota Cimahi, H. Eddy Rachmat, S.Sos., mengatakan, BNK Cimahi terus melakukan sosialisasi mengenai dampak penyalahgunaan narkotik kepada para pelajar. Sehingga diharapkan para pelajar di Kota Cimahi dapat menghindari penyalahgunaan penggunaan narkotik. Diakui Eddy, upaya yang dilakukan BNK Cimahi tersebut tidak akan berjalan secara optimal apabila tidak didukung oleh peningkatan peran serta orang tua dalam membimbing putra-putrinya. “Pembinaan sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang,” ujarnya. Dia menambahkan, saat ini pemerintah dan masyarakat sudah membentuk tiga kelompok penanggulangan bahaya narkotik yang melibatkan tokoh masyarakat, ulama, lembaga swadaya masyarakat, KNPI, dan organisasi kepemudaan.

Perwakilan Badan Narkotik Provinsi (BNP) Jawa Barat, dr. Panca Bagja mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BNP Jawa Barat, pengguna narkotik di Jawa Barat pada 2008-2009 sebanyak 800 ribu orang, sedangkan 70 persen dari jumlah pengguna narkotik tersebut terserang HIV AIDS. Hingga saat ini, kata Panca, kemungkinan jumlah pengguna narkotik di Jawa Barat cenderung naik. Peningkatan jumlah pengguna narkotik tersebut berdasarkan data-data dari BNK dan kepolisian, cenderung mengalami peningkatan. “Oleh sebab itu, BNP dan BNK terus melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotik ke setiap lembaga-lembaga pendidikan dan instansi,” ucapnya. Diakui Panca, langkah pencegahan penyalahgunaan narkotik dengan cara sosialisasi dianggap cukup efektif untuk mengurangi jumlah pengguna narkotik.

Berdasarkan data kepolisian Polres Cimahi, saat ini jumlah pengguna dan pengedar narkotik mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen hingga 1,9 persen dalam satu tahun. Jumlah peningkatan tersebut merupakan data pengedar dan pengguna narkotik jenis ganja yang telah diamankan Polres Cimahi. Peningkatan tersebut sebanyak 45 persen merupakan usia sekolah, 39 persen merupakan usia produktif, dan 16 persen pengguna narkotik di atas usia 40 tahun.
Share:

0 comments:

BUKU CPNS 2021